01: Pembuka Gerbang Luka

28 2 0
                                    

Halo Juni.
Maaf aku terlambat untuk menyapa.

Biasanya setelah ini orang-orang akan memberimu pesan untuk menjadi bulan yang baik; bulan tanpa luka, tanpa air mata.
Tidak, tidak. Aku menyapa bukan untuk meminta hal yang sama.
Aku hanya ingin menjalani setiap harinya seperti biasa.

Hmm, tapi bentar deh. Bagaimana kalau aku meminta separuh bulan untuk sendu dan separuh lagi untuk bahagia?
Seperti, setengah untuk luka dan setengah lagi untuk tawa?

Pfft.

Hahaha, kedengarannya seperti mengada ngada, ya?

Naif sekali rasanya bila kukatakan aku juga menginginkan sendu. Padahal begitu ia tiba, rasanya seperti ingin menyerah saja.

Lucu sekali, ya aku ini?

Haah.

Pada akhirnya semua pernyataanku merujuk pada, Juni, berbaiklah.

Agar seimbang, kurasa aku juga perlu menulis note untuk diriku sendiri.

Hei aku, berbahagialah.

Jika Juni ternyata dipenuhi rintik sendu dan awan kesedihan, jangan pernah ragu untuk bersujud dan mengadu pada Tuhan. Menangislah padaNya, berceritalah padaNya. Kumohon jangan memendam semua beban pikiran itu sendirian, karena sejatinya kamu tidak pernah sendiri.

Selamat datang di gerbang luka baru di bulan Juni yang kelabu. Ini adalah tempat di mana kamu biasa menangis dan berteriak. Tempat di mana kamu tidak perlu bersembunyi di balik topeng bahagia.

Namun ingat, bersedihlah secukupnya.

Awan kelabu tak selamanya berwarna abu. Bilamana ia menurunkan hujan, lantas cahaya menembus rintiknya, maka pelangi akan lahir. Secepatnya.

Be fine today:)

©Ashara-chan

Be Fine TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang