Rosalie (tujuh)

2.2K 99 2
                                    

"Rizky?"

Rizky tersenyum manis. Dia menatap Rosalie tak berkedip, melihat penampilan Rosalie saat ini, yang menurutnya sangat manis.

Rosalie mengenakan dress biru cyan selutut tanpa lengan. Sepatu platform high heels berwarna putih dengan bagian bawah abu-abu transparan, dan bertali di bagian atas mata kakinya. Rambut pirangnya digerai, dengan bando putih menghiasi puncak kepalanya. Ia tidak menggunakan make up sedikitpun, karena memang ia sudah cantik alami. Bibirnya yang memang sudah merah itu hanya di beri sedikit lipgloss rasa raspberry. Ya, Rosalie tau, ini berbeda jauh sekali dari penampilan Abel.

"Rizky?" Rosalie yang merasa tak nyaman karena ditatap se-intens itu sama Rizky, hanya mengibaskan tangannya di depan wajah Rizky.

Rizky yang sepertinya udah sadar pun menggelengkan kepalanya pelan.

Ia mengeluarkan kepalanya mobil. Menutup pintu mobil kemudi, lalu berjalan mengitari mobil. Ia membuka pintu Mobil di sebelah kemudi, Tepat dimana Rosalie berada. Rosalie mengerjap bingung ketika Rizky dengan santainya menggenggam tangannya yang terasa mungil di tangan Rizky, dan membawanya keluar.

Setelah menutup pintu, Rizky membawa Rosalie masuk ke dalam restoran-tanpa melepaskan genggamannya.

"Kau sangat cantik Rosalie." Kata-kata itu yang akhirnya meluncur dari bibir Rizky.

Rizky pun terlihat tampan saat ini.  Padahal ia hanya memakai kaos berwarna biru dongker kesukaannya dilapisi jaket putih, dan celana jeans Hitam panjang. Tapi itu mampu membuat para pengunjung restoran -perempuan- terus menatapnya.

Rosalie dari tadi masih tidak fokus dengan sekitar, dari tadi ia terus berfikir. Detakan jantungnya yang menggebu ini dihasilkan karena apa? Baju yang kini di pakainya? Atau genggaman tangan dan ucapan Rizky yang memujinya?

=====

Rizky membawanya ke meja nomor 6. Disana sudah ada Abel dengan seorang cowok yang tak di kenalnya.

Rosalie duduk tepat di sebelah Abel. Dan Rizky di depannya.

"Wah, kau membawa teman Bel?" Kata cowok itu sumringah. Matanya berwarna hitam kelam, namun memancarkan kehangatan.

"Hai, kamu manis sekali." Ia terkekeh.

Rizky menyikutnya, matanya menyiratkan ketidaksukaan. "Jangan memanggilnya seperti itu kakak bohongan."

"Kenapa? Dia memang manis kok." Tian tersenyum jahil.

Rizky kini tersenyum sok imut sambil menjitak kepala Tian. "Karena kau yang lebih manis, honey."

"Anjiiir, najis." Tian menatap geli ke Rizky. Dan di sertai tawa dari Abel dan Rosalie.

Tian mengalihkan perhatiannya ke Rosalie lagi, "Kenalin, namaku Tianio Dian Anggara, panggil aja Tian. Panggilan spesial juga boleh kok, cutie." Ia mengedipkan matanya, dan menyodorkan tangannya berniat bersalaman untuk saling memperkenalkan diri.

Rizky menepis tangan Tian, dan meraup wajah Tian keseluruhan dengan telapak tangan kanannya. "Aduh, ada nyamuk gede banget. Pake ngedipin mata segala lagi, kayaknya mata nyamuknya picek deh. Langka nih."

"Rizky." Tian menepis tangan Rizky yang dengan indahnya menutupi keseluruhan wajahnya.

"Riz, Kak Tian lebih tua dari kita. Kamu nggak sopan," kata Rosalie tiba-tiba.

Semua mengalihkan pandangannya ke Rosalie. Tian tertawa heran.

"Kok cutie bisa tau aku ini lebih tua dari kalian?"

Rizky tertawa senang. "Mungkin keliatan dari mukamu Kak, Kakak kan tua."

Abel, Rizky tertawa bersamaaan. Lain dengan Rosalie yang terkekeh, dan Tian yang cemberut.

RosalieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang