[4] > Acara Tahunan

1.1K 127 14
                                    

Tuan Mudaku '🐯🌺

.

.

.

"Terimakasih sudah membawa Yoongi kembali," kata wanita paruh baya yang katanya ibunya Yoongi itu. Namjoon mangut-mangut, sambil menyesap teh yang dihidangkan olehnya. Enak. Khas desa.

"Salah saya juga menabraknya, jadi tidak apa," jawab Namjoon.

Wanita itu tersenyum. "Siapa namamu, nak? Apa kau punya pacar?"

"Namjoon Aryanegara," jawabnya.

Wanita itu mengangakan mulutnya. "Loh... Bukan Aryanegara yang itu, kan? Yang anaknya presiden, pak Aryanegara?? Bukan, kan?" tanyanya, tak percaya.

Namjoon hanya tersenyum tipis, memilih tidak menjawab. "Bu, yang namanya Aryanegara kan banyak, sih, hahaha. Ngomong-ngomong, saya tidak punya pacar," jawab Namjoon, mengalihkan perbincangan. Masa dia bilang beneran kalau dia beneran anak presiden. Dia tidak mau ibu tua ini jadi canggung didepannya.

"Bagus deh, kalo nak Namjoon gak punya pacar! Pacarin aja anak saya, lumayan kan Yoongi manis dan kinclong gitu."

"IBUUUKKK!" suara Yoongi terdengar menggelegar dari dalem kamar. Heran aja kok bisa dia denger suara ibunya ngomong, padahal jarak kamarnya dan ruang tamu lumayan jauh.

"Eh-hahaha, maaf ya Yoonginya emang suka malu," kata ibunya, lagi.

"Ibuk! Jangan ngomong yang enggak-enggak!" teriak Yoongi, lagi.

"Yoongi jangan teriak-teriak, ah. Ada tamu ini lho!" balas ibunya, tak kalah keras.

"Ibuk sih!"

"Assalamualaikum!! Yoongiii!!"

Namjoon kaget ketika dari arah pintu ada suara teriakan lain yang mengalahkan suara teriakan Yoongi dan ibunya. Wanita paruh baya itu sedikit berjengit, lalu mengelus dada karena kaget sejenak mendengar suara itu.

"Aduh, Jin, kalau datang kerumah ibuk jangan teriakan gitu, ah. Sering-sering kamu gitu entar ibu serangan jantung gimana?"

"Maaf buk. Ehe. Ini mamih tadi nitip rendang buat ibu sama Yungi, dimakan ya, ehe." Seokjin nyengir cangtip., sampe akhirnya dia sadar ada manusia lain diruang tamu.

"Lah?" Namjoon kaget.

"Eh busettt." Seokjin lebih kaget lagi.

"Kalian saling kenal?" tanya ibu itu, heran.

"Eng-engga—"

"Iya tan," potong Namjoon. "Seokjin ada utang sama saya," kata Namjoon, sambil natap tajam Seokjin yang cuma nelen ludah.

"Astaga Seokjin kamu ini lho ya, kemarin aja sama Suho belum lunas, sekarang sama Nak Namjoon juga. Utang apa sih?" tanya ibu itu, penasaran.

"Utang ci—"

Seokjin buru-buru bekep mulut si Namjoon biar ga ngomong. "Duit, bu, duit. Semalem pas diwarung Seokjin lupa bawa duit, terus dia bayarin, hehe," kata dia, sambil nyengir.

"Oh gitu... Terus itu kenapa mulut nak Namjoonnya dibekep? Kasian loh," tukasnya.

"Mhhh!" Namjoon protes, minta mulutnya dibuka.

"Ssttt diem kamu."  Seokjin bisikin Namjoon, tajam. "Ayo Joon, aku bayar utangnya, sini ikuut, bu kita duluan yaaa."

Namjoon diseret keluar sama Seokjin, terus mereka berdiri dihalaman rumah Seokjin yang sebelahan sama rumahnya Yoongi. "Kenapa kau bisa ada dirumah Yoongi?" selidik Seokjin.

Tuan mudaku • NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang