Orang bilang hidup adalah pilihan. Tapi terkadang juga turut menyebut hidup tak ada yang bisa memilih. Maka aku hanya memilih diam. Dipilih atau memilih tetap saja aku tersiksa materi.
_________
(ZIVANEY RAYA BACHRI)
*
“Dih sirik banget lo. Suka suka gue dong, instagram-instagram gue juga!!” teriak Ziva menyolot saat seorang gadis ber-nametag Susi itu menyindir Ziva tentang post-an terbaru instagramnya.
“Sok narsis sih, ewh najis bangettt.” Kata gadis itu balas maju.
“Lah yang ada elo iri sama gua iya kan? Ngaku lo!”
“Siapa juga yang iri sama lo, gue cuma mau bilang kalau cuma sekedar fans mah gak usah halu sampe pansos, gedeg gue!”
“Wahh sembarangan lo ya, lo pikir gue cewek kaya lo. Dih gue kalau gak sesuai fakta juga gak bakal nge publish kok!!”
“Lo jadi adek kelas kaga ada sopan santunnya ya!” Balas Susi kini menunjuk-nunjuk wajah Ziva.
“Lah elo jadi kakak kelas sok punya kuasa!”
Jadilah, awal pagi yang berbeda dari hari kemarin. Ziva yang tak sengaja berpapasan dengan gadis yang diketahui anak IPA itu melayangkan nyinyiran tentang Ziva yang tadi malam instagramnya banjir komentar anak SMA Celosia. Bagaimana tidak, gadis itu memposting sebuah foto menampakkan spion yang terlihat jelas wajah Aksara lexi, tentu Ziva akan melakukan itu. Ia tak mungkim diam saat ada kesempatan dibonceng sama sang idola. Dan satu hal lagi, Aksa adalah sosok yang tak terbiasa menggonceng perempuan manapun.
Tapi yang jadi masalah, foto itumenyebar keseluruh penjuru sekolah, dari komentar positif sampai julid ia tuai dilaman instagram pribadinya.
“Udah Ziv udah, malu diliatin orang orang nih.” Ucap Chelsi yang dari tadi mencoba memisahkan tapi tak mempan sama sekali.
“Pokoknya gue ingetin sama lo jangan sok kecentilan didepan Aksara, tetep jadi Penggemar yang kalem aja napasih.” Ucap cewek itu lalu berbalik pergi meninggalkan Ziva yang memaki makinya.
“Gila tuh cewek iri nya kelewatan.” Marah Ziva masih saja walaupun gadis tadi sudah berlalu.
Adu mulut itu selesai karena ada salah satu murid yang entah darimana muncul mengatakan kalau pak Toyo akan lewat koridor IPS itu. Pak Toyo dengan segala omelannya akan membuat kuping siapapun yang bermasalah panas.
Ziva bukan tipe gadis yang jika diejek atau dibully diam. Ia diajarkan sejak kecil untuk membalals siapa pun yang mengusiknya selagi itu bukan dia yang memulai. Karena orangtuanya berpikir, dengan cara seperti ini mereka akan lebih tenang anaknya terhindar dari penistaan yang kini marak terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDAMAN
Ficção AdolescenteKetika mengidamkan adalah sebuah kesalahan, Ketika sang idaman didapatkan dari kesalahan, Dan ketika menjadi idaman juga hasil dari kesalahan. Semua orang punya pilihan, tapi tak semua orang yakin. Begitupula Zivaney Raya Bachri menjadikan sosok Ak...