2

10 2 2
                                    

Sudah 3 bulan aku bersekolah di SMA WINATA cukup banyak aku mempunyai teman, dan banyaknya teman yang dekat denganku hanya Tasi dan kafa yang aku percayai. Cukup menyenangkan juga, tidak seperti hari pertama masuk sekolah, oh ya sedikit aku bercerita tentang teman sebangkuku yaitu Kaffa Arial, cowok dingin dan hangat aku tidak mengetahui isi pikirannya, tetapi dia adalah tipe orang romantis, banyak sekali orang memuji ketampanannya dan banyak juga orang menaksirnya, tapi dia tidak menghiraukan itu semua dia hanya fokus terhadap dirinya sendiri itulah yan membuat diriku penasaran terhadapnya. Dan aku juga akan menceritakan teman terdekatku sekaligus  teman rumahku yaitu Tasi Jonshon wanita yang penuh kecerian, cantik, pendengar yang baik, dan aku menyayanginya. 

oh  ya aku akan menceritakan kembali tentang ku tentang hidupku, cukup simpel aku seorang anak dari ibu yang tidak punya waktu untu anaknya sendiri dan lebih sakitnya lagi aku di tinggalkan oleh orang yang sangat berharga bagi hidupku aku adalah orang yang yang mempunyai cukup teman tapi yang aku temani hanya sedikit di kehidupanku mulai dari nata yang meninggalkanku dan sekarang Tasi dan Kafa semoga mereka selalu ada untuku. dan saat ini ceritaku akan ku mulai. 

***

Hari ini ada rapat guru, jadi Freeclass, karna jenuhnya di kelas apalagi melihat kafa yang selalu mendengarkan musik tidur di bangkunya cukup menyebalkan mempunyai teman sebangku kaya dia, akhirnya ku memutuskan ke atas rooftop sekolah, oh ya aku dan tasi beda kelas dan beda jurusan aku jurusan IPS dan dia IPA. Sinar matahari cukup terik hari ini, tanganku aku angkat ke atas dan menutupi teriknya matahari "woi". tasi menghentakan pundaku dan seketika aku pun kaget dan menoleh kehadapanya "anjir lo, ngagetin aja". ucapku dengan ketus "gue cari cari dari tadi, rupanya lo di rooftop, gilasi panas panas begini, oh ya masa temen sebangku gue ga sekola sebel banget gapunya temen cerita, jenuh akhirnya gue ke kelas lo, eh tau taunya lo ga ada juga, gue tanya aja tu sama si mila, kata si mila lo pergi tadi keluar, terus gue mikir tu, kemana lagi kalo bukan ke rooftop, kan lo demennya ke rooftop selama sekolah disini dan selama yang gue kenal". tasi mengoceh dan aku hanya mendengarkan saja ocehan dia "oh ya kan waktu itu kita udah janji mau kerumah lo , btw karna hari ini kita free jadinya kita sekarang aja maen yuk, kalo udah ada pengumuman pulang tapi, ajak si kafa juga dong, tapi si  kafa, mau ga, ". ucapnya lagi "terserah lo deh ya, pusing gue dengernya, eh tapi mau ga dia kita ajak". akupun bertanya lagi kpeada tasi " ya mau aja si dia, eh tapi gatau juga deng, coba deh lo chat". tasi mengusulkan, dengan sesegara mungkin aku langsung nge chat kafa

Riber Aurora : mau ikut maen ga kerumah pohon gue sama tasi?

Kafa yang sedang duduk di kelas sambil mendengarkan musiknya itu langsung mengecek notif dari riber dan langsung membalasnya

Kaffa Arial : ngikut aja

Riber pun langsung mengecek notif daro kafa tanpa membalasnya, "kafa setuju". ucapku 

***

Cuaca yang tadinya cerah sekarang menjadi mendung Riber seperti biasa selalu merenungkan hidupnya di rumah pohon, keluarga nya semuanya pada sibuk mencari uang, hanya bi inah yang  selalu ada di rumah, sambil menunggu kedatangan kafa dan tasi riber pun mendengarkan musik ke sukaanya "what do i live for". riber pun menyengirkan bibirnya betapa sepi hidup nya tak ada yang berwarna, gumam riber dalam hati

"riber, turun". mulut toa kembali hadir tasi dan kafa dari tadi 



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KARIB (DEKAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang