U

330 32 8
                                    

Setelah pulang dari acara ngedate nya. Sekarang Lucas lagi uring-uringan di kasur kedua orang tua nya. Chanyeol yang daritadi sedang mengerjakan sesuatu di Ipad nya terpaksa pindah tempat ke lantai. Karena semua sudut kasur sudah terisi oleh tubuh sang anak. Yang gedenya nyamain kingkong wakanda.

"Pinjem hp nya dong, Yah. Nanti, Ali ganti kok pulsa nya. Ya ya?!"

"Lagi di pake"

"Ck, itu handphone ngegeletak mengenaskan di pinggir juga, bilang nya di pake. Kalo gak mau minjemin yodah tinggal pinjem ke Bunda. Pelit banget jadi kepala keluarga". Dengan perasaan dongkol Lucas pergi keluar kamar meninggalkan sang Ayah yang bingung dengan sikap sang anak.

"Perasaan pas bikin aman-aman aja. Kok nyatanya. Astagfirullah"

Tanpa sepengetahuan keluarga Danuaksya, di ruang tamu sudah berkumpul segerombol orang yang menamai grupnya dengan sebutan enciti. Grup paling heboh yang berisi dua puluh satu orang.

Beh itu orang kalo nikah satu-satu terus punya anak maksimal tiga. Keknya bisa di bikin satu kampung dah.

Di lihat Doyoung, pria yang paling cerewet sedang mengatur anggotanya untuk duduk diam, karena daritadi semua nya sangat ricuh. Biasanya grup enciti ini yang muncul cuma beberapa orang saja. Di karenakan sekarang Lucas beserta keluarga mengadakan sukuran. Akhasil mereka semua datang.

Jadi, gak perlu ngundang yang lain nya lagi. Segini aja cukup kok. Cukup bikin Doyoung puyeng.

"Haechan! Coba lo jangan ribut sama Renjun. Jaemin itu jisung jangan lo uyel-uyel terus! Ah astahfirullah allahu akbar" Doyoung menghela napas sebentar sebelum kemarahan nya meronta-ronta keluar.

"Yong, bantuin gue napah. Lesehan mulu lo"

"Chenle! Jangan teriak-teriak. Allahuakbar ini rumah orang woy!"

"Hyung~ Hyung Jaehyun! Jaehyun hyung woyyyks, prikitiw" Doyoung lelah sudah mentertibkan anak deurimi, di tambah Johnny yang lari-larian kek filem india ngejar Jaehyun yang bawa-bawa boneka jerapah yang kepalanya udah hampir putus.

"BERISIK BANGET SIH- EH SEJAK KAPAN KALIAN DI SINI. ASTAGFIRULLAH!" Lucas cengo di tengah anak tangga liat segerombolan orang di tengah ruang tamu rumah nya dengan keadaan yang sulit di jelaskan.

Sebagian orang ada yang lesehan, lalu dua orang kejar-kejaran. Ada yang main game di handphonenya masing-masing. Dan satu lagi musuh bubuyutan nya, Si jungwoo. Yang sekarang lagi ngubek-ngubek ikan cupang nya di akuarium.

"HEH PEAK! MABOK IKAN GUE LO UBEK-UBEK KEK GITU. ASTAGA! JUNGWOO KALANDRA ANAK BAPAK TAEMIN!" Lucas berlari ke arah Jungwoo lalu menggeplak kepala si pelaku kejahatan yang tidak berprike-ikanan tersebut.

"Woy, Li! Gimana ngedate nya kemarin" Saat mendengar suara entah berantah tersebut. Lucas langsung membalikan badan nya secepat kilat menghadap ke arah teman-teman nya.

"Siapa tadi yang bilang?"

Yuta mengacungkan tangan nya ke atas. "Gue"

"Tau dari siapa? Jaehyun atau nih anak petasan hah?" Tanya Lucas.

Yuta langsung menunjuk ke arah Chenle yang sedang memakan setengah pizza yang tadi ia bawa. "Nih anak. Ck, lo belum jawab pertanyaan gue. Gimana ngedate nya? Lancar jaya kah?"

"Gatot kaca"

"Khenaphwa gwahk cwhephot ajwha" Sahut Haechan dengan mulut terisi penuh pizza.

"Ck, diem Malik!"

"Iya-iya sensian banget sih kutang janda"

"Cerita buruan" Lucas menghirup sedikit oksigen di sekitarnya lalu membuangnya perlahan-lahan.

BAD BOY SHALEH || LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang