03: Mereka yang Berhasil Masuk

23 2 1
                                    

Halo.

Jadi semalam aku mendengarkan podcast Kita dan Waktu milik Kak Bagas nih. Yang judulnya, Circle Pertemanan. Dan wow. Aku kira, saat memutuskan untuk mendengarkan podcast dengan tema pertemanan itu, aku gak akan merasa tertampar seperti saat mendengarkan podcast-podcast milik Kak Bagas lainnya. Namun ternyata tidak. Sekali lagi, lagi-lagi, diksi-diksi yang Kak Bagas lontarkan sukses menampar hati.

Ini salah satu kalimat yang Kak Bagas ucapkan di sana dan berhasil menamparku; "karena kan yang tahu antara nyaman atau terjebak, cuman lo. Cuman lo yang bisa ngerasain itu semua. Selama dia bisa terima gue apa adanya, dan gak nuntut gue jadi apa-apa, ya gue akan nerima mereka dengan senang hati."

Seriusan deh, itu nampar banget. Seakan ditusuk jarum kecil tapi mendaratnya tepat di ulu hati gitu. Kak Bagas jago banget ya nampar terus nusuk pendengarnya:v Maksudnya pake kata-katanya gitu.

Terus setelah dengerin podcast itu, tercetuslah ide untuk membahas perihal mereka. Iya, mereka. Mereka yang berhasil masuk ke dunia kita, dan kita memutuskan untuk menggenggam mereka.

Untuk aku sendiri, sebenarnya aku punya prinsip tersendiri dalam pertemanan. Sebelas dua belas dengan perkataan Kak Bagas gitu deh.

Menggenggam siapapun yang masih menggenggam, dan melepas siapapun yang telah melepas.

Aku beberapa kali pernah update status dan menyelipkan kalimat ini di dalamnya. Cuman sebagai peringatan dan perizinan aja sih, bahwa s wiapapun kamu, seberapa lama pun kita berteman, kalau kamu memutuskan untuk melepas aku, maka aku pun akan melepas kamu.

Simpelnya, aku gak akan maksa mereka semua untuk bertahan di dunia aku. Bertahan dengan paksaan itu akan selalu beda rasanya, ya kan? Jadi untuk mereka yang ingin pergi, maka pergilah. Jangan membuang-buang waktumu di duniaku sehingga aku juga gak akan menyianyiakan perhatianku pada duniamu.

Cukup tentang itu, mari beralih membahas mereka yang berhasil masuk dan masih menggenggam.

Tak ayal, kita sebagai makhluk sosial yang rapuh ini pasti butuh pegangan. Bukan, bukan. Bukan tempat untuk bersandar, karena itu berbeda makna. Maksudku disini adalah, orang asing yang bersedia mengulurkan tangan padamu, berbagi cerita bersamamu.

Teman, ya, teman.

Menurutku, salah satu hal yang paling berharga di dunia ini tu ya mereka; teman. Tapi teman yang bener bener teman, ya.

Mereka yang tak menyerah padamu saat kamu hampir menyerah pada dirimu sendiri. Mereka yang masih di sampingmu saat dunia malah menjauhimu. Mereka yang tulus membantumu, merangkulmu, dan menemanimu di saat-saat titik terendahmu.

Jika kalian teringat seseorang, atau beberapa orang saat membaca tulisan ini, maka selamat, kamu sudah mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dari emas:) Gak peduli kita cuman punya satu lah, dua lah, tolong jaga dia baik-baik. Jaga teman kalian baik-baik.  Karena.. beneran deh, seriusan, kita gak bakal bisa tanpa mereka. Seperti kata Kak Bagas, mau se-introvert apapun pasti tetap butuh teman.

Jadi, buat kalian yang udah punya teman yang beneran peduli dan beneran tulus sama kalian, jangan sampai lepas! Oke?

Dan untuk kalian yang belum mendapatkannya.. tenang aja!

Setiap orang punya waktunya dan setiap waktu ada orangnya:) -Helobagas

Sebentar lagi kamu pasti akan menemukan seseorang itu. Yakinlah:) Tapi jangan hanya diam di tempat, ya. Kamu harus mulai mencari.

Lalu.. buat kalian, orang-orang yang berhasil masuk ke duniaku dan memutuskan untuk menetap, semoga kalian betah ya! Akan aku tata rumahku senyaman mungkin sedikit demi sedikit. Terimakasih sudah (pernah) menetap, menggenggam, dan mengulurkan tangan padaku. Apapun yang terjadi di masa depan, akan aku kenang kalian sebagai hal terindah yang (pernah) aku dapat!

Be Fine Today:)

©Ashara-chan

Be Fine TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang