crack

310 21 19
                                    

"Prince El, maaiinn yukk"
Teriak seorang gadis dari balkon kamarnya. Gishel sudah tahu betul jadwal Eland. Setiap jam 10 lelaki tampan itu pasti ada dikamarnya.

"Jangan pura pura budeg deh" katanya lagi teriak, namun belum ada tanda tanda Eland keluar dari dalam kamarnya.

Saat Eland pindah rumah, Gishel tanpa pikir panjang langsung menyewa sebuah rumah disamping rumah Eland. Gadis itu juga memilih menempati kamar yang bersebelahan langsung dengan kamar milik Eland.

"Apa?"
Terdengar suara dingin yang berasal dari kamar Eland. Gishel tersenyum lebar, tuhkan Prince El tuh cuma gamau keluar aja.

Gadis itu terlihat celingak celinguk. Menyayangkan kenapa Om Lian memasang pintu kaca yang tidak tembus pandang. Eland bisa melihatnya dari dalam kamar namun pintu kaca itu tidak tembus pandang dari luar. Jadi Gishel tidak bisa melihat kedalamnya.

"Inget nggak sekarang hari apa?"
Hening, tidak ada jawaban dari Eland.

"Kayaknya balkon kamarku ke balkon kamarmu nggak jauh jauh banget, bisa kali ya aku loncat kesana"
kata Gishel serius, penuh ancaman.

Ceklek

Gishel menatap lekat pintu kaca yang digeser Eland. Lelaki itu terlihat sangat tampan dengan kaos hitam polos dan jeans hitam yang sobek dibagian lututnya.

"Hari Rabu"
katanya dengan kedua tangan yang terlipat didepan dada.

"Tanggal?"
Tanya Gishel menatap Eland dengan tetapan terpesona.

"17"

"Bulan?"

"Juni"

"Yang artinya?"
Tanya Gishel terus bertanya, masak Prince El nggak inget lagi sih?

"Nggak ada artinya, sama kayak lu" kata Eland dengan wajah datarnya.

Gadis itu memberenggut kesal. Bagaimana bisa Eland berkata kejam dihari ulang tahunnya?

"Sekarang kan aku ulang tahun!"

"Terus?"
Tanya Eland semakin terlihat menyebalkan dimata Gishel.

"Kamu nggak ngasih hadiah lagi kali ini?"
Tanya Gishel sedikit sedih. Ia ingat sejak 2 tahun yang lalu Eland berhenti memberinya hadiah. Bahkan laki laki itu tidak lagi memberi ucapan ucapan manis di hari ulang tahun Gishel. Padahal dulu, Eland selalu datang tepat tengah malam dengan membawa kue buatannya sendiri.

Gishel menunduk sedih, bagaimana bisa sikap Eland bisa sedrastis ini?

"Udah gede"

"Aku kangen sama kamu yang dulu" kata Gishel menatap wajah Eland sendu.

Laki laki itu diam saja. Beberapa kali ia bahkan melihat jam di pergelangan tangannya.

"Mau kemana El?"
Tanya Gishel saat Eland berbalik badan dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapasi El? Kenapa harus berubah? Apa nggak bisa kita kayak dulu? Kenapa kita harus sejauh matahari kalo dulu pernah sedekat nadi?"
tanya Gishel dengan suara keras. Laki laki itu berhenti. Berbalik badan dan kembali menatap wajah Gishel.

"Pada dasar nya semua orang pasti berubah. Entah karena keadaan atau karena paksaan"
katanya serius. Membalikkan badannya masuk ke dalam kamar. Menutup pintu kacanya dan menyisakan Gishel yang sendirian ditengah gelapnya malam.

👑👑👑

Setelah perlakuan jahat Prince El semalem, aku yang masih kesel langsung aja berangkat sendiri ke sekolah dengan mengendarai motor matic warna pink milikku.

Eland'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang