11

225 7 1
                                    

Bel pulang berbunyi,Manda,Tristan, Sara,dan Keenan sedang berjalan dikoridor menuju parkiran sembari menunggu Nathan keluar kelas

"Nan,nanti gue coba bawa motor ya,kan ada lo dibelakang jadi aman lah buat jagain gue nanti,gue kan juga lagi ga pake rok,sabi lah ya ya ya" Manda membujuk Keenan saat mereka berjalan dikoridor. Awalnya Keenan tidak mengizinkan karena motornya terlalu besar untuk ukuran tubuh Manda, tetapi Manda terus meminta dan mau tak mau Keenan pun luluh

"Anak murid rossi udah siap" Manda pun hormat setelah memakai helm nya "ayo kita mulai misi ini dengan Manda sang pengendara motor wanita terhebat" Lanjutnya. Manda pun mulai menaiki motornya

"Yok Nan naik,kapan lagi dianterin neng gojek cangtip kaya Manda" Ajak Manda pada Keenan dan diikuti pria itu.

"Lah ga mau nunggu abang lo dulu?" Seru Tristan

"Biarin lah dia,kapan lagi dia menikmati kejombloannya yang uwu itu,dah cabot cuk" Manda mulai menjalankan motornya. Manda memang bisa membawa motor,tapi untuk motor sport jarang karena memang Nathan dan Keenan melarangnya

"Temen lo tu Sar" Tristan berujar setelah Manda berlalu dari mereka

"Oemji hellow temen lo kali" Sara memasang wajah sinisnya

"Gue bilang Manda mantep nih"

"Gosah ngadi nga-"

GEDUBRAK!!

Perkataan Sara terpotong karena terdengar suara dentuman yang cukup keras di iringi suara cewe yang sepertinya Tristan dan Sara kenal sangat. Dan ketika mereka menoleh ke sumber suara,benar saja Manda dan Keenan sudah terbaring di jalan menuju gerbang,jangan lupakan motor Keenan yang terbaring lemah tak berdaya. Mereka pun mendekati Keenan dan Manda untuk menolong mereka

"Nyesel gue udah lah udah" Keenan berdiri seraya membersihkan pakaiannya

"Yamaap ih abisan itu yang lari-lari kuker bener idup nya,bantuin napa ah" Manda menjulurkan tangannya dan diraih oleh Keenan

"Woi lo pada ga kenapa-napa kan?" Tanya Tristan dan Sara begitu mereka sampai didepan Keenan dan Manda. Manda mengangkat jempolnya tanda semua baik-baik saja

"Heh lo kalo ga bisa bawa motor gausah sok-sok an lah!" Suara cewe yang terdengar marah menghentikan obrolan 4 manusia alien itu.

"Gue kaya kenal tapi siape ye Nda mendadak insomnia gue" Tristan mengetuk-ngetuk dagunya berharap dapat mengingat gadis yang sedang berceloteh seperti bu ibu komplek ini.

"Eh santuy gan,jitak-jitak ini mahkota paduka raja" Tristan mengusap kepalanya yang dijitak Keenan

"Amnesia bodoh" Umpatnya dan dibalas cengiran oleh Tristan

"Viola kan lo?" Sara berujar yakin tak yakin dan dibalas dengan sebelah alis yang naik oleh gadis itu

"Oh iya viola,sorry ya gasengaja abisan lo lari-lari galiat-liat si jadi woah kan" Manda berucap santuy tetapi sepertinya tidak diterima baik oleh Viola

"Matalo,liat nih gue luka" Ucapnya sembari menunjuk luka ditubuhnya, lutut yang lecet,telapak tangan yang tergores,dan sedikit memar dikepala,Manda rasa benturan

Lalu Nathan datang disusul dengan Genta,dkk. Mampos mati gue udah,batin Manda

"Lo kenapa? Gue anter kerumah sakit ya?" Genta panik melihat kondisi Viola,ya walau hanya luka sedikit tapi bagi Genta itu bukanlah hal kecil yang harus di abaikan

Buset bang perhatian amat,ga liat ini hati hayatimu tergores luka dalam kaya lagu butiran debu, lagi-lagi Manda membatin

"Tadi gue lagi kejar-kejaran sama dita,eh taunya dia muncul nabrak yaudah gitu,udahlah gausah kerumah sakit,dikasih obat merah juga rebes lah" Viola mencoba menenangkan Genta,tak mau memperumit masalah

My Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang