⸙͎۪۫⋆O3. Tragedy

972 129 37
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Hingga mereka tak sadar dengan satu hal.

Rute bus yg mereka tumpangi, bukanlah rute mereka untuk pulang ke rumah.

Minho membalikan halaman demi halaman buku novel yg ia baca sejak dirinya dan Hyunjin sudah lelah tertawa, dilihatnya Hyunjin yg telah tertidur pulas disampingnya.

"Kebo banget punya temen, heran gua" ucap Minho pelan yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.

Minho membalikkan kembali halaman terakhir dari novel yang dia baca lalu memasukkan nya kedalam tas. Minho menyandarkan kepalanya pada jendela bus, memandang keluar dimana keadaan jalan saat ini lenggang tak seperti biasanya hanya ada beberapa kendaraan yang ber-lalu lalang.

Pepohonan di pinggir kiri dan kanan jalan semakin lebat seperti– hutan.

Minho mengerjapkan matanya, memandang sekitar. Tidak, dia tidak bermimpi.

"Jin bangun Jin" ucap Minho sembari mengguncang pundak Hyunjin hingga terbangun.

"Apa?" Tanya Hyunjin dengan suara khas orang bangun tidur, serak. Ah ayolah bahkan ini belum satu jam dia tertidur.

"Kaya nya kita diculik" ujar Minho menatap curiga pada sang supir yang sedang menyetir.

"Ga usah ngarang cerita deh, gua masih ngantuk nih" balas Hyunjin, dan kembali melanjutkan aktifitasnya yang telah diganggu yaitu, tidur.

"Dih bego, makanya liat keluar nih" kesal Minho lantas menarik kepala Hyunjin hingga badannya ikut tertarik untuk menatap keluar jendela bus.

"Aak-akkh" ringis Hyunjin sembari menepuk-nepuk tangan Minho yang memegang kepalanya, Minho yang baru sadar langsung melepaskan cengkraman nya.

Hyunjin meringis sembari mengusap punggung lehernya yang terasa sakit, Minho tersenyum miris "Maap ya meng" ucap Minho dengan ekspresi watados nya.

Hyunjin hanya mendelik sebal, "Asing banget tempatnya" ujar Hyunjin dan diangguki Minho

Hyunjin melirik ke kiri dan ke kanan begitu pun dengan Hyunjin, harap-harap ada yg mereka kenal.

Hyunjin menangkap satu sosok yg sangat ia kenal, bahkan satu sekolah tau, dia Bang Chan atau yg biasa dipanggil Chan dia adalah kapten sepak bola sekolahnya, yg sangat HOT.

"Chan hyung" panggil Hyunjin yg hanya berbeda 3 bangku kedepan, dilihatnya Chan ternyata sedang fokus dengan komik nya.

Chan pun menoleh dan mencari sosok yg memanggilnya, orang itu melambai-lambai kan tangannya agar Chan tau siapa yg memanggil namanya.

Chan memasang ekspresi bertanya.

"Ini dimana?" Tanya Hyunjin.

"Ya di bus lah, dimana lagi" Jawab Chan.

Jawaban yang bodoh bagi Hyunjin, atau pertanyaannya yg kurang spesifik? Hyunjin mengusap wajahnya kasar.

"Coba liat keluar deh hyung" titah Hyunjin sambil menunjuk kearah jendela disamping Chan.

Minho yg melihat itu langsung berjalan kearah supir bus, tidak ada gunanya juga bertanya pada Chan, dia tidak akan tahu apa-apa.

Ia melewati beberapa orang yg sedang tertidur pulas dan ada juga yang sedang membaca buku pelajaran mereka, Hyunjin membuntuti nya dari belakang.

"Euumm, Paa.." panggil Minho, sambil menepuk pelan bahu sang supir.

Supir itu tak menggubris nya, diliriknya kesamping kiri supir pria dengan Hoodie putih dan jeans putih, Minho tidak dapat melihat wajah pria itu karena terhalangi oleh tudung hoodie nya.

"Kembali ketempat duduk mu" ucap pria asing itu, Minho mengerutkan keningnya. Kenapa? Kenapa pria itu menyuruhnya untuk kembali ketempat duduk nya?

Pria itu memangku sebuah buku tebal dengan desain kuno yang menarik, ia membukanya namun yang Minho lihat bukanlah sebuah kalimat-kalimat yang memenuhi buku tapi sebuah tombol merah.

"Aku bilang kembali ketempat duduk mu!" Gertak pria asing itu setelahnya dia langsung menekan tombol merah itu.

"Hyung, liat belakang" ucap Hyunjin sambil menarik-narik ujung baju Minho.

Minho membalikan badannya menghadap ke arah Hyunjin yg lebih tinggi dari nya "Kenapa?" Tanya Minho.

Hyunjin berbalik kearah belakang menatap kepulan asap yang keluar dari balik kursi penumpang paling belakang, asapnya mulai merambat kedepan perlahan. Beberapa orang sudah pingsan dan sisanya berusaha untuk bertahan dengan menutup hidungnya.

Minho langsung menutup hidungnya dengan sapu tangan yg selalu ia bawa kemanapun dan diikuti dengan Hyunjin yang menutup hidungnya dengan mengandalkan tangannya.

Minho menarik tangan Hyunjin kearah belakang, berniat untuk membuka pintu darurat dan loncat dari sana, walaupun resiko nya sangat besar.

Chan berdiri dari tempat duduk nya lantas menghampiri Minho dan Hyunjin yang berjalan kearah belakang.

Pintunya terkunci, Minho dan Hyunjin  mendobrak paksa pintu itu tapi tak ada hasilnya, kemudian Chan ikut membantu.

Sudah lima tendangan yg mereka berikan tapi tetap tidak mau untuk terbuka.

Hyunjin sudah terbatuk-batuk hingga akhirnya dia jatuh pingsan, untung nya Minho dengan sigap menangkap tubuh nya, jika tidak kepala Hyunjin sudah membentur kursi bus dengan keras.

Minho dan Chan mencoba lagi untuk mendobrak yg ke enam kalinya, mereka harap ini tendangan terakhir.

BRAK

Mereka berhasil membukanya.

"Tunggu sebentar" ucap Chan pada Minho lalu pergi ketempat duduknya dan menggendong seseorang bisa ia tebak, adiknya, Jeongin.

Minho pun mulai menggendong badan Hyunjin yg lebih tinggi darinya, alhasil kaki Hyunjin mengenai lantai bus " argh badan lu besar banget".

"Arrgghh" ringis Chan.

Minho pun menoleh ke arah Chan, tubuhnya sudah ambruk di lantai bus dengan adiknya yg berada diatas tubuhnya.

Minho memundurkan badannya sedikit kearah belakang ketika melihat laki-laki dengan tongkat baseball ditangannya mendekati dirinya.

Minho melihat kearah belakang bus nya melaju dengan sangat cepat ia pun meneguk salivanya haruskah ia loncat dari bus atau diam disini.

Minho memilih untuk loncat dari bus tak apa terluka setidaknya dia bisa kabur dari sana dan melaporkan kepada polisi.

Baru saja ia akan meloncat tapi kerah bajunya ditarik sangat kuat kebelakang alhasil tubuhnya tak bisa menjaga keseimbangan dan kepalanya membentur kaki bangku bus dan tepat mengenai pelipis nya.

"Menyusahkan saja" ucap laki-laki itu dan kembali pergi dari sana.



*Jangan lupa vote + komen ya, dengan kalian vote + komen itu artinya kalian ngehargain kerja keras author.

Makasiih^^

Human Experiment, Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang