Now Playing : HARMONI - NAURA, DEVANO(NAMISHA GRISELDA)
**
Menjadikanmu tujuan di tiap hariku, memprioritaskanmu diatas segalanya, mengayomimu layaknya rakyatku satu-satunya, dan menyayangimu sepenuh jiwa. Itu semua adalah list doa harianku.
______
Bel yang berbunyi nyaring mengundang seluruh siswa berhamburan keluar kelas, ada yang buru-buru pulang juga ada yang tetap disekolah untuk melaksanakan piket atau tugas lainnya.
Seorang pemuda berseragam sekolah itu berlari sepanjang koridor sebelum mendaratkan diri didepan kelas X IPS 2. Ziva, gadis itu baru keluar dan sudah dikejutkan oleh kehadirannya.
Gadis itu terperanjat sekaligus bingung. Sebelum akhirnya ia bertanya, “ngapain lo? Lomba lari sama siapa sampe ngos-ngosan gitu?”
Zidan menormalkan nafas yang menderu, “gue mau ngasih tau lo sebelum telat,” jawabnya lalu memberi jeda sebelum melanjutkan, “maaf ya, kayanya kita gak jadi pulang bareng, gue ada urusan mendadak.”
“Yahhh lo kok baru bilang sekarang? Gue udah nelpon emak gue ngabarin kaga usah jemput.” Kata Ziva sedikit nyolot.
“Aduh gimana ya…” ucap cowok itu justru bingung sendiri sebelum akhirnya menemukan sebuah ide, “yaudah kalau gitu lo ikut gue aja yuk.”
“Dih, lo mau culik gue bawa kemana lagi ha? Gak mau ah, ntar mama nungguin dirumah.”
“Halah dulu pas bolos bareng Aksa lo pulang sore, biasa aja tuh.” Sindir Zidan menyangkal ucapan gadis itu.
“Dih kok lo malah banding-bandingin gitu sih.” Ujar gadis itu namun tak ada tanggapan dari sang lawan bicara. “nyebelin, yaudah gue ikut lo.”
“Serius? Lo mau?”
“Iye, ini juga karena gue gak tau pulang sama siapa.”
“Oke ayo berangkat.” Ucap Zidan seraya menautkan tangan miliknya dan Ziva lalu berniat menariknya sebelum akhirnya Ziva sadar dan mengamuk.
“Apaan sih lo!? Kaya mau nyebrang jalan aja gandeng-gandeng.”
“Berarti kalau gue gandeng pas nyebrang boleh dong?”
“Boleh kalau lo dalam wujud kakek tua yang buta kebingungan buat jalan, gue tuntun ampe disebrangan.” Kata gadis itu berlalu pergi menuju parkiran terlebih dahulu.
***
“Lo mau manfaatin dia dalam masalah kita?” Tanya seorang pemuda hari itu dengan gadis dihadapannya yang tengah duduk menyilangkan kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDAMAN
Roman pour AdolescentsKetika mengidamkan adalah sebuah kesalahan, Ketika sang idaman didapatkan dari kesalahan, Dan ketika menjadi idaman juga hasil dari kesalahan. Semua orang punya pilihan, tapi tak semua orang yakin. Begitupula Zivaney Raya Bachri menjadikan sosok Ak...