Chapter 2:"Kumohon, bangunlah, Dione"

77 5 0
                                    

Kelahiran bayi cantik itu menggema di seluruh Olympus. Bahkan tak hanya Olympus, seluruh penjuru tata surya ini pun gempar akan kelahirannya. Tangisan bayi itu menarik perhatian para dewa dewi seluruh penjuru alam semesta ini. Siapapun yang mendengarnya, ia akan menenggok. Zeus beserta rombongan para dewa dewi itu sampai di sebuah tempat. Sebuah tanah hijau, sisi lain dari Olympus, salah satu tempat praktek penyembuhan milik Apollo. Setelah sampai di perbatasan itu, para dewa dan dewi yang mengikuti Zeus pun berhenti. Mereka menunggu di perbatasan itu. Merasakan cosmo yang tak asing baginya, dan kedua bola matanya melihat ayahnya datang, Apollo segera memberikan salamnya kepada raja dewa itu.

 Merasakan cosmo yang tak asing baginya, dan kedua bola matanya melihat ayahnya datang, Apollo segera memberikan salamnya kepada raja dewa itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayahanda, hal apakah yang membawamu jauh-jauh kemari?", tanya Apollo

"Wahai, anakku, ini adalah ibu tirimu, Hera telah melakukan sesuatu padanya, kau periksalah ia. Aku takut, Hera mencelakai dirinya yang malang"

Mendnegar permintaan ayahnya, Apollo mengangguk. Ia memanggil
rekan ninfa nya dan seorang Dewi bernama Epione. Sesampainya atas panggilan Apollo, para ninfa dan Epione itu terkejut. Alangkah terkejutnya mereka melihat Zeus membawa Dione. Mereka pun meminta maaf karena tak dapat membantu Dione dalam proses persalinannya di karenakan mereka takut mencari masalah dengan Hera. Zeus hanya dapat menghela nafasnya, ia berkata akan mengesampingkan hal itu, asalkan mereka mau membantu pemulihan Dione yang tengah terkulai lemah di lengannya itu. menganggap ini semua adalah kesempatan kedua, para ninfa penyembuhan itu serta Epione, saling menatap satu sama lain. 

"Kami akan membantu anda"

Mendengar semangat para rekannya itu, Apollo ikut mengangguk. Akhirnya mereka semua membawa Dione menuju gubuk mereka. Zeus hanya dapat menghela nafas nya melihat kelakukannya Hera terhadap Dione. Sebelumnya ia juga teringat akan kejamnya sikap Hera terhadap Leto, ibu dari Apollo pada saat ia melahirkan Artemis, dan Apollo. Tiba-tiba saja, bayi di pangkuan Zeus itu tersenyum.

"Papa...."

Melihat bayi itu memanggilnya "Papa" senyum pilu Zeus sedikit berubah menjadi senyum kecil. Ia bermain-main dengan bayi itu. namun, anehnya, bayi itu terus memperhatikan wajah Zeus sambil tersenyum. Bahkan sesekali ia melihat mata Zeus. Melihat pandangan aneh ini, Zeus menaikkan alis mata kanannya, dan dari wajahnya terlihat bahwa pikiran nya tengah memikirkan apakah yang terjadi? Mengapa bayi ini tak lepas melihat wajahnya. Akhirnya ia mencoba memancing bayi itu. Ia memalingkan wajahnya, dan bayi itu mengikuti arah diamana ia memalingkan wajahnya. Ia melirik bayi tersebut, dan terlihatlah bawa tatapan mata mereka bertemu. Sekali lagi Zeus menaikkan alis mata kanannya. Tak menyerah mencari jawabannya, ia memalingkan wajahya menuju arah sebaliknya. Namun, tetap saja, bayi tersebut tak lepas melihat wajahnya. Tanda tanya besar memenuhi kepalanya. Tak menyerah, akhirnya, ia meletakkan bayi tersebut di rerumputan, dan ia membelakangi bayi itu. Berharap mendapatkan jawaban, Zeus menatap langit tempat itu. 

"A....apa yang terjadi sebenarnya?", pikir Zeus.

Tak lama kemudian, Bayi tersebut merangkak menuju kedepannya sambil mendongkakkan wajahnya. Kaget mendengar suara tawa bayi itu, Zeus menurunkan wajahnya, dan tatapan mata mereka bertemu. Alangkah terkejutnya ia melihat Bayi tersebut. Tatapan mata mereka bertemu untuk kesekian kalinya. Melihat ini, para dewa dan dewi itu menertawai raja dewa itu karena langka sekali mereka melihat wajah aneh dari Zeus. Terkejut dengan tawaan para dewa dan dewi itu, Dengan cepat, Zeus mengangkat wajahnya. menyadari bahwa Zeus menatap mereka. Para dewa dan dewi itu mengalihkan wajah mereka sambil berpura-pura sibuk. melihat kebohongan mereka, Zeus hanya dapat terdiam. Bayi kecil itu mengangkat tangannya, perhatian Zeus kembali teralihkan oleh Bayi tersebut. Raja dewa itu terus melihat mata bayi itu, dan tanpa ia sadari kesadarannya mulai memudar. Cosmo berwarna merah muda perlahan mengalir mengelilingi mereka berdua. Tiba-tiba saja, datang Apollo berteriak memanggil Zeus. Perlahan kesadaran Zeus kembali. Dan ia segera berlari mendekati Apollo. Di tinggali oleh ayahnya, bayi itu terlihat kecewa. Namun, dengan cerianya ia berbalik arah, dan melihat para dewa dewi yang berada di perbatasan itu, dan tak lama kemudian tersenyum lebar. Bayi itu merangkak untuk mendekati mereka. Lalu di dalam istana Zeus, telihat Hera yang cemas menunggu kedatangan Zeus.

"Kemanakah ia? Jangan sampai aku mendengar bahwa ia tengah berduaan dengan si jalang sialan itu!!"

Hera hanya dapat berjalan berputar-putar bagaikan orang yang tengah mencemaskan sesuatu. Tanpa ia ketahui bahwa memang sebenarnya Zeus tengah menemani Dione menuju Gubuk praktek penyembuhan milik Apollo. lalu di dalam gubuk, terlihat Zeus tengah memohon pada Dione agar membuka matanya. Sementara di belakangnya terdapat para ninfa penyembuhan yang khusus bekerja untuk membantu Apollo beserta dewi rekan Apollo, Epione. Tak lama kemudian, Apollo menyentuh ayahnya itu.

"Ayahanda tenang, Bibi Dione hanya mengalami keteganggan dalam rahimnya akibat tidak adanya bantuan dari Saudari Eileithyia, dan Epione. Esok Bibi akan bangun ayah. Beruntung sekali, ia cepat ayah bawa kemari"

Mendengar hal ini, senyuman kebahagiaan mengembang di wajah raja dewa itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar hal ini, senyuman kebahagiaan mengembang di wajah raja dewa itu. kegelisahan hati raja dewa itu perlahan memudar. Lalu para perbatasan yang tak jauh, terlihat wajah kosong yang perlahan menghiasi wajah para dewa itu setiap mereka yang tak sengaja bertatapan mata dengan bayi itu. para dewa yang telah termakan oleh pengaruh cosmo bayi itu pun berkumpul melingkari bayi itu, dan menari-nari di antara asap merah muda yang mengelilingi mereka itu. Sementara para dewa yang tak menatap mata bayi itu serta para dewi berlarian ketakutan melihat hal ini. Baru saja tenang melihat Dione akan segera bangun. Begitu ia melihat sebuah kabut asap tak jauh dari perbatasan, Zeus segera memegang kepalanya, dan berlari panik melihat bayinya itu tengah di kelilingi oleh dewa-dewa itu.

"Astaga. Aphrodite, apa yang kau lakukan?!", panik Zeus.

Sesampainya di sana, Zeus mengalirkan cosmonya, dan menghilangkan kabut asap itu. Perlahan dewa dewa itu terjatuh, dan mereka sadarkan diri. Para dewa itu berhamburan melarikan diri. Sementara, Zeus menahan salah satu dari dewa itu, dan bertanya apa yang terjadi. Dengan rasa takut yang teramat sangat, dewa itu menjelaskan bahwa ketika mereka melihat mata bayi itu, beberapa saat kemudian, kesadaran mereka menghilang, dan setelah sadar, mereka telah berada di sekitar bayi itu. Mendengar ucapan dewa itu, perlahan pengangan Zeus melemah. Akhirnya ia menyadari,  alasan di balik mengapa tadi ia melamun hingga kesadarannya hilang begitu saja. Wajah Zeus terengun. Dengan ini, Zeus merasakan ada sesuatu yang membahayakan, dan akan berakibat merepotkan suatu saat nanti dari bayinya itu. Sementara, itu, bayi itu hanya tersenyum sambil mencoba meraih wajah Zeus.

"Papa...!!"

Kisah Hidup sang Dewi Merpati
Chapter 2.
-Selesai

NB:

-Apollo: Dewa Musik, Penyembuhan, Matahari (Bersama dengan Hellios), perburuan (Bersama dengan Artemis).

-Epione: Dewi Penenang Rasa Sakit. 

🕊 Kisah Hidup Sang Dewi Merpati 🕊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang