12

315 15 6
                                    

Malam ini Keenan dan Nathan berencana akan berkumpul dengan geng mereka,karena Manda tinggal sendirian mereka mengurung niat untuk pergi,sebenarnya mereka bisa saja meninggalkan Manda sendirian tapi melihat suhu tubuh Manda yang panas saat ini tentu saja mereka tak mau meninggalkan peri kecilnya itu

"Halo yan,bilang ke yang lain gue sama Keenan ga bisa dateng,ade gue sakit nih kasian ditinggal,lanjut ae lo pada" Nathan menelpon Sean bermaksud memberi tau jika ia tak bisa hadir hari ini,dan kebetulan mereka hanya kumpul-kumpul biasa saja jadi walaupun Nathan dan Keenan tak pergi ga masalah

"Oh oke lah Than,nanti gue sampein ke yang lain,sekalian nanti gue kesana deh ajak yang mau,mumpung besok weekend nginap gpp lah ya" Balas Sean dari sebelah sana yang disetujui Nathan

Nathan pun kembali ke kamar Manda menemui Keenan yang menemani adiknya itu
"Udah mending ga si?" Keenan menggeleng menjawab pertanyaan dari Nathan

"Tristan" Manda mengigau,dan Keenan pun berinisiatif untuk menelepon Tristan,tak ada masalah juga menurutnya

"Ngape Nan? Dah malem ni nelpon-nelpon gue,mau gue nyanyiin nina bobo lo biar bisa tidur?" Tristan menjawab telpon Keenan dan Keenan hanya bisa mendengus kasar mendengar bacotan tak bermakna Tristan itu

"Kesini lo,Manda sakit nih,biasa lah lo kan punya jiwa keibuan,gue sama Nathan nub" Keenan mematikan sambungan itu secara sepihak

Tristan yang mendapat telpon dari Keenan buru-buru mengambil jaket dan menyambar kunci motornya,bergegas keluar kamar untuk pergi ke rumah Manda
"Ma,aku kerumah Manda ya,dia sakit" Setelah pamit Tristan langsung tancap gas ke rumah Manda

"Gimana udah mendingan?" Tristan bertanya pada Nathan dan Keenan saat sampai dikamar Manda

"Belom masih panas,ngeracau gajelas die,keringetan juga padahal ac udah gue idupin" Jelas Nathan

"Udah dikasih apa?"

"Gue kompres doang,dari tadi ga bangun-bangun dia" Kali ini Keenan yang menjelaskan

"Duh emang Tristan yang bisa udah,sana-sana lo pada biar Tristan yang turun tangan" Tristan melipat lengan bajunya dan mengambil alih tugas mengompres badan Manda

"Bentar,gue pen masak dulu biar nanti Manda bangun bisa makan trus minum obat baru istirahat lagi" Tristan segera keluar kamar Manda dan menuju dapur

"ISTRI IDAMAN BANGET LO,JADI UKE GUE SINI" Teriak Nathan dari kamar Manda yang langsung mendapat lemparan bantal dari Keenan,berisik

"ANJING LO" umpat Tristan dari arah dapur

Tin..tin

"Kayanya mereka ude sampe deh,gue cek dulu" Nathan keluar rumah untuk melihat apakah yang datang Sean atau bukan dan ternyata benar saja,Sean,Kenny,Ozy,Genta,Bima datang.

"Masuk masuk" Nathan mempersilahkan mereka masuk dan diikuti oleh mereka semua

"Buset wangi amat,siapa yang masak? Adek lo ga mungkin kan lagi sakit,Keenan? Bener aja dia masak,kebakaran yang ada" Ujar Ozy.Saat mereka memasuki rumah Nathan,benar saja wangi masakan langsung tercium hidung mereka

"Gue udah makan ya,gausah goda-goda abang dek" Ujar Bima seolah aroma itu bisa diajak berbicara

Nathan hanya geleng-geleng kepala dan mempersilahkan mereka untuk duduk sembari ia mengambil minuman kaleng untuk para kurcaci itu

"Keenan mana?" Tanya Sean saat Nathan baru balik mengambil minuman mereka

"Diatas masih nemenin adek gue,belom turun panasnya" Yang lain hanya mengangguk-anggukan kepalanya paham

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang