-Lagi lagi, kamu membuatku bingung dengan sejuta tingkahmu itu. Namun sifatmu itu yang membuatku semakin tertarik padamu.-
Aku sungguh sebal dan malu juga tentunya, kenapa bisa ada mahluk seperti itu di dunia ini. Wajahnya oke cuman sifatnya yang songong itu membuatku tidak kagum lagi padanya. Apa susahnya mengakui bahwa dia yang selama ini memberiku roti dan es krim.
Sepulang sekolah aku melihat rumah sangat kacau, aku melihat ada tetesan darah juga ada di sofa. Aku panik apa yang telah terjadi, selama aku di sekolah? Apa ibuku? Pikiranku kacau, aku mencoba menelpon ibuku namun tak ada jawaban. Aku hanya bisa mebereskan seisi rumah yang sudah kacau ini, sambil menangis dan mengkhawatirkan ibuku. Sampai jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, ibuku belum pulang akhirnya aku memutuskan untuk membeli makanan di dekat rumah, karena aku sangat lapar sekali.
"Bu saya pesan, nasi gorengnya special nya satu ya pakai telor setengah matang dan es teh satu." Pesanku saat aku tiba di tempat makan. "Suka makan telor setengah matang ya?" sapa lelaki disebelahku. Aku kaget, kak dave dia yang menyapaku barusan setelah tadi siang dia menolakku dengan muka songongnya bisa bisanya dia hari ini menyapaku dengan muka tidak berdosa. "kak dave? Eh iya kak suka" jawabku pura pura bas abasi saja. "dave? Mungkin kamuu.." belum sempat ia meneyelesaikan perkataanya, makananku datang dan aku harus mengambilnya. "pesanan atas nama kak Siksa" kata pelayang itu. "Mau makan bareng aja gak? Kalau kamu gak keberetan juga sih" ajaknya. Karena dia kakak kelasku aku meng iyakan ajakannya dan makan berdua dengan dia.
"gimana kemarin, rotinya enak? Kamu suka? Kata pelayan waktu itu kamu ingin menemuiku?" tanyanya. "eh iya kak dave, aku suka, makasih banyak atas semuanya." Jawabku. "nama kamu siapa?" , sungguh ini orang benar benar aneh barusan tadi siang dia tidak mau mengakui, lalu sekarang dia pura pura namaku, sebenarnya di aitu maunya apa,batinku dalam hati. "bukannya, tadi siang di sekolah kita sudah kenalan ya kak, namaku Siska, mungkin kakak lupa" jawabku dengan pura pura tersenyum. "mungkin yang kamu temui di sekolah itu adalah.." tiba tiba hp ku berbunyi, yang membuat perbincangan kita terputus. "halo bu, ada apa? Aku lagi beli makan di warung dekat rumah." Aku mendengarkan ibu yang tak menjawab telponku dan hanya menangis, membuatku berpikir macam macam, akhirnya aku memutuskan untuk pulang karena takut tejadi apa apa pada ibuku. "maaf ya kak dave, aku harus pulang dulu, lain kali kita ngobrol lagi permisi." Pamitku padanya. " kamu gapapa? Mau aku antar?" tanyanya " gak usah kak, aku bisa sendiri, makasih bye kak."
Mau tahu kelanjutan kisahnya? Sebenarnya dave itu manusia macam apasih bisa bisanya punya sifat dengan kepribadian ganda?
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih Dika
Romanceapa yang lebih menyakitkan dari pertemuan kita? Iya perpisahan, kamu meninggalkan aku begitu saja di saat aku yakin kamu adalah salah satu ciptaan Tuhan yang dikirimkan untuk aku. Aku tak pernah menyesalinya, namun mengapa Tuhan menakdirkan kita ber...