CHAPTER 14

392 20 4
                                    

AUTHOR POV

****

"Yah gak dapet jawabannya, harus pake cara apa lagi ya" keluh seorang gadis mungil yang sedang berada di dalam kelas sendirian seraya mengerucutkan bibirnya, masih dengan berkutat tugas fisika yang harus dikumpulkan di jam pelajaran pertama nanti, dia kesal kenapa tidak bisa pintar fisika di saat saat genting ini!. Andai ada jasa peminjaman otak, dia akan menyewa untuk seumur hidupnya.

"Hai" sapaan seseorang membuat dia menghentikan aktifitasnya dan menolehkan kepalanya ke sumber suara, dia mengeryit lucu kepada seseorang yang mengganggu aktifitasnya.

"Loh kak abi, ada apa yah?" Ucap alena dengan lucu.

"Eh ehm itu nganu stella belum berangkat?" Jawab abi kikuk seraya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, dia grogi sendiri di tatap seperti itu oleh alena.

"Belum kak abi, sebentar lagi juga datang kok stella nya" ucap alena dengan lembut.

"O-oke kalo gitu, gue titip ini aja ya buat stella" ucap abi seraya memberikan bingkisan kepada alena.

"O-oke kalo gitu, gue titip ini aja ya buat stella" ucap abi seraya memberikan bingkisan kepada alena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahh coklat stella pasti suka nih sama coklatnya kak." Pekik alena dengan mata berbinar melihat banyak nya coklat yang abi berikan untuk stella.

"Haha oke oiya gue duluan balik ke kelas ya, jangan lupa sampein,makasih len" ucap abi seraya melenggang pergi.

"Sip kak" balas nya seraya tersenyum.

Abi hanya mematung di tempat melihat senyuman alena, entah kenapa dia merasa sesak melihatnya kemudian dia melangkah pergi dari kelas alena dan pergi menuju rooftop, rasa sesak di dadanya terasa begitu membelenggu, mengingatkan dia pada seseorang di masalalu.

"ARRGHH SIALAN!" teriak abi seraya meneteskan air matanya. Ya dia menangis dia merindukan gadis kecil nya dulu.

"Abi" ucap satria.

"Apa yang lu lakuin" timpal kenzi.

"Abi lu kalo lagi ada masalah bisa cerita sama kita" kenzi seraya menepuk punggung nya.

"Gue teringat dia ken" lirih abi.

"Dia? Siapa?" heran kenzi.

"Alena, gua liat dia ngerasa sesak entah kenapa dan gua yakin alena mirip dia sat" lirih abi menahan air mata yang akan keluar lagi.

"Ya gue juga selalu merasa kalo alena memang mirip dia gadis kecil kita" timpal satria seraya memandang kedepan dengan pandangan kosong dan pikiranya mulai menerawang ketika sekelebat masalalu nya muncul.

"Tunggu-tunggu 'dia' yang kalian maksud kalian siapa sih?" Tanya kenzi dengan raut wajah penasaran.

"Dia adalah princes kecil kami" lirih abi.

"Jadi yang kalian maksud mirip adik kalian itu alena?"

"Ya, dan kami merasa "dia" adalah alena"

"Gatau kenapa gue kalo ngeliat senyum sama tingkah alena, ada rasa yang aneh di hati gue"

"Sialan si alena emang pembawa sial, berani sekali dia membuat satria dan abi kacau seperti ini, lihat saja gue bakalan kasih perhitungan buat lu cwek penyakitan" umpat kenzi di dalam hati.

Haloo guys maap baru up sekarang dan cuman bisa up 1 chapter entah kenapa wattpad ku tiba tiba eror dan chapter yang udah aku ketik juga ilang jadi aku harus nulis dari awal, dan besok aku pasti tepatin janji kok, dan btw staytun terus dan jangan lupa like, comment dan follow akun aku ya❤


18 juni 2020🎉

My Possesif Ketos ON-GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang