"Papa kecewa sama kamu." lelaki paruh baya itu berkacak pinggang didepan Namjoon. Memarahi putra tunggalnya itu, marah karena putranya itu ketahuan masih sana ikut balap liar dengan teman temannya, sampai mengakibatkan kecelakaan. Kenyataan itu membuat dirinya kepalang malu karena polisi sampai datang sendiri untuk mengantarkan Namjoon kerumah mereka. Oh, dan tentu saja dia tidak sendiri, Namjoon melakukannya dengan tiga orang temannya yang lain, dan mereka juga sudah dikirim kerumah masing-masing sekarang.
Mau ditaruh dimana muka keluarganya kalo anak satu-satunya, pewaris tunggal kerajaan bisnisnya ini bengal dan tidak tahu aturan. Sebenarnya, dia juga paham sebenarnya Namjoon melakukan ini sebagai bentuk pemberontakannya pada sang papa yang terlalu mengatur dirinya. Menetapkan akan jadi apa Namjoon nanti. Menetapkan apa yang seharusnya jadi hobi Namjoon. Menetapkan apa sifat Namjoon yang seharusnya. Pria itu muak. Di lelah dengan prinsip perfect yang papanya tanamkan didirinya.
"Aku juga kecewa sama papa." Namjoon menatap pria paruh baya itu, tanpa ekspresi. "Papa gagal mendidik anak."
Plak!
Satu tamparan hadir dipipi Namjoon, menandakan bahwa pria paruh baya itu sangat-sangat marah dengan ucapannya. "Namjoon Aryanegara! Kau ini sudah keterlaluan."
Namjoon terkekeh. "Terserah papa. Aku lapar, mau makan."
Pria paruh baya itu mengepal, emosi. Lalu perlahan dia menghela nafas, mencoba meredam emosinya. "Ini percuma. Kamu tidak akan mendengarkan papa."
"Akhirnya papa sadar juga."
"Tapi, papa tidak akan menyerah. Papa akan membuatmu dan sifat egoismu itu hilang," tutur sang papa, lagi, masih berusaha mengatur nafasnya yang memburu akibat berhadapan dengan putra satu-satunya itu
"Oh, Bagaimana caranya?" tanya Namjoon, dengan nada meremehkan yang membuat sang papa ingin sekali memukulnya lagi. Tapi pria itu sadar, bukan begini caranya menghadapi Namjoon.
Dia harus membuat Namjoon melihat situasi ini dari sisi sang papa, agar dia tahu bagaimana rasanya menjadi seorang papa yang ingin anaknya menjadi seorang raja. Seorang pemimpin, dan bukan pecundang.
***
— casting .
Namjoon Aryanegara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deskripsi: pewaris tunggal kekayaan keluarga Aryanegara. Pintar dan berprestasi sejak kecil, tapi mulai menjadi pemberontak sejak lulus SMA. Sifatnya dingin, acuh tidak acuh, bermulut pedas dan terkadang suka emosian, tapi sejujurnya berhati lembut.
Hoseok Pradipta
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
