[6] > Sugar Smile

1.2K 136 4
                                    

Tuan mudaku '🌺

.

.

.

— Jimin Pov

"Jimin, ini, letakkan sesuai jenisnya. Jangan warnanya seperti kemarin. Nanti Suho marah lagi." Yoongi memegang lenganku dan mengarahkan tanganku untuk meletakkan boneka berwarna kuning yang sedang aku pegang ke keranjang disamping keranjang yang hampir kumasukkan boneka ini.

"Maaf, aku belum hafal jenisnya," jawabku, jujur. Yoongi tertawa renyah.

"Aku tahu, tidak mudah memang menghafal jenisnya. Sampai kau benar-benar tahu, aku akan awasi kok, tenang saja," jawabnya. Dia benar-benar baik seperti malaikat. Aku sampai terharu sendiri melihat makhluk sebaik dirinya ada didekatku.

"Ka-kalau begitu, ini dimana?" aku menunjukkan satu boneka lagi yang daritadi aku bingungkan diletakkan dimana, dan Yoongi hanya tertawa kecil.

"Yang ini, seriesnya cuma satu jenis. Jadi, gabung saja disana." Yoongi menunjuk sebuah keranjang besar berisi boneka random yang berada di depan toko.

Aku tersenyum. "Terimakasih."

Yoongi mengigit bibir. Manis sekali menurutku, lalu dia tersenyum. Demi Tuhan, bisa gila aku jika terus disenyumi seperti itu.

"Yoongi-ah! Ini ada kiriman baru dari penyetok. Bisa di cek tidak?" tiba-tiba Seulgi datang memanggil Yoongi. Aku terdiam saat Yoongi melihatku, seperti meminta izin. Aku hanya tersenyum sebagai jawaban, lalu dia pergi walau masih dengan tidak enak hati.

"Ah, maafkan aku, Jimin-ah! Tadi Yoongi sedang membantumu menyusun boneka, ya? Sini aku bantu!!" tawar Seulgi. Tapi aku hanya menggeleng, sambil tersenyum tipis. "Aku sudah bisa, kok." Sejujurnya, aku sudah hafal semua jenis bonekanya. Tinggal lihat boneka dengan bentuk yang mirip letaknya dimana, kok. Semudah itu. Tapi, aku tadi hanya berakting tidak tahu agar Yoongi membantuku.

Seulgi tampak kecewa. "Begitu, ya? Kalau kau bingung, panggil aku, ya!" katanya, lalu aku mengangguk.

Sudah seminggu.

Rasanya tidak terasa aku sudah seminggu didesa ini. Menyenangkan, sih, karena ada Yoongi. Dia berbeda dengan pacar-pacarku terdahulu, ataupun orang-orang yang suka padaku, karena wajahku atau kekayaanku.

Dia tidak memperlakukan aku dengan spesial, atau berbeda. Dia tidak membedakanku hanya karena aku tampan, atau apa. Tapi dia benar-benar niat membantu.

Sudah seminggu aku ditoko ini, entah berapa kalo nomorku jadi incaran pelanggan maupun pegawai. Tapi, aku bilang pada mereka jika aku tidak punya ponsel, dan kalaupun ada itu hanya punya temanku. Lalu mereka kecewa. Kata mereka, mereka tidak percaya jika hidupku sesusah itu. Wajahku seperti pangeran, kata mereka.

Hanya Yoongi yang tidak pernah membahas itu. Bahkan, dia tidak pernah bicara padaku, kecuali saat dia sadar aku sedang butuh bantuan.

Dulu, aku bisa mengucapkan kata-kata manis kepada pacar-pacarku dengan mudahnya, sekalipun aku masih mengingat-ngingat siapa namanya. Terlalu banyak, sih. Sampai aku lupa nama mereka masing-masing.

Tapi sekarang, aku seperti si bodoh yang baru pertama kalijatuh cinta. Begitu melihat Yoongi, aku jadi gugup. Kata "hai" saja sulit terucap. Yoongi membuat hatiku tidak karuan.

***

— Jungkook Pov

"Payah sekali!" aku melompat turun dari pohon yang baru saja aku panjat dengan gusar. Taehyung hanya terdiam, wajahnya terlihat lelah. Aku mengajarinya memanjat berulang kali, dan berulang kali pula fia gagal. Dia bilang, dipohon banyak semut, dia jadi ragu-ragu untuk naik.

Tuan mudaku • NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang