-Date- ft. Woobin x Minhee

1.1K 91 16
                                    

.
.
.
Vommentnya hyung, biar saya semangat nulis
.
.
.

Woobin memasukkan kertas binder dan buku modul dengan asal ke dalam tas selempangnya, bergerak terburu-buru hendak keluar dari kelas sebelum Jungmoo mencegat jalannya.

"Apa sih njing, bikin lama!" Woobin menatap teman seperjurusannya dengan tatapan kesal.

"Mau ke mana Lo? Rapat panitia makrab coy!" Tanya Jungmoo masih enggan beranjak dari hadapan Woobin.

Woobin berdecak sambil menepuk keningnya singkat,"Anjir, sumpah Gue lupa, hari ini Gue skip rapat deh!"

"Laah laah?" Jungmoo membolakan matanya, seakan tidak terima sebelum Woobin menjelaskan alasannya.

Woobin berdecak untuk yang kedua kali, lalu melirik sebentar arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya,

"Gue ada janji sama seseorang, benar-benar gak bisa ditunda,"

Jungmoo menghela nafas malas,"Terus rapatnya gimana?"

"Bilangin sama Soobin deh, Gue izin hari ini," Mohon Woobin.

Gantian Jungmoo yang berdecak,"Ada janji sama siapa sih Lo?"

Woobin nyengir, sebelum menerobos tubuh Jungmoo untuk keluar dari kelas.

"Prioritas Gue dong! Siapa lagi coba kalau bukan Dek Minhee tercinta!!" Lalu teriak sambil lari-larian keluar dari fakultas hukum menuju fakultas kesehatan.

Ingatkan Woobin untuk tidak malu-maluin diri sendiri di fakultas orang lain.

"BUCIN BANGET ASU!" Jungmoo juga ikutan teriak sampai-sampai beberapa orang yang lewat terkaget-kaget.

Pentingnya mengajarkan sifat malu pada anak sedari dini.

======

Woobin menoleh ke kanan dan kiri, duduk di salah satu bangku panjang di taman kampus. Tangannya sedari tadi bergerak menscroll layar ponsel, menampilkan ruang obrolannya bersama 'dek pacar'.

Ehem, udah ada status dong, Woobin udah gak jomblo lagi kayak Jungmoo.

Mini gemesh❤
Oke kak 11.05

Min, kakak tunggu di taman ya 12.15
Kamu di mana? 12.15

Pesan terkirim, Woobin mesem-mesem kesenangan. Kencan pertama setelah dia berhasil nembak adik tingkatnya itu ketika masa ospek.

Dan langsung diterima! Gak sia-sia perjuangan dia selama ini, banyak rintangan yang harus dia lalui.

Apalagi punya teman-teman bangsat yang selalu mengejek dirinya seorang buciners sejati. Woobin sih sebenarnya masa bodo dengan hal itu.
'Biarkan saja mereka berkoar-koar mengatakan diri kamu bucin, asalkan kamu selalu bahagia bersama doi' -Woobin Pujangga.

Cukup basa-basinya, jam sudah menunjukkan pukul 12.45, dan Minhee sama sekali belum memperlihatkan tanda-tanda kedatangan. Woobin yang dari tadi nunggu sambil main subway surf kan mulai bosan.

Dia buka lagi aplikasi wassafnya, hendak menelpon Minhee, perlu diketahui, Woobin sudah lelah menunggu, bawaanya jadi pingin marah.

Akan tetapi, sebelum dia sempat menekan tombol telepon, Minhee lebih dulu menelponnya. Cepat-cepat Woobin angkat.

"Halo?"

"Aduuh.. Maaf kak! Kak Woobin udah dari tadi ya nunggu aku? Nih, aku lagi otw ke taman! Bentar ya kak, lupa bilang tadi kalau aku baru selesai kelas!"

Te Amo | ft. Cravity ShipersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang