Prolog

37 2 1
                                    

"Nedara Anastasia!!!" Bentakan keras itu ditujukan kepada seorang gadis yang sedari tadi memejamkan mata.
Ah sial. Dara janji akan meninju siapa saja yang sudah menganggu mimpi indah bertemu idola nya Tom Cruise.

Membuka mata pelan gadis itu hanya menatap datar seorang guru ekonomi yang sangat tidak ia sukai tengah menatap tajam ke arahnya.

"Kenapa sih Bu? Suka banget teriak-teriak kuping saya gak budeg ya!" Sumpah demi apapun Bu Risma punya toa ya di mulut nya

Bu Risma mendelik tajam sekali lagi "kalau kamu gak budeg kenapa saya panggil berkali-kali tidak nyaut hah?"

"Saya kan cum-"

"keluar sekarang juga, cuci muka kamu. Supaya gak ngantuk terus di jam saya." Bu Risma segera memotong ucapan nya.

Dara memutar bola mata malas melirik teman sebangku nya yang hanya cekikikan dari tadi.
"Rasain lo. Udah dibangunin juga tetep aja kek kebo. Emang lo gak tidur apa semalam?" Tanya Sera.

"Lo kan tau sendiri gue itu putri tidur yang lagi nunggu pangeran cium baru bangun! Mana tadi gue mimpi Mr. Cruise lagi, ah sial." Gadis itu segera berdiri setelah mendapat tatapan tajam Bu Risma yang mendengar umpatan nya barusan.

°•°•°•°

Koridor sekolah tampak sepi. Dara berjalan santai sesekali menguap. Bukan nya pergi ke kamar mandi sekolah ia malah menuju pintu yang bertuliskan "Ruang Kesehatan"

Dara bukan murid baik juga bukan anak pemberontak. Ia hanya akan melakukan sesuatu yang ada di pikiran nya.

Ia juga tidak seterkenal Anetta yang selalu di gandrungi siswa laki-laki dan tidak secupu Mita yang akan menghabiskan waktu nya di perpustakaan.

Banyak sih yang mengincar nya. Bukti nya sebulan ini ia dapat pengakuan cinta 2 kali. Yang pertama oleh Yudhis, tetangga kelas sang kapten futsal. Ia menyatakan cinta padanya di hadapan teman-teman futsal nya.

Halah, Dara yakin palingan itu cuma taruhan mereka. Jadi dia menolak nya dengan alasan tidak suka cowok pemain bola. Kata nya bola saja di mainin apalagi hati. Kata-kata Dara membuat satu lapangan tertawa. Dan Yudhis berlalu pergi dengan rasa malu.

Kedua, Dara mendapatkan surat cinta di laci meja serta adapun terselip di loker nya. Hanya berisi pengakuan cinta dan pujian-pujian manis untuk nya membuat nya ingin mengeluarkan isi perut. Sungguh pujian itu sangat menggelikan untuk nya.

Sera selalu tertawa terbahak-bahak mengingat bagaimana ekspresi menjijikan Dara membaca surat cinta itu.

Lupakan soal surat cinta. Dara mendapat ruang kesehatan kosong. Menatap tempat tidur dengan mata berbinar. "Oh my God. Lo dimana aja selama ini." Hardiknya sambil mem baringkan tubuhnya, menepuk-nepuk pelan tempat tidur.

"Ah rasanya gue bener-bener udah di surg-"

"Argh." Suara rintihan membuat Dara menghentikan kegiatan nya. Kenapa sih semua orang suka sekali memotong ucapan nya. Eh tapi Perasaan gue dengar suara tdi. Batin nya.

Ia menatap tirai di sebelah nya. Di sana terlihat siluet seseorang yang sedang kesakitan. Dara menyingkap tirai itu yang pertama ia lihat adalah darah di lantai yang berceceran, lalu mata nya membulat sempurna. Mulut nya segara di bekap oleh seseorang.

°•°•°•°
.

.

.

Maaf ya kalo berantakan gini hehe maklum cerita pertama :)

Terima kasih juga sudah membaca. Enjoyyy!

GERAGA (Back To School)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang