À Travers La Nuit

4.2K 293 30
                                    

(( SUPER SHORT and SIMPLE STORY ))
...

Apa yang paling menyiksa dari Rindu?

Rindu yang harus digenggam sendiri.

Rindu yang hanya bisa dititipkan di dingin malam.

Rindu yang sudah kehilangan rumahnya.

Rindu yang hanya Mew simpan untuk dirinya sendiri, karena dia tahu Gulf sudah bukan rumahnya lagi.
.
.
Setahun sejak Mew dan Gulf memutuskan untuk berpisah, dan selama itu pula Mew merindukannya.
Mew selalu bisa menemukan Gulf di setiap tempat, di setiap kejadian.

Gulf ada di langit biru tanpa awan, di hujan deras saat malam hari, di antara deburan ombak, bahkan di aroma orange coffee yang selalu menjadi menu utama sarapannya.

"Malam ini aku dan Run akan ke Quibe bar, kamu harus ikut."

Mew baru saja tiba di kantor disaat Kaownah menghampirinya, dan mengatakan rencananya untuk nanti malam.

Mew menggeleng. Tidak tertarik dengan rencana tersebut. "Lain kali saja. Aku ada urusan."

"Urusan apa. Memangnya penting?" Tanya Kaownah setengah mendesak. Sebenarnya Kaownah bukan orang yang senang ikut campur urusan orang lain, tapi dia hanya ingin Mew berhenti menarik diri dari orang-orang di sekitarnya.

Sejak berpisah dengan Gulf, Mew benar-benar berubah. Dia tidak pernah sekalipun ikut ketika teman-temannya makan bersama atau ke bar sepulang kerja. Mew lebih banyak diam, dan hanya fokus terhadap pekerjaannya. Di luar itu Mew sangat jarang berbicara.

Kaownah mengerti perasaan Mew, tapi sudah hanpir setahun Mew seperti ini.

"Mew, kamu harus tahu sesuatu."

"Apa?"

Kaownah tidak tahu apa keputusannya ini benar atau tidak, tapi cepat atau lambat Mew harus tahu.

"Singto Prachaya. Namanya Singto Pracahaya."

"Singto? Siapa?"

Kaownah menghembuskan namanya perlahan. "Kekasih baru Gulf, namanya Singto Prachaya."
.
.
Instagram Gulf terkunci, dan Mew tidak merasa yakin apa dia harus mengikutinya lagi atau tidak.

"Namanya Singto Prachaya."

"Singto... Pra..Cha.. Ya." Mew mengetikan nama tersebut di bar pencarian di instagram, dan dia menemukan sebuah akun dengan nama itu.

Akunnya tidak dikunci, dan photo pertama yang Mew lihat adalah photo seorang laki-laki yang tidak dia kenal...

...dan Gulf.

Photo itu diunggah 2 jam yang lalu. Captionnya hanya emotikon singa dan kucing.

Mew segera memeriksa satu persatu photo Singto, dan menemukan photo pertama Singto dengan Gulf yang diunggah dua bulan yang lalu.

'Dia setuju untuk menjadi seseorang paling penting dalam hidupku.'

Mew meletakan handphonenya, mencoba mencerna apa yang baru saja dia lihat.

"Gulf sudah benar-benar melupakanku?"

Sesuatu tiba-tiba menghantam hatinya, dan dia tahu itu adalah luka yang kembali terbuka.

Juga rasa cemburu.

Dia benar-benar merasa cemburu.
.
.
"Harusnya aku mempertahankan dia." Mew sudah mabuk berat saat ini, dan dia terus menceracau tentang Gulf.

Run, Kaownah, dan Mawin menyandarkan badan Mew di sofa. Berusaha membuat Mew merasa nyaman.

Tadi siang tiba-tiba saja Mew mengajak mereka ke bar sepulang kerja, dan mereka setuju. Tapi sekarang mereka sadar bahwa Mew hanya sedang berusaha melupakan tentang Gulf dan Singto.

L'amour Est Blessé (MewGulf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang