FRIENDSWEET | DUA BELAS

58 10 0
                                    


Selamat membaca Friendsweet.

Ramaikan vote dan komentar kalian ya!

.
.
.
.
.

FRIENDSWEET—

Bella merebahkan tubuhnya dan merentangkan kedua tangannya di kasur. Hari ini menyenangkan tetapi juga melelahkan. Dari rumah Bayu ke Gunung Kidul, lalu ke Sleman, dan terakhir ke Kota Yogyakarta benar-benar menguras energi.

Ponsel di sisi kirinya berdenting, menandakan sebuah pesan masuk. Bella meraihnya, melihat siapa yang mengirimkan pesan untuknya.

Rasti Indah: Tahun baru Septa ngajakin bakar-bakar di rumahnya. Lo udah pulang belum?

Bella tidak langsung membalas. Ia mengirim pesan kepada Bayu terlebih dahulu. Memintanya untuk datang ke kamar.

Tak butuh waktu lama pintu kamar terbuka, menampilkan sosok Bayu dengan rambut urakan dan wajah khas orang bangun tidur.

"Kenapa?" tanya Bayu malas. Acara tidurnya jadi terganggu. Meskipun Bayu gampang tertidur, ia juga gampang bangun. Sekadar notifikasi masuk pun dapat membangunkan tidurnya.

"Kata Rasti, Septa ngajak bakar-bakar tahun baru di rumahnya."

"Iya. Septa udah bilang."

"Terus bisa ikutan?"

Bayu hanya menganggukkan kepala.

"Kita pulang kapan?"

"Rabu."

"Udah beli tiket?" tanya Bella was-was. Pasalnya, liburan akhir semester yang barengan dengan hari Natal dan perayaan tahun baru seperti ini tiket susah didapatkan. Apalagi kereta, sudah habis sejak satu bulan yang lalu mungkin.

"Udah lah. Bukan kereta tapi."

"Terus?"

"Bus. Tadinya mau pesawat, tapi sayang uang."

Bella manggut-manggut. Tiket pesawat hampir empat kali lipat dibandingkan tiket bus. Sekali naik pesawat, bisa untuk pergi ke Jogja dua kali pulang pergi. Kalau disuruh memilih pun, Bella tetap memilih naik bus daripada pesawat.

"Sayang aku gak, Bay?" tanya Bella, berniat bercanda.

"Sayang lah. Gak sayang udah gue buang dari dulu," sahut Bayu malas.

Bella tersenyum geli.

"Udah? Gue ngantuk banget, Bell. Besok kita gak kemana-mana dulu ya. Lusa baru jalan-jalan lagi," ujar Bayu setelah Bella terlalu lama bungkam.

"Ya udah sana balik ke kamar. Maaf udah ganggu," balas Bella tak enak hati.

"Jangan tidur larut malam," peringat Bayu.

"Iya. Gak mau ngucapin selamat tidur?" tanya Bella menggoda.

"Selamat tidur. Jangan lupa bangun," ujar Bayu singkat kemudian berlalu keluar kamarnya yang sekarang ditempati Bella.

Bella hendak membalas, berteriak. Tetapi ia urungkan setelah teringat ini bukan rumahnya. Ia tidak boleh bertindak sesuka hatinya.

Sepeninggalan Bayu, Bella kembali merebahkan tubuhnya. Ia meraih ponselnya, membalas pesan Rasti yang belum ia balas tadi.

Bella menatap langit-langit kamar Bayu sambil memikirkan sesuatu. Ia pulang hari Rabu, artinya masih ada enam hari lagi ia berada di Jogja. Ia kembali meraih ponselnya, mengirim pesan lagi kepada Rasti.

Friendsweet (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang