🌻Nineteen🌻

2.1K 116 0
                                    

Happy Reading

—————

Nicholas mengepalkan tangannya menatap Luna bersama pria yang dipeluknya, Ia membanting keras jus yang dibawanya Luna pun tersadar melihat Nicholas yang berpaling pergi menjauh.

"Nicholas!! Tunggu!!" Teriak Luna. Ia berlari mengejar Nicholas.

Tukk!

"Aww Sakit!! kakiku.." Berniat mengejar Nicholas, Luna malah tak sengaja tersandung sebuah batu hingga Ia terjatuh.

Mendengar Luna menjerit sontak Nicholas menoleh. Pria yang bersama Luna berniat menolong dan menggendongnya, namun segera ditepis oleh Nicholas

"Jangan sentuh dia," Tukas Nicholas dingin dengan cekatan Ia langsung menggendong Luna membawanya kembali ke kamar hotel mereka.

🌻🌻🌻

"Aww.. aww! Pelan - pelan Nick!" Luna merintih menahan kakinya yang terkilir. Dengan sabar Nicholas mengobati kaki Luna yang memar.

"Maaf sayang aku seharusnya tidak emosi dan meninggalkanmu seperti tadi," sesal Nicholas. Walaupun Nicholas ingin marah kepada Luna tapi melihat Luna kesakitan Nicholas menjadi tidak tega.

Mendengar dirinya dipanggil sayang, membuat Luna menyungingkan senyumnya dan membelai kepala Nicholas "Aku tidak apa - apa," entah keberanian darimana Luna memeluk Nicholas seolah menenangkannya agar tidak khawatir dan merasa bersalah lagi kepadanya.

Nicholas senang bukan kepalang Luna memeluknya. Ia membalas pelukan Luna dengan erat. "Jadi siapa pria kurang ajar yang memelukmu tadi?"
Luna menghela napas. "Kita perlu meluruskan sesuatu,"

🌻🌻🌻

Luna dan Nicholas malam ini telah berada disebuah restoran untuk makan malam sekaligus meluruskan permasalahan tadi siang. Luna menunggu kedatangan orang yang sedari tadi Ia tunggu. "Kita menunggu siapa? lama sekali," gerutu Nicholas.

"Tunggu, sebentar lagi pasti akan datang bersabarlah sebentar," sahut Luna malas.

Tak lama kemudian seorang pria tampan perawakan tinggi seumuran dengan Luna mendatangi mereka, ia pria yang tadi siang! Nicholas otomatis berdiri dari tempat duduknya serta mengepalkan tangannya bersiap ingin menghajarnya, Luna yang melihat aura menyeramkan Nicholas dengan sigap menggenggam tangan Nicholas.

"Maaf aku sedikit terlambat.. Hai perkenalkan aku Alex sepupu Luna," ujar Alex ramah ia mengulurkan tangannya.

Mendengar itu kepalan tangan Nicholas mengendur. Sepupu? Jadi selama ini ia mencemburui sepupu Luna. Dengan sedikit kikuk Nicholas membalas jabatan tangan Alex. "Aku Nicholas 'Kekasih' Luna." Balas Nicholas dengan menekankan kata kekasih.

"Ya aku tahu kau kekasihnya, just relax okay? Aku takkan merebutnya." Alex terkekeh. Nicholas hanya memandangnya datar.

"Saat kita makan siang tadi aku tak sengaja bertemu dengan Alex bukan begitu Al?" Ucap Luna.

"Iya itu betul kita tak sengaja bertemu, aku sedang bekerja paruh waktu disini selama liburan kuliahku."

"Jadi kau masih berkuliah?" Tanya Nicholas.

"Yupp aku berkuliah di Stanford sekarang," sahut Alex.

"Sekolah yang bagus," komentar Nicholas, Alex tersenyum simpul.

"Cepat selesaikan kuliahmu ibumu sudah sangat merindukanmu," ujar Luna.

"Aku sudah disemester akhir mungkin seusai aku lulus aku bisa kembali ke New York, aku juga merindukannya." Alex tiba - tiba memeluk Luna.

Pretty Sunflower (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang