08. marah

1.5K 204 52
                                    

kalian suka yang manis manis atau yang tegang?

moment or konflik?

📍10:30

Jaemin yang sedang membaca koran di teras rumah itu mengernyit kala melihat mobil Jisoo memasuki pagar rumah Suho.

pasalnya, mereka jika sudah di mall pasti akan lupa waktu, tetapi ini malah cepat sekali kembalinya.

Jaemin membelakan matanya ketika melihat Jennie yang turun bersama Ryujin dengan pipi yang merah dan mata yang sembab.

dengan sigap Jaemin menghampiri Jennie dan menggendongnya lalu membawanya ke kamar.

tak lupa ia juga menyuruh Ryujin dan Jisoo untuk masuk.

sementara Suho dan Irene yang berada di ruang tamu juga kaget ketika melihat Jennie di gendong oleh Jaemin.

Suho dan Irene ingin menyusul Jaemin namun saat melihat Ryujin dan Jisoo yang masuk mereka jadi mengundurkan niatnya.

Jaemin meletakan Jennie di ranjang dengan perlahan, namun Jennie tidak ingin melepaskan pelukannya.

akhirnya Jaemin ikut tidur di sebelah Jennie. posisi kepala Jennie ditenggelamkan di dada Jaemin.

di pegangnya pipi Jennie yang memerah. lalu ia mencium lama pipi tersebut.

"kenapa bisa gini?"

Jennie terisak, "hiks... sakit... Jaem sakit... panas... hiks... sakit..."

Jaemin yang tidak tahu apa apa itu hanya bisa mengelus kepala Jennie dan menciumi pipi Jennie.

"cerita sama aku ya?"

Jennie menggeleng, "gamau, aku takut kamu marah," Jaemin menghela nafas mendengar penolakan dari istrinya.

"yaudah, aku ambilin kamu minum ya? atau mau makan?" tawar Jaemin.

Jennie menggeleng, "mau gini,"

Jaemin tersenyum lalu mengeratkan pelukannya, dan tak lama ia merasa Jennie telah tertidur.

dengan perlahan, ia turun dari ranjang dan menuju ruang tamu untuk menanyakan apa yang terjadi pada Ryujin dan Jisoo.

"Jin? Soo?"

Ryujin dan Jisoo menoleh, mendapati Jaemin yang sedang menatap mereka dengan tatapan meminta penjelasan.

Ryujin dan Jisoo meringis kala melihat tatapan menyeramkan milik Jaemin, mereka tak yakin Jaemin tidak marah setelah mereka menceritakan semuanya.

di sisi lain, mereka juga mendapat tatapan tajam dari Suho dan Irene.

membuat mereka berpikir lima kali untuk menceritakan hal yang terjadi.

karena mereka yakin, ketiga orang di hadapan mereka ini akan marah besar.

"Jennie nggak ngizinin," ucap Jisoo kecil. mencoba untuk tidak menceritakannya.

"itu masalah gampang, buruan jelasin sekarang," ucap Jaemin yang diangguki Suho dan Irene.

yah apa boleh buat, akhirnya dengan segenap jiwa mereka menceritakan kejadian sebenarnya pada Suho, Irene dan Jaemin.

pasti kalian sudah tau reaksi mereka bertiga. ya, reaksi mereka adalah marah besar.

"maaf gak bisa jaga Jennie," Ryujin menunduk, begitupun dengan Jisoo.

Irene menghampiri mereka berdua lalu memeluknya hangat, "gapapa, kalian nggak salah kok,"

Jaemin mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar, membuat keempat orang di ruang tamu menyusul Jaemin.

yang mereka lihat saat sampai di teras adalah mobil Jaemin yang keluar dari gerbang.

saat itu juga Suho, Ryujin dan Jisoo menyusul Jaemin. Irene tetap di rumah karena berjaga jaga jika Yeri terbangun atau Jennie yang terbangun.

p a s u t r i

Jaemin melajukan mobilnya menuju komplek Madu, dimana rumah Seungyoun berada.

ia mengenal Seungyoun karena dulu mereka sempat berteman baik.

tak sangka ia membuat istrinya seperti ini, Jaemin tak terima.

ketika ia sampai di sebuah rumah yang cukup besar, ia segera turun dan menggedor pintu rumah tersebut dengan keras.

pintu terbuka menampilkan seorang remaja SMA yang masih mengenakan baju tidur.

"dimana abang lo?" tanya Jaemin ke anak remaja itu.

"oh bang Seungyoun tadi katanya main sama bang Seungwoo, di rumahnya bang Minhyun,"

Jaemin berbalik dan melajukan mobilnya ke rumah Minhyun, meninggalkan anak remaja tadi begitu saja.

ketika sampai, ia melihat ada motor Seungyoun disana.

tanpa basa basi ia segera keluar dari mobil dan mendobrak pintu rumah Minhyun. membuat yang ada di dalamnya terkejut bukan main.

"pintu rumah gue rusak Jaem," Minhyun mengelus dadanya.

Jaemin tidak memedulikan Minhyun dan langsung memukul Seungyoun yang tengah bermain ps.

"BANGSAT LO ANJING!!"

Seungyoun yang tidak terima itu pun membalas perlakuan Jaemin.

"MAKSUD LO APA HAH?!"

Jaemin bangkit, ia kembali memukul Seungyoun dan menendangnya.

"LO NGAPAIN NAMPAR BINI GUE ANJING?!!"

Seungyoun bersmirk, "oh jadi suaminya Jennie itu lo? ckck, Jennie goblok juga seleranya,"

Jaemin sekali lagi memukul Seungyoun hingga tersungkur jungkir balik.

"JAGA OMONGAN LO DASAR MONYEDH MAMPANG!!"

"SEHARUSNYA LO BILANG KAYAK GITU KE JENNIE!! BUKAN KE GUE!!"

Seungyoun bersmirk kembali, ia mengusap darah di bibirnya, "tau gak? Jennie berani beraninya bilang gue cowok murahan. padahal dia jalang, cih,"

lagi dan lagi Jaemin memukul Seungyoun.

"APA HAK LO BILANG JENNIE JALANG HAH?! LO TUH YANG BAJINGAN!!"

Seungyoun mendecih, lalu ia keluar dari rumah Minhyun dan mengendarai motornya menjauh dari sana.

Jaemin menoleh ke Minhyun, "sorry Hyun udah bikin rumah lo jadi tempat gelud,"

Minhyun menghela nafas, "iya udah gapapa. cepet cepet kelar gih masalah lo,"

Jaemin tersenyum lalu beranjak pergi dari rumah Minhyun dan kembali ke rumah Suho.

to be continue

author note ; aku ngerasa garing deh sama book ini :( menurut kalian seru gak sih?

p a s u t r i ; JaemNieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang