Saat itu Nenek mengajakku untuk menginap dirumah ibuku
Sebenarnya aku yang memang terbiasa tidur dan tinggal dengan kakek dan nenek sedikit merasa canggung meskipun aku tahu itu rumahku sendiri.
Nenek dan ibuku sedang berbincang sedangkan aku hanya terdiam sambil mendengarkan obrolan mereka
Aku terus memperhatikan sekeliling. mencari sesuatu untuk aku amati, dan aku menemukannya
Aku melihat sekelebat bayangan melintas di area dapur yang langsung menuju kamar mandi
Aku penasaran bayangan apa itu namun, aku mengurungkan niatku untuk mencari tahu karena aku lapar
Ibuku menyiapkan makanan dan aku melahapnya karena memang lapar. Saat itu nenek pamit mau ke kamar mandi tapi dia terkejut dan berlari kembali
"Kui mou sopo?" Nenekku berbicara dengan bahasa jawa bertanya pada ibu tadi itu siapa?
Ibuku yang tidak mengerti pun pergi menuju dapur memastikan apa yang dilihat oleh nenek
Tapi tidak ada satupun yang aneh bagi ibu, semua tampak normal dan tidak ada siapa-siapa disana
Aku masih tetap diam mencoba memahami semuanya dan aku kembali melihatnya melintas. Seorang kakek dengan baju adat jawa yang kental benjalan melibtasi area dapur dengan tangan yang berada dipunggung layaknya sedang menggendong sesuatu
Aku melihat caranya berjalan sangat pelan dan terasa rentan untuk terjatuh
"Kakek nya pake baju jawa sama blangkon" Setelah aku berkata demikian ibu dan nenekku kembali mengecek dapur dan kosong.
Keesokan harinya nenek meminta ibu bertanya pada orang tua, aku tidak tahu apa maksudnya
Setelah ibu kembali dia berkata kalau kakek itu kiriman dan akan mengganggu kalau tidak diusir
Hal yang harus dilakukan pertama adalah menemukan benda itu dikubur
Benda yang dimaksud aku sama sekali tidak tahu hanya saja orang itu bilang mencarinya pada saat malam dan harus mengitari rumah sebanyak 7 kali sambil memanjatkan doa namun, orang itu juga berkata nanti akan ada halangan saat melalukannya dan jangan sampai ibuku berhenti berdoa.
Ketika malam tiba ibu melakukan seperti apa yang dikatakan orang itu, ibu mulai memutari rumah dan saat putaran ke 3 kaki ibu terperosok ke dalam lubang
Dia merasa kakinya seperti ditarik dan yang membuatnya heran adalah saat siang hari ibu memeriksa sekeliling rumah dan tidak menemukan lubang lalu, dari mana asal lubang itu?
Putaran demi putaran ibu lalui dengan hati-hati kami yang berada dalam rumah merasakan hawa yang mencekam aku sampai tidak betah dan ketakutan
Setelah selesai ibu kembali ke dalam rumah dan mengambil wundhu
Dia memperlihatkan kakinya yang lecet saat jatuh ke lubang tadi sejenak kami bernafas lega dan mulai untuk tidur
Saat pagi menyapa kami pergi kebelakang rumah tempat ibu terperosok dalam lubang
Yang kami lihat hanya gundukan tanah kecil bukan sebuah lubang
Karena penasaran ibu membukanya dan terkejut dengan isinya, karena aku penasaran aku bertanya dan tidak ada yang menjawab
Sejak saat itu aku tidak pernah melihat kakek itu lagi mungkin untuk selamanya
Aku mengingat wajahnya, wajah tua yang pucat dan tanpa sorot mata yang tajam mungkin membuat kalian ketakutan
Aku juga mengingat dengan jelas saat sebelum kakek itu hadir tak sengaja aku memfoto salah satu bagian dapur dan saat temanku meminjam handphone ku dia terkejut dengan foto wajah orang tua yang menakutkan seketika dia memintaku menghapusnya
Apa kalian juga ingin melihat kakek itu? Kalau iya kita sama aku juga merindukannya... Selamat menikmati malam jum'at nya
KAMU SEDANG MEMBACA
HORROR: Mystical Life
HorrorAku berbeda, dalam sikap dan tutur kata aku membenci kerumunan tak memiliki teman. Orang tuaku tak tahu bagaimana aku dan seperti apa sikapku karena aku tak pernah bercerita tentang itu. Aku membenci semua tentangku dan apa yang selama ini aku alami...