T I G A

8 3 4
                                    

Gue gak tahu apa yang semesta rencana-in hingga mempertemukan kita

.

.

.

Geraga melajukan mobil membelah jalan ibu kota membawa nya ke salah satu tempat yang teramat sering ia datangi.


Makam terlihat ramai dari biasa nya seperti baru saja ada pemakaman yang berlangsung melihat masih ada beberapa pelayat di sana.

Geraga hendak turun tapi ia urungkan, melihat di sana mobil sedan hitam terparkir. Ini hari kematian nya orang itu pasti tidak akan melewatkan kesempatan untuk memberi bunga di sana.

Geraga masih di sana menatap gerak-gerik orang itu hingga kemudian masuk dalam mobil setelah di bukakan pintu dari pengawal nya. Mobil berlaku pergi sesaat kemudian.

Lelaki itu turun menghampiri makan melihat nya. Ada beberapa jenis bunga di sana.

"Kenapa harus dia hm?"

"Seperti nya kalian suka sekali mem-permainkan kehidupan."

Geraga terus berucap sambil menatap nisan itu.
"Kenapa harus pergi dan tidak menyelesaikan semua nya dulu sih."

"Bagaimana kalau aku melakukan kesalahan? Bisakah di maafkan?" Ucapnya lirih.

°•°•°•°

Dara masuk ke dalam rumah dengan perlahan. Mengendap-endap di samping tembok seperti maling. Bagaimana tidak sekarang jam 11 malam dan dia baru saja sampai di rumah. Tadi setelah pulang dari mini market ia harus singgah dulu di bengkel mengambil Scooby kesayangan nya.

Mobil itu baru selesai diperbaiki, katanya harus menunggu sekitar beberapa hari karena barang yang mereka pesan untuk mengganti bamper nya terhambat pengiriman. Mau tidak mau Dara menunggu nya dengan sabar.

Tapi hari ini tidak lagi, seminggu tidak bertemu membuat nya sangat bersemangat. Ia segera menghubungi Daren.

Tadi cowok itu memberitahu kalau Dara mendapat tawaran balapan lagi. Lumayan kalau menang bisa ia gunakan untuk ganti biaya perbaikan mobil.

Tanpa banyak bicara ia segera menerima tawaran itu dan akibat nya sekarang ia telat pulang.

Sebenarnya ini masih terlalu pagi untuk kembali ke rumah, cuma sejam lalu ia mendapat kabar kalau mama nya sedang perjalanan pulang. Bisa gawat kalau mama tahu dia bukan anak baik-baik yang jam 8 malam sudah mencuci muka-minum susu-dan segera tidur.

Baru beberapa langkah menuju tangga,  "Sstt Migu, jangan berisik nanti ketahuan." Katanya sambil mengelus kucing abu-abu yang sempat ia tolong tadi.

lampu tiba-tiba di nyalakan. Dara mendesah pelan sedetik kemudian berbalik.

Mama disana mengenakan piyama menatapnya garang. Ia hanya bisa mengangkat dua jari sebagai tanda meminta maaf.

"Dari mana kamu Nedara, jam segini baru pulang?" Uhh, kalian tahu kan bagaimana kalau ibu-ibu sedang marah. Suara nya itu loh.

"Tadi dari rumah Sera ngerjain tugas ma."

"Berhenti berbohong. Mama udah tanya Sera tadi kamu gak lagi sama dia. Jawab jujur!" Aih. Sera sialan itu. Dasar tidak tahu berbohong!.

GERAGA (Back To School)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang