-Mine- ft.Serim x Allen

2.4K 123 75
                                    

ReoReo present

.
.
.
Vomment and enjoy~
.
.
.

Allen memutar knop pintu kamar kostnya, termenung agak lama saat melihat keadaan Serim yang cukup parah berdiri di ambang pintu. Lebam keunguan dan luka yang hampir mengering di wajah dan bibirnya, membuat Allen sedikit meringis saat mata bulatnya tidak berpindah ke lain arah. 

Serim nyengir kecil sebelum kembali merasakan kengiluan yang dia rasakan, saat bibirnya hendak menyunggingkan seulas senyuman untuk Allen yang masih terdiam. 

"Kali ini kenapa?" Tanya Allen, bohong jika dia tidak mengkhawatirkan keadaan sahabat lamanya itu, mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, dan Serim yang mampir ke kostnya dengan penampilan seperti ini.

Serim terhuyung ke depan, untung refleks Allen cepat, bisa menangkap tubuh sahabatnya yang hampir saja terjatuh. Ya walaupun Allen sedikit kewalahan, Serim tidak tau diri sekali, badannya kan jauh lebih besar dari badan Allen yang tidak ada apa-apanya ini dibanding dengan Serim. 

"Kami bertengkar--- di bar, aku dan Jungmoo--" Serim meracau, masih berada di dekapan Allen, seakan tak ingin pindah dari posisi nyaman itu. Allen hanya diam mendengar penjelasan yang keluar dari mulut Serim.

Aroma alkohol mulai tercium, menjawab pertanyaan lainnya yang ada di benak Allen, Ya, Serim mabuk lagi. 

"Kami.. bukan, dia--- merebut Wonjin dariku... Wonjin berselingkuh dengan Jungmoo... sudah hampir setahun... Tanpa sepengetahuan aku...." Serim masih lanjut meracau dengan mata tertutup, Allen mengelus pelan punggung Serim yang bergetar, hanya ini yang bisa dia lakukan. 

"Aku memukul Jungmoo saat dia memberitahu kenyataan itu... dan akhirnya kami membuat keributan di bar--" Lanjutnya, ada keheningan setelah itu.

Ketika Allen hendak membuka suara, Serim lebih dulu memotongnya.

"Aku benci diriku--- walaupun sudah tau Wonjin mengkhianatiku--"

Allen kembali menutup mulutnya, membiarkan Serim untuk lanjut mengeluarkan semua perkataan yang akan dia lontarkan.

"Aku tetap mencintai Wonjin," 

Ada sedikit rasa sakit saat Serim mengatakan pernyataan itu, Allen  bisa apa? Sahabatnya itu lebih dulu mencintai orang lain, bahkan mereka berpacaran sudah lebih lima tahun lamanya, sejak dari masa SMA, sedangkan sekarang, mereka sudah bekerja.

Ya, selama itu juga Allen menutup dalam-dalam  perasaannya kepada Serim. 

"Tidak apa, ayo masuk dulu, biar aku obati lukamu," Ucap Allen, kemudian membantu Serim untuk bangkit. 

Serim berjalan ke dalam kamar kost Allen, mendudukkan dirinya di tepian ranjang milik pria manis itu, Allen menghidupkan kompor portabelnya untuk memanaskan air dari sana. Mengambil handuk kecil, betadine, serta plester luka

"Ini sedikit perih, tahan ya," Allen mengarahkan handuk kecil yang sudah dibasahi air hangat terlebih dahulu di depan lebam keunguan yang menghiasi pipi Serim.

Serim meringis tertahan, Allen yang melihat hal itu seketika memperlembut usapannya.

"Aku tau kamu pasti mabuk, makanya langsung emosi, begitu Jungmoo mengatakan hal itu," Ujar Allen, kali ini mengoleskan betadine di atas luka yang berada di pinggir bibir Serim dengan kapas.

"Kamu bertanya atau memberitahu?" Tanya Serim. 

"Memberitahu," Allen menjawab cepat. 

"Emosimu gak stabil kalau lagi mabuk, makanya jangan banyak minum!" Lanjut Allen, kali ini malah mengomeli Serim dengan sedikit cebikkan bibir , menandakan dia tidak suka melihat keadaan sahabatnya saat sedang mabuk berat. 

Te Amo | ft. Cravity ShipersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang