pertandingan

279 13 8
                                    

WELCOME TO SYAILENDRA'S CUP

Tulisan besar berwarna merah itu terpampang jelas di depan gerbang Syailendra's School. Sudah menjadi tradisi kalau Sma Syailendra's mengadakan pertandingan antar sekolah. Pertandingannya pun bermacam-macam baik di bidang akademik maupun non akademik.

Acara megah yang diadakan setiap 5 tahun sekali ini membuat banyak sekolah ikut serta karena hadiahnya yang besar dan fantastis. 5 tahun lalu pun setiap pemenang mendapat piala dan piagam yg bisa digunakan masuk ke Universitas manapun dan jurusan apapun. Sedangkan untuk pertandingan grup akan mendapat piala dan uang sebesar 10 juta untuk setiap pemainnya.

"Gimana rasanya El membuka hati setelah menutupnya sekian lama?" Tanya Tian yang baru masuk ke ruang ganti tim basket Syailendra's.

"Enak"
kata Eland cuek, membiarkan Gishel memeluknya dari samping. Gadis itu bahkan tidak peduli saat beberapa anak basket menatapnya.

Setahun lalu tanpa sengaja Eland tergabung dalam tim basket karena Xavier yang memasukkannya. Tidak ada alasan khusus. Xavier hanya merasa sayang kalau potensi basket Eland tidak digunakan dengan baik. Lalu Eland di tes langsung oleh coach dan langsung dimasukkan ke dalam tim ini basket Syailendra dengan posisi sebagai Small Forward karena Eland yang paling mampu menerobos pertahanan dan melakukan lay-up atau dunk, juga melakukan shoot dari jarak-jarak tertentu. Posisi ini biasanya dipegang oleh orang yang punya teknik hebat dan jago mencetak angka.

Sedangkan Xavier memegang posisi Point Guard. Ketua tim basket itu terkenal hebat dalam mngatur ritme permainan dan sangat andal dalam mematikan permainan lawan.

Sedangkan Tian mengikuti lomba renang dan Bara mengikuti lomba panah.

"Anjay anak Orlando cantik banget" gumam Tian yang masih berdiri didepan pintu. Lelaki itu tengah menatap gerombolan gadis yang baru duduk di tribune.

Hari ini bukan hanya siswi Syailendra's yang memenuhi Stadion  namun juga banyak siswi dari sekolah lain yang ikut datang. Entah untuk menonton pertandingan atau untuk sekadar cuci mata.

"Mana mana?"
Tanya Bara dengan antusias. Bahkan lelaki itu ikut ikutan berdiri disamping Tian.

"Lu pada ya, kalo masalah cewek aja kompak asu"
kata Eland dengan nada jenaka.

"Biar lah, eh Xavier sini lu ngapain duduk doang"
kata Tian melambaikan tangannya dengan mata tetap fokus menatap beberapa gadis yang mulai duduk di bangku penonton.

"Males" kata Xavier jengah "lagian yg mau tanding tu gue sama Eland. Bukan lo semua" lanjutnya dengan nada mengusir.

"El"
panggil Gishel membuat Eland menundukkan kepala agar dapat menatap gadis yang sedang ada dipelukannya.

"Awww ganteng banget"
gemasnya semakin mengeratkan pelukannya. Eland yang mendengarnya pun hanya bisa tersenyum kecil. Bagaimana bisa gadis yg kemarin mengacuhkannya kini berbalik gemas padanya.

"Aku tadi buatin bekal buat kamu" kata Gishel, mengurai pelukannya "nanti kita makan kalo kamu udah selesai tanding" lanjutnya sambil memperlihatkan kotak makanan dari dalam tas nya.

"Kenapa si anjir gue gapernah ngerasain keuwuan"
gerutu Tian melipat kedua tangannya kesal.

"Cerewet banget si lo Yan"
Ejek Bara

"Dih, lu mah enak dapet Mauren bohay abis"
kata Tian

"Lu nya aja yang pilih pilih bangsat"
balas Bara membuat Tian menatapnya kesal. Kemudian Bara dan Tian ribut seperti biasanya.

"Semangat ya El"
kata Gishel saat menyadari permainan akan segera dimulai.

"Gitu doang?"

"Maunya gimana?"
Tanya Gishel kemudian terkikik geli saat Eland memajukan pipi kanannya. Memberi kode agar Gishel memberi semangat lebih padanya.

Eland'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang