Jisoo memilih diam tak menanggapi. Benar kata Doy, Haechan ini sepertinya benar laknat. Belum kenal saja sudah membuat Jisoo risih.
"Kak Jisoo husky voice nya candu deh. Nyambung sama nama Aku. Haechan-du. Ahay."
Jisoo rasanya mual. Beruntung pintu lift terbuka lebar ketika sudah sampai di lantai lima.
Tapi, bukannya turun Haechan malah menutup kembali pintu lift nya. Katanya masih mau ngobrol sama bias.
"Kak Jisoo mau ngapain ke Dorm? Mau ketemu Kak Doy? Cie cilok inkigayo nih."
Jisoo melirik Haechan sebal. Padahal Jisoo lihat sendiri beberapa bulan yang lalu Haechan sibuk menggoda Doy dengan Sejeong di salah satu acara radio sampai Doy senyum malu-malu.
Dan sekarang Haechan malah menggoda Jisoo dengan Doy. Sebenarnya Haechan ini penumpang kapal siapa.
Jangan banyak-banyak memangnya kamu amoeba bisa membelah diri.
"Gue gak mau ketemu Doy."
"Terus? Yaampun." Ujar Haechan sampai langkahnya termundur.
"Mau ketemu Aku?" Tanya Haechan sambil menyilangkan tangan di depan dadanya. Semacam melindungi diri dari Jisoo.
Jisoo melihat Haechan makin sebal. Gak kebalik?!
"Anak nct kalau keluar dorm minum obat dulu gak?" Tanya Jisoo heran. Nyaris merinding. Semua jenis anak-anak nct sudah ia temui. Dan hasilnya gak ada satu pun yang beres.
"Kak comeback yang sekarang kebagian ngomong blackpink in ur area gak? Kalau enggak kita bom rame-rame yuk YG nya Kak." Ujar Haechan lagi masih heboh.
"Jangan ngarep." Jawab Jisoo datar.
Soalnya berharap itu seringnya bikin kecewa. Apalagi kalau ngarepnya sama... Ah fans Jisoo pasti lebih paham. Batin Jisoo.
Sesampainya di lantai 10, Haechan pun ikut keluar dari lift masih terus mengoceh ini itu. Bahkan dalgom saja ia ikut ghibahi.
Kata Haechan dalgom lucu, apalagi yang punya. Dan tambahan bumbu Ea di akhir kalimat. Benar-benar alay.
"Mau lo apa deh?" Tanya Jisoo to the point. Ia berkacak pinggang di hadapan Haechan.
Haechan pun sama. Ia berkacak pinggang sambil mengulurkan ponselnya kearah Jisoo.
"Minta nomor somi hehehehehe."
Enggak Jaehyun, enggak Haechan sama saja. Memangnya jisoo ini page yellow yang punya semua nomor orang se korea?
"Minta aja ke orangnya langsung."
"Pernah. Tapi dia malah nyanyi upsyou're not invited. Gak nyambung banget dia."
Jisoo tertawa puas.
"Itu namanya lo di tolak."
"Minta nomor Kak Jinyoung deh. Boleh gak Kak?" Tanya Haechan lagi masih usaha.
Kalau bukan jadi idol, mungkin Haechan sudah jadi wirausaha sekarang.
"Lah dari Somi mau ke Jinyoung? Cepet amat beloknya."
"Ya enggak lah Kak. Mau minta nomor Ryujin hehe."
Jisoo melirik Haechan yang masih mengulum senyum kearah Jisoo. Jisoo ini ragu sekali dengan Haechan. Jisoo bisa melihat ada bibit-bibit fakboi di dalam diri anak tersebut.
Tengil, banyak bercanda tapi pintar.
"Chan, ngapain kok gak masuk?"
Jisoo membatu. Itu suara Taeyong, si laki-laki yang katanya ingin berubah menjadi karcis parkir. Sudah bagus punya tulang belulang eh malah mau berubah jadi kertas yang kalau kena air sedikit jadi letoy. Dasar aneh!
"Oh ini ketemu—"
Jisoo memberi kode kepada Haechan untuk merahasiakan identitasnya.
"ekhm nomor somi." Deham Jisoo pelan.
"Ini cleaning service nanya harus bersihin mana lagi. Lantai 5 ya Kak." Ujar Haechan kepada Jisoo di akhir kalimat. Jisoo pun mengangguk lalu cepat-cepat masuk saat pintu lift kebetulan terbuka.
Cleaning service mana yang tas nya dior.
Jisoo menghela nafas panjang. Sekarang Jisoo paham kenapa Doy benar-benar menolak adanya lima Haechan di dunia ini.
Pintu lift baru saja akan tertutup ketika tiba-tiba seseorang menahannya.
Laki-laki tersebut melotot, Jisoo melotot, Haechan melotot.
