| Liny Quena 3 |

152 65 29
                                    

Hai ♥️

Happy reading.

***

Andreas terus mengacak rambutnya frustasi, dirinya merasa bingung kemana perginya anak wanitanya. dan yang paling membuatnya kesal adalah fakta bahwa istrinya tidak menjemput Liny di sekolah. Bagaimana kalau anak itu diculik atau ada orang jahat yang menyakitinya.

Melinda memutar mata melihat suaminya yang terus melamun frustasi. "Udah lah mas, nanti juga dia balik sendiri."

"Kami gila? Dimana hati nurani kamu sebagai ibunya?" Bentak Andres.

"Mas Inget ya! Dia bukan anak aku, dia cuman numpang hidup doang di sini!" Timpal Melinda.

"Terserah, mau dia anak siapapun tapi aku sayang sama dia. Aku juga sayang sama Alvaro, meskipun keduanya bukan anak kandungku." Ucap Andres membuat Melinda tertampar dengan fakta bahwa Alvaro juga bukan anak kandung suaminya.

"Besok aku akan lapor polisi atas kehilangan Liny." Ucap Andres lalu pergi.

***

Liny bermain dengan anak panti asuhan dengan sangat girang. Dirinya merasa menemukan tempat terbaik selama hidupnya. Bu Putri yang melihat itu tersenyum melihat Liny dirinya sudah berpakaian rapih.

"Liny, ayo kita pulang sayang." Ucap Bu Putri.

Liny menghentikan tawanya, dirinya menatap teman-temannya dan memikirkan bagaimana mereka bisa berpisah secepat ini. Liny menggelengkan kepala dirinya tak mau kembali ke rumah ibunya.

Bu Putri menghampiri Liny dan mensejajarkan tubuhnya. "Sayang, kenapa kamu tidak mau pulang? Kamu tidak kesian pada mama mu yang cemas menunggu Liny di rumah?"

Liny terdiam sambil menunduk, dirinya tetap menggelengkan kepala dirinya tak mau pulang. "Liny gak mau pulang."

"Emm, apakah kamu tidak kasihan ayah mu menunggu di rumah, ayah Liny cemas mencari Liny." Mendengar kata ayah, Liny langsung menaikan kepalanya dan menatap Bu Putri.

"Liny gak punya ayah, punya nya papah." Bu Putri hanya terkekeh.

Akhirnya atas kesabaran Bu Putri Liny berhasil dibujuk untuk pulang. Setelah mendapat informasi tentang alamat rumah Liny Bu Putri akan membawa anak itu pulang pada orang tuanya tentu saja.

Di dalam taxi Liny terus meremas jarinya seperti sedang resah. " Liny kenapa sayang?" Tanya Bu Putri.

Liny hanya menggeleng. "Bu, ibu putri bisa jadi mamahnya Liny gak? Terus papahnya, papah Andres?" Tanya Liny dengan malu-malu.

Bu Putri terkekeh mendengar pertanyaan Liny. "Sayang, kamu boleh anggap Bu Putri mamahnya Liny kok. Jadi Liny punya dua mamah, dan papah Andres." Liny mengangguk antusias.

Pintu diketuk si pemilik rumah membukanya, Melinda terbelalak kaget melihat Liny dengan seorang perempuan.

"Permisi Bu, apakah ibu orang tua dari Liny. Kemarin saya menemukannya di__" belum sempat meneruskan ucapannya Bu Putri merasa syok melihat Liny yang ditarik kasar oleh ibunya.

Melinda menarik rambut Liny ke samping rumah, Liny menangis kesakitan seakan kulit kepalanya akan terlepas. Bu Putri yang melihat itu berupaya menghentikan tindakan keji Melinda.

"Dasar anak gak tau diri! Bisanya cuman bikin masalah." Teriak Melinda di hadapan Liny yang sudah basah kuyup karena disiram.

"Mamah, apa salah Liny? Liny sayang mamah, tapi mamah gak pernah sayang Liny." Ucap Liny lirih di dekapan Bu Putri.

"Kamu tau? Kami itu sumber masalah tau gak! Kamu yang membuat mas Hadi meninggal ! Kamu membuat dia pergi jauh! Kamu juga yang membuat mas Andres sekarang pergi !" Melinda benar-benar tersulut emosi.

Bu Putri tak tinggal diam, dirinya tak bisa melihat seorang anak diperlakukan kasar. "Ibu sadar, ini adalah anak ibu, dia tidak berdosa! Bayangkan ketika ibu mengandung Liny selama sembilan bulan dan melahirkannya dengan rasa sakit."

"LINY BUKAN ANAK SAYA, DIA ANAK ORANG LAIN, DIA ANAK MANTAN SUAMI SAYA DENGAN WANITA LAIN."

Plak firasat Andres tak enak, dirinya memutuskan pulang dan ternyata pirasat itu terjawab. Melihat istrinya memaki Liny dan membongkar rahasia yang tak seharusnya diungkapkan pada Liny dengan cara paling kejam seperti ini.

"Kamu biadab Melinda, kamu tega, jahat. Apakah aku salah menikahi seorang wanita. Sepertinya iya, aku salah menikahi wanita." Ucapan Andres berhasil menampar wanita itu.

Andres membawa Liny ke dalam gendongannya, Tubuh anak itu bergetar ketakutan sambil menangis, Andres berusaha menenangkan tuan putrinya.

Liny menatap Andres dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya. " Papah, apakah Liny bukan anak papah? Bukan anak mama? Lalu Liny anak siapa?"

Hati Andres tak kuasa menjawabnya dirinya bisa merasakan rasa sakit putrinya, Andres sangat menyayangi anak-anaknya dari Melinda, Liny maupaun Alvaro tapi melihat sikap Melinda tadi, membuatnya tak menyangka. Dari mulai saat ini dirinya berjanji akan menjadi ibu sekaligus ayah untuk Liny.

***

Next Liny, sudah tumbuh menjadi dewasa dengan kisah cintanya dengan seorang anggota Sixprince's.

Sixprince's ⬇️⬇️⬇️

Sixprince's ⬇️⬇️⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


18 Juni 2020

Will You Be My Boyfriend ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang