[3] > Abang Tampan

1.2K 143 12
                                    

Karena ff ini selingan, upnya mulai dari sini pakai target, ya... Soalnya Capek klo ga dikasih jarak up sama yang lain. Nanti terbengkalai.

⚠️Up divote 10⚠️

***

"Yes!" Yoongi dan Jungkook men-toskan tangan mereka begitu mendengar begitu mulusnya Seokjin mencium pria jangkung bernama Namjoon itu.

Seokjin mendesis kesal. "Sialan kalian. Sekarang aku tidak tahu akan meletakkan wajahku dimana jika bertemu dengannyaaa..." sesal Seokjin.

"Letakkan saja disitu, Hyung. Memangnya mau kau letakkan dimana lagi?" celetuk Jungkook.

"Menurutmu?" tanya Seokjin, balik. Dia kesal.

"Ya tuhan, ayolah Seokjin, ini memberimu pelajaran penting. Jangan pernah menilai orang dari cover-nya saja. Sekarang lihat saja, dia bekerja sebagai konter tepat dihari kau mengatakan dia tidak bisa apa-apa," ledek Yoongi.

Jungkook mengangguk, setuju. "Benar! Namjoon hyung juga cerita padaku kalau dia itu benar-benar jenius karena seseorang. Aku yakin tugas kuliahmu akan selesai dengan cepat jika kau serahkan ke dia, hyung," tambah Jungkook, sambil menoel lengan Seokjin.

"Memangnya dia mau mengerjakan tugas kuliahku? Sialan." Seokjin mencubiti Jungkook kesal.

"Setelah kau mensinisinya dan mengambil keuntungan pada bibirnya sih, kayaknya tidak," tawa Yoongi, membuat Seokjin semakin merasa kesal. Dia merasa terbully jadinya.

"Kau bicara seolah-olah aku ini orang mesum!" protes Seokjin.

"Iyaya? Astaga, aku penasaran apa yang akan dipikirkan pria itu tentangmu," tambah Yoongi, membuat Seokjin jadi mengasak rambutnya kesal.

"Sialan..."

"Sudah, hyung. Santai saja, dia tidak akan membunuhmu hanya karena kau menciumnya. Lagipula anak orang kaya itu rata-rata 'pemain' aku yakin dia biasa saja dengan kecupanmu," ucap Jungkook, berusaha menenangkan Seokjin.

"Terserahlah, pokoknya Seokjin, minta maaf lah yang tulus nanti." Yoongi akhirnya memberi pencerahan. Astaga, anak ini memang seputih salju. Pantas saja Suho, bossnya bisa menyukai si putih ini...

***

Namjoon tidak bisa fokus seharian. Kenapa lagi jika bukan karena ciuman pria cantik yang semalam mengunjunginya itu? Namjoon bersumpah demi nama baiknya, dia belum menyelesaikan satupun pekerjaannya karena terpikirkan si bahu lebar itu.

Dia menyentuh bibirnya berulang kali, berusaha tidak percaya. Bibirnya dikecup duluan, oleh orang yang dia benci. Namjoon ingin tahu alasan pria itu melakukannya, sungguh.

Namjoon benar-benar tidak suka dengan perasaan menganggu ini, jadi dia putuskan jika dia harus menemui Seokjin. Dia harus menanyakan pada pria itu alasannya. Jika dia menjawab bahwa dia hanya iseng, atau jawaban mengundang emosi lainnya seperti biasa, Namjoon akan lebih tenang. Setidaknya dia tidak akan terlalu memikirkannya lagi.

Hoseok pernah memberi Namjoon alamat pemilik rumahnya. Jadi, dia buru-buru mengenakan coat-nya, lalu pergi mencari si bawel itu.

Bruk!

Sialnya, emosi membuat Namjoon tidak fokus. Dia menabrak seorang pria kecil dengan keras. Dengan tubuhnya yang besar wajar saja jika si pria kecil dengan kulit putih mulus itu jatuh dengan sedikit keras.

Tuan mudaku • NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang