4# Bertahan dengan rasa 1

1 0 0
                                    

Happy reading <3

Fana merah jambu terlihat dilangit sore hari ini.

"Senja," ucap Araina di balik tirai jendelanya, sembari meminum teh hangat buatan ibunya. Araina pun  mengambil kursi belajarnya dan menempatkannya menghadap jendela untuk melihat hal yang sangat ia suka yaitu Senja.

Kejadian tadi membuat Araina terus menerus memikirkan Arian, entah kenapa di pikirannya terus menerus terpampang nama "Arian".

"Gue ngapa coba, gak ada abisnya mikirin bernat mulu". Ucap Araina resah.

"Ciee.. Kayaknya lagi ada yang di pikirin tuh,haha" ucap Abi, kaka sepupu Araina yang tinggal di Bandung untuk kuliahnya.

"Astaga gak ada akhlak ni, assalamualaikum kek. Ga baik ga baik". Ucap Araina. "hmm kayaknya sih ada yang lagi jatohh cinta nieh haha" ejek Abi sembari menghampiri Araina.

"haha, haha sotau uh" jengkel Ara.
"Bernat? Siapa tuh, beruang yang kurang perhatian?"." elu yang kurang perhatian". Balas Araina.

"Apa kabar Bandung, Udah lama gak ketemu" sambung Araina."Makanya main ke Bandung bawa bernat sekalian" ejek Abi kembali. "Bernat lagi uh". Ucap Ara penuh keluh kesah.

"Abi, Ara makan malam dulu!" ucap nia,ibu Araina. " iya mah-", "iya bun-".

Memang,dari kecil Abimanyu sudah di tinggal oleh ibu dan ayahnya. Karna kecelakaan ibu dan ayah Abi meninggal di tempat. Dan sejak itu pula Abimanyu ikut tinggal dengan nia dan adi, ibu dan ayah Araina.

Selepas makan bersama Ara langsung memasuki kamarnya karna terlalu lelah hari ini. Tiba tiba. tok.. tokk.. tokk, terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Ara.

"Araina buka woi pintunya, pake dikunci segala, pasti lagi-" Ara langsung membuka pintu kamarnya.

"Gak usah ngadi ngadi, masuk" jebret! Ara membanting pintunya dan langsung duduk di ranjangnya.

"Garang lu serem woi!" seru Abi resah.

Abimanyu mengelilingi kamar ara dan sampailah ditempat privasi ara, meja belajar dekat jendela. Di sanalah Ara menyimpan buku diary miliknya.

"bernat" sebut Abi membaca judul

"Gausah di baca, deh kepo!" jawab Ara sembari mengambil buku diarynya.

"Bernat siapa sih?", "Udah lu balik sono kekamar lu banyak omong!!" bentak ara sembari menarik Abi keluar kamar.

"GUE MAU TIDUR!!" jebret.. Ara membanting pintu.

***

Arian yang baru saja sampai rumahnya langsung membersihkan badannya, lalu selesai bersih bersih Ari ingin sekali melihat cahaya rembulan malam ini.

"Pasti bulan malem ini lagi senyum" sembari membuka tirai jendelanya.

"Ra, lagi apa? pasti lagi tidur, bulan titip salam ya buat Araina semoga malem ini dia mimpiin gue, haha halu kali gue"

Karna terlalu lelah malam ini Arian pun langsung menutup tirai jendelanya dan langsung tidur di ranjangnya.

***

"Ma, aku berangkat ya" sebut Ara sembari berpamitan pada ibunya.

"Gak sama Abi aja?","Ga mau pasti bun" jawab abi sembari melahap roti miliknya.

"udah ma Ara sendiri aja dari pada harus sama Abiopo", "Abiopo, apaan tu?" jawab abi penasaran.

"Abimanyu kepo" sebut Ara sembari berlari ke arah pintu rumahnya.

"Sialan lu ra!!", "bodo haha".

***

Ara yang baru saja menutup pintu gerbang rumahnya terkejut melihat motor ninja yang tidak asing di matanya.

Ya benar, itu motor Arian. Untuk apa Ari kerumah Ara, apa ia ingin mengejek ara karna kemarin ia menangis bombay di depannya.

"Hey, mau apa kamu disini, mau ngejek aku mending di sekolah aja biar pu-"perkataan Ara menggantung

"buruk banget si otak lu, gue mau jemput elu. Kalo lu gamau si yaudah" sembari menyalakan motornya.

"eh mau deh, gue kira lu mau ejek gue terus ninggalin gue", "buruknya otak lu Araina, ya kali gue seburuk itu, udah naik cepet nanti telat".

Hening... Itulah kondisi di antara Ari dan Ara, tidak ada sepatah kata yang di berikan Ari maupun Ara.

Ari yang selalu melihat Ara dari kaca sepionnya hanya tersenyum kecil melihat Ara yang masih sedikit mengantuk.

"Ra," ungkap Ari mencairkan suasana. "Apa?" jawab Ara.

"Tadi malam tidur jam berapa?" tanya Arian penuh malu.

"Kenapa emang, ko bilang kayak gitu?" jawab Ara sedikit serius.

"Gapapa" jawab Arian "anjir ni cewe kaga bisa di ajak cairin suasana apa ya, serius banget gue tanya gitu doang. Serem jir"ucap Ari dalam hati

"Arian" sebut Ara.

Arian yang terkejut mendengar Ara memanggil namanya dengan jelas dan lembut, langsung mengerem motornya.

"Kenapa ra, lu ngantuk?" jawab Ari sembari memalingkan badannya.

"Ko berhenti, gue gak ngantuk ri. Cuma mau cairin suasana aja dari tadi kita diem aja"ucap Ara.

"Oh, kirain ngantuk" jawab Ari sembari menjalankan kembali motor ninjanya.

"Ra kalau mau curhat curhat aja ya, jangan di pendem" ujar Ari kembali.

"Emang kenapa?" tanya Ara.

"Biar gak kaya di tipi tipi gara gara mendem perasaan malah bunuh dir-" ucap Ari terpotong

"Hush, gaboleh ngomong gitu, ya kali gue budir, udah ah mending fokus ngetir aja, dari tadi ga nyampe nyampe" sambung Ara.

***

Naya yang sedang menunggu Arian di parkiran sekolahnya terkejut melihat Arian yang berboncengan dengan Araina, sahabatnya sendiri.

"gila gila Ara boncengan sama Ari" sebut kenzia

"ishh sweet battt cuyy" cakap Raya

"Shutt diem!!" bantah Naya

Araina yang baru saja turun dari motor Arian terkejut melihat Naya yang sudah siap siaga di parkiran.

"Hai ri apa kabar?" sapa Naya ke Arian

"Ra ayo" ajak Arian tidak menghiraukan sapaan Naya

"Anjirr Arian bisa bisanya lu diemin gue!!" ucap Naya dalam hati

Araina dan Arian terus berjalan di lorong sekolahnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang