Dalam Bahaya

246 12 8
                                    

"Ada di SMA Orlando"
Ucap Eland saat menyalakan pelacak gps nya.

Kemarin Eland sengaja memasang gps di hp Gishel karena tahu Gishel akan selalu dalam bahaya selama gadis itu menjadi kekasihnya.

"Jangan gegabah, dia gabakal kenapa napa"
Ucap Tian menepuk dada Eland pelan. Eland lalu menatap semua anak buahnya yang sudah bersiap diparkiran.

"Ini masalah pribadi gue. Kalian semua gaperlu ikut"
kata Eland

"Kita itu keluarga El. Gaada keluarga yang diem aja pas anggota keluarganya kesusahan"
kata Bara mengeluarkan tongkat baseball berwarna putih miliknya.

"Iya bener! Lagian kita ikut juga buat jaga jaga bang kali aja Yugo nyerang" kata Ergo, adik kelas sekaligus salah satu anggota kelas penyerang bawahan Eland.

"Yang lain gimana? Gue gamasalah kok kalo kalian pulang"
teriak Eland sambil menaiki motor hitamnya. Lelaki yang masih dibasahi keringat itu nampak sangat menawan saat memakai kacamata hitamnya.

Nyatanya tidak ada yang pulang diantara mereka. Satu persatu anak Entres pun menaiki motornya masing-masing dan menciptakan gema suara motor yang memenuhi area depan sekolah. Eland lantas melajukan motor besarnya dan diikuti seluruh anak buahnya.

Dalam sekejap puluhan motor itu memenuhi jalan. Para murid lelaki dengan hoodie hitam bertuliskan Entres itu terlihat sangat antusias seperti akan berperang. Kecuali Eland, perasaannya semakin khawatir membayangkan perlakuan apa saja yang bisa diberikan Alexa pada gadis semungil Gishel.

"Ngapain kalian pada kesini"
bentak seorang satpam saat mereka sudah tiba di gerbang utama Orlando School. Lelaki paruh baya yang masih nampak gagah itupun mendekat tanpa berniat membuka pagar sedikitpun.

"Pacar saya disekap anak Orlando" kata Eland pelan, melepas kacamata hitamnya. Lelaki itu lantas berdecak pelan saat beberapa satpam malah terlihat kebingungan didalam sana.

"Bukain brengsek! Panas nih"
teriak Ergo yang memang tidak punya sopan santun.

"Nggak ada apa apa disini! Sana pulang kalo masih mau nyerang saya laporin polisi kalian semua"
bentak satpam tadi yang kini menatap Eland dari sela sela pagar.

"Sebenernya saya gamau pakek kekerasan. Tapi kalo sampe cewek saya kenapa napa"
Eland tak meneruskan ucapannya. Tanpa membuang waktu lagi lelaki itu lalu naik melompati pagar dan menerobos kedalam membuat seluruh anggota Entres mengikutinya.

Beberapa satpam pun terlihat kewalahan menghalau jalan mereka.
Suasana sekolah yang semula ramai itu tiba tiba sunyi saat gerombolan Eland memasuki area lobi Orlando School.

Eland menatap mereka semua saat sebagian orang menatapnya ngeri dan sebagian lagi menatapnya dengan tatapan memuja.

"Heh lu, sini"
kata Eland mengibaskan tangannya pada salah satu murid lelaki disana.

"Ke-kenapa?"
Tanya nya gagap

"Dimana Alexa?"
Tanya Eland membuat seluruh orang menatap satu sama lain. Eland semakin mengeram marah saat mereka terlihat seperti menyembunyikan sesuatu darinya.

"Lu mati kalo sampe gatau"
kata Eland menyeringai lalu menendang lelaki itu sampai terpental.

"Emang kita boleh kayak gini?"
Tanya Xavier polos.

"Ya nggak boleh lah brengsek"
kata Eland dengan tawa menyeramkan.

Suasana semakin ricuh saat Eland memukul  secara acak siapapun anak Orlando yang ada di dekatnya. Sebagian anggota Entres lalu menyebar ke seluruh penjuru sekolah dan sebagian lagi berjaga jaga melindungi Eland yang sedang membabi buta.

Eland'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang