#6

23 2 1
                                    

Sudah pukul 11.10 malam tapi Taeyeon belum juga pulang. Rasanya cacing-cacing di perut Youra sudah berdemo. Bagaimana tidak sejak pulang ekskul tadi Youra belum makan apapun.

"Mama kemana ya? Kok belom pulang juga?" Tanya Youra pada diri sendiri.

Youra melangkahkan kakinya menuju dapur dia membuka lemari makanan namun nyatanya tak ada satupun makanan yang bisa mengganjal perut nya yang lapar. Akhirnya Youra memutuskan pergi ke supermarket untuk sekedar membeli mie instan karena cuma itu yang bisa Youra masak. Youra bergegas pergi setelah mengenakan jaket dan mengunci pintu rumahnya.

Semenjak kejadian sebulan lalu saat Yeonjun menjadikannya umpan Youra jadi jarang keluar sendiri apalagi dimalam hari, dia hanya takut jika nantinya dia bertemu segerombolan pria waktu itu. Tapi di sisi lain Youra juga senang karena semenjak kejadian itu Jeno jadi sering memperhatikannya Jeno juga selalu menemani kemanapun dia pergi.

Jeno benar-benar seperti orang tuanya saja.

Setelah sampai di supermarket Youra mengambil tiga bungkus mie instan dan kemudian keluar setelah membayarnya.

"AAA..."

Youra tersentak kaget mendengar teriak seorang dia memutar tubuhnya kemudian mencari asal suara tersebut. Ternyata suara itu berasal dari gang di ujung jalan ini. Awalnya Youra takut untuk masuk kedalam sana karena gang nya yang lumayan gelap. Tapi, suara itu muncul lagi.

Dalam gang yang lumayan gelap Youra melihat jika ada tiga orang pria berbadan besar terlibat baku hantam dengan seseorang. Youra bersembunyi dibalik jejeran tong sampah kemudian menyembulkan kepalanya sedikit supaya bisa melihat.

'apa telpon polisi aja ya' batin Youra

Youra berusaha melihat siapa orang yang sedang dipukuli itu namun seketika dia membelalakkan matanya kaget tenyata itu Yeonjun. Walau gangnya lumayan gelap tapi Youra sangat yakin jika pria itu Yeonjun.

"Kalo lo nurut kita ga bakal susah kaya gini"

Samar-samar Youra bisa mendengar ucapan salah seorang pria yang tengah menendangi tubuh Yeonjun yang semakin melemah berkali-kali.

Youra berusaha untuk tidak perduli dengan apa yang pria-pria itu lakukan pada Yeonjun kemudian berjalan pelan luar gang. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri jika dia tidak akan berurusan dengan Yeonjun lagi.

Menurut Youra, Yeounjun tidak pantas mendapatkan bantuannya sedikitpun, apalagi sejak kejadian hari itu.

Tapi sedetik kemudian Youra membalikkan tubuhnya dan berlari cepat kedalam gang itu lagi.

"Tiga lawan satu, itu kan namanya curang"


~~~~~~


Pranggg...

Suara pecahan benda membangunkan seorang anak kecil dari tidurnya. Anak itu mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian berjalan kearah pintu.

"Jangan ganggu hidup gua lagi"

"Aku mohon mas... Jangan tinggalkan kami lagi, dia anak mu"

"Berapa kali gua harus bilang gua ga mau punya anak"

"Hiks... Tapi mas...AAAA..."

Dari balik pintu sang anak dapat mendengar dengan jelas keributan di luar sana dia terdiam sejenak kemudian memutar knop pintu kamar nya dengan ragu. Namun seketika sekujur tubuhnya terasa lemas, anak itu terdiam mematung sambil sesekali mengeluarkan isakan kecil dari bibirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EVEN IF ;  Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang