Kalaupun harus lo, gue siap.
.
.
.
"Lo beneran gak tahu Dar, siapa yang udah buat karya seni di tubuh Alfredo?." Dara menggeleng menjawab pertanyaan Sera, berusaha acting sebaik mungkin. Dalam hati tersenyum puas. Huh masih mau menganggu tidur siang sang putri tidur? Haha.Pagi-pagi sekolah di buat heboh atas ngamuk nya Bu Risma. Kabar nya Mobil kesayangan nya itu di coret menggunakan pilox oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Cctv sudah di cek tapi masalah nya tempat Bu Risma parkirnya tidak kebagian rekaman. Oleh karena itu pelaku nya tidak bisa di tangkap. Mau bagaimana lagi sudah nasib Alfredo mungkin.
°•°•°•°
Kantin sekolah di penuhi sesak oleh siswa-siswi mengantri makanan. "Minggir-minggir air panas woy, minggir gak!?" Dara menahan tawa nya melihat Daren susah payah keluar dari barisan dan membawa dua nampan berisi makan pesanan mereka.
Daren menghampiri mereka dengan wajah memerah karena kepanasan mengantri. "Nih ratu-ratu mager makanan nya siap di santap."
Sera tertawa kemudian berdiri. "Tenang gue ambilin minuman nya ya tuan muda." Ucap nya sambil menoel pipi Daren.
Dara hanya tertawa kemudian menyantap makanan di depannya. Di depan sana mata nya tertuju pada Anetta perempuan ular yang sedang tebar pesona.
"Sok cakep banget tuh anak, di labrak kaka kelas aja nangis." Ucap Sera yang duduk di sebelahnya
"Hooh, gue pernah lihat sendiri dia di datangin senior langsung kicep. Untung ada yang nolongin, kalo nggak abis da rambut nya di botakin." Sergah Daren.
Emang sih di sini senioritas di junjung tinggi, main nya gak tanggung-tanggung suka bawa gunting kemana-mana, liat rok pendek langsung di bawah ke gudang belakang di potong rok nya atau gak Adek kelas yang suka caper rambut mereka jadi korban kasian.
Dara ingat ia pernah hampir merasakan gunting tajam kak Monic saat kelas 10. Ia dengan sok nya dekat dengan Alex yang kata nya mantan kak Monic.
Suara bantingan pintu kelas terdengar. Disana berdiri seorang Monica dengan mata yang siap memangsa.
Mereka yang di dalam kelas semua kaget. Tahu banget Siapa itu Monic dia salah satu senior killer di sekolah. Dan siapa yang berani buat masalah dengan dia. Mereka ini kan baru selesai masa orientasi sekolah masa sudah harus berhadapan dengan senior.
"Siapa di sini nama nya Nedara?" Semua orang menunjuk gadis yang tengah tertidur pulas di pinggir kelas.
Sera berusaha membangunkan Dara tapi ya.. sindrom putri tidur nya menolak itu. Monic berjalan menghampiri meja nya dengan sekali hentakan Dara bangun dan langsung menggebrak meja "apaan sih, ganggu orang tidur aja!".
Monic cukup kaget di sana. Tetapi cepat memperbaiki mimik wajah nya. "Lo gak sopan banget sih sama senior lo!"
"Kalau mau di sopanin sama orang ya lo juga harus sopan dong Kaka senior." Ucapnya menekan kata terakhir.
"Lo anak baru udah ngelunjak ya! Lo apa? Lo punya pegangan di sini? Bilang siapa!."
"Pegangan apaan sih. Lo kalau datang bicara baik-baik gue juga bisa. Tapi lo malah ribut di kelas gue dan ganggu tidur gue, lo pikir gue gak bisa lawan semua ucapan lo itu?"
Suasana kelas semakin memanas orang berkumpul melihat melalui jendela. Teman-teman Monic sudah memegang kedua tangan Dara, siap menyeret keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERAGA (Back To School)
Teen FictionTidak pernah sekalipun Nedara berpikir kehidupan remaja nya akan menjadi sangat luar biasa kedatangan sesosok lelaki dengan seringai yang selalu ia perlihatkan di hadapan perempuan itu. Sekolah gempar atas kembali nya senior mereka yang telah lulus...