First time

36 3 1
                                    

"Cantik" Rara terkejut dan diam mematung sambil melihat handphone nya, rara mencubit lengannya sendiri lalu berteriak kesakitan sampai terdengar oleh bundanya
"Rara kenapa?"
"Gpp bun"
"Ini bukan mimpi, ini nyata, dan ini real akun nya. Rara terharu" kata rara dengan wajah memelas. Rara langsung sigap membalas koment dari orang itu
"Makasih ka rey" lalu melompat kegirangan

Hari itu adalah hari paling membahagiakan bagi rara, seseorang yang dia kagumi sejak SMP akhirnya merespon rara, yah walau hanya dengan menyebutnya cantik lewat koment insta story nya. Tapi bagi rara itu semua lebih dari cukup. Besok paginya rara berangkat seperti biasa ke sekolah, dengan wajah yang berseri karena tak sabar bertemu dengan pangerannya yaitu Ka rey.

*Jam istirahat
*Tuktuktuk (Suara langkah kaki rara berjalan menuju kantin)

"Ra, rara" suara seseorang dari belakang rara. Rara menoleh ke belakang, dan ternyata itu rey yang sedang berlari ke arahnya, tentu saja rara terkejut seperti hari sebelumnya yang membuat rara mematung tepat di depannya
"Ya ampun pagi yang indah, kali ini gue gk boleh bego lagi" gumanya dalam hati sambil menguatkan tegadnya
"Ada apa ka?" tanya rara kepada rey yang ada di hadapannya
" Kaki gue udah sembuh, makasih yah" ucap rey sambil tersenyum
" Sama-sama ka, lagian emang udah tugasnya. kalo pun di tanganin sama yang lain sama ko ka, pasti sembuh cepet,soalnya luka nya emang gk parah" balas rara sambil tersenyum
" Beda ra, soalnya kalo di tanganin sama rara kan kaka bisa sambil mandang wajah rara terus dapet senyum rara yang manis, banyak nilai plus nya kan? Jadi cepet sembuh" jelas ka rey sambil terus tersenyum dan menatap wajah rara. Rara hanya bisa tersenyum, padahal hatinya sudah menerka-nerka ingin berteriak histeris

" Aduh ka rey ngomong apa si, gue baper ini mah, semoga yang gue denger ini bukan ucapan fuckboy-fuckboy yang sering gue denger" gumam rara dalam hati

" Hahah ka rey bisa aja"
" Rara pulang sekolah ada kegiatan gk?" tanya ka rey
"Engga ka, kebetulan hari ini kosong jadwalnya"
" Kaka boleh ajak rara jalan-jalan gk? Yahh itung-itung ucapan terimakasih kaka ke rara" Pertanyaan rey membuat rara bingung sekaligus senang, dia cowo pertama yang rara suka dan mengajaknya jalan-jalan
" Eumm, boleh ka"
" Yaudah nanti rara tunggu kaka di gerbang yah"
" Iyah ka"
" Ka rara ke kantin dulu yah, dah ka" ucap rara sambil berjalan menuju kantin.

" Gila lu lama banget! Nih makanan lu, bodo amat udah aga dingin" ucap febri dengan wajah marah
" Ya maaf, tadi gue abis ketemu pangeran" kata rara sambil memakan mie ayam yang ada di depannya
" Siapa? Ka rey?" tanya febri
" Jelas!" ucap rara dengan nada sombong
" Serius?" tanya febri terkejut
" Iyalah, yakali tuan putri boong" ujar rara dengan polosnya
" Bodo amat! Ayo ah balik"
" Bu, di bayar rara yah" teriak febri kepada bi nina penjual kantin di sekolah. Rara sudah tidak heran dengan kebiasaan temannya ini.

*Di depan gerbang sepulang sekolah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Abdi NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang