02

1.5K 147 2
                                    

Pagi hari nan cerah, Qioqie joging pagi seperti biasanya. Ia di kenal anak yang cukup pendiam dan semua penduduk menyangka nya anak laki-laki karena pakaiannya yang biasa di kenakan anak laki-laki. Para penduduk beranggapan jika wajah anak laki-laki ini sangat mengerikan makanya di tutupi hanya terlihat matanya saja. Qioqie terkenal ketangkasan berburunya, hasil buruannya selalu terjual dengan harga dua kali lipat dari harga biasa. Qioqie terkadang mendapatkan misi bergabung dengan pemburu bayaran untuk menangkap hewan spiritual. Lumayan hasil uangnya bisa di tabung untuk memperbaiki rumah jerami nya. Yang terkadang jika musim hujan atau musim salju akan roboh tak bisa membawa beban. Kalau sudah begitu ia dan niang nya menginap di rumah shifu Gu. Rumahnya sudah permanen dan kokoh, terkadang ia membantu Shifunya mengumpulkan tanaman obat dan membuat pil obat atau racun di klinik pribadi Gu man.

Hari-hari Qioqie jalani seperti biasa, ke hutan berburu dan mencari tanaman obat, bermain dengan si belang anak harimau yang dia pelihara, dan belajar apa saja dengan shifu Gu Man. Ketika ia baru saja pulang dari sungai mencuci baju, ia tiba di rumah lebih awal dari biasanya. Qioqie mendengar percakapan guru dan niang nya di dalam rumah.

"Nyonya Bo, Kenapa kamu selalu melarang Qie'er belajar ilmu kultivasi? Pada hal ia anak yang jenius. Tubuhnya sangat istimewa. Bila di cek dengan bola spiritual, dia tidak akan terdeteksi sama sekali jika ia mempunyai akar roh ganda yang sepuluh ribu tahun baru akan muncul satu orang yang mempunyai akar roh ganda yang lebih dari lima. Aku yakin akar roh yang tersembunyi itu akan membuat dunia persilatan akan tercengang"

"Kakek Gu, jangan mengarang! Dia itu anak sampah yang di bunuh oleh keluarganya sendiri! Dia..hiks sangat kasihan, gara-gara ia tak mempunyai akar roh sedikitpun ia dibunuh. Untung langit masih memberi belas kasihnya kepadanya, kalau tidak? Dia sudah menjadi tanah!"

"Nyonya Bo, dulu ketika pertama kali ya aku bertemu dengannya karena ia sakit parah. Anak di usia dua tahun jika sakit akan menangis, tapi dia hanya diam dan berusaha mengobati dirinya sendiri tapi malah membuat dirinya lebih parah lagi. Dari sini aku mulai tertarik padanya, dan tinggal di sini.  Nah ketika ia berumur lima tahun, ia kembali dari hutan dengan berlumuran darah dan terluka parah. Membuat dia jatuh koma selama seminggu lebih. Setelah itu..keajaiban mulai tampak, sebelumnya dia ku beri makan obat pembersih tulang dan tedon agar ia bisa berkultivasi, tapi tak berhasil. Tapi setelah ia terluka parah tubuhnya mengalami perubahan. Obat yang ku berikan padanya langsung bisa ia serap dengan sempurna, ia mulai bisa berkultivasi. Dengan latihan tertutup selama dua tahun di usianya tujuh tahun sampai umur delapan tahun, ia bisa masuk keranah tingkat ungu. Padahal bagi kultivator biasa untuk sampai keranah ungu di butuhkan sepuluh tahun. Dari kuning, hijau, biru, merah, coklat, ungu, pink, perak, emas, hitam dan putih.
Bayangkan betapa jeniusnya putrimu ini!"

"Pak tua! Jangan banyak membual! Aku tak akan mengijinkan Qie'er pergi ke akademi kerajaan untuk bersekolah, dan lagi biayanya pasti cukup mahal. Aku tak sanggup membayarnya!"

"Hei, aku bisa mengirim surat kepada kepala sekolah di sana"
"Kamu pikir kamu siapa, ha!? Dengan Suratmu Qie'er bisa masuk gratis begitu?! Sudahlah kamu pulang saja. Qie'er akan segera pulang dari sungai" usir nyonya Bo.

"Baik, baik. Tapi ingat jika kamu berubah pikiran beri tahu aku ya"

"Ya ya ya..nanti aku akan beri tahu kepadamu. Sekarang pulanglah!"😡

Qioqie yang mendengar percakapan Niang dan Shifunya hanya menghela nafas panjang. Setiap hari shifu dan niang nya ribut tentang dirinya untuk belajar di akademi kerajaan yang menampung semua talenta berbakat seluruh negeri. Huch.. siapa yang minat ketempat berisik seperti itu, lebih baik hidup damai tak ada perebutan gelar apapun, seperti pernah ia lakukan di kehidupannya dulu. Hidupnya hanya ia habiskan untuk mengejar gelar no satu di dunia dan pada akhirnya ia mati dengan cara memalukan. Apalagi ia masih jomblo di usianya yang tak muda lagi.

Hach ... Di kehidupan sekarang ini dia berencana hidup sederhana dengan Niang nya.

Tapi....semua angan-angan nya sirna sudah, sekelompok besar perampok menyerbu desanya yang indah tentram. Banyak warga yang di bunuh dan di tangkap di jadikan budak. Shifu Gu kebetulan sedang pergi ke kota untuk menemui temannya, dan dia sendiri kualahan menghadapai begitu banyak perampok yang berilmu tinggi. Niang nya yang mencoba menyelamatkan hidupnya dari tusukan pedang , mati karena menjadikan tubuhnya perisai untuk dirinya.

"Niang!" Teriaknya pilu. Walau Niang nya bukan Niang kandungnya, ia telah menganggap nya sebagai ibu kandungnya sendiri. Dia sangat marah menyebabkan gejolak roh dalam tubuhnya meledak, tato burung Phoenix yang tercetak di dada kanannya membara, dari sana keluar cahaya api yang  membumbung tinggi memperlihatkan hewan kuno yang agung. Burung Phoenix ini pun membinasakan semua perampok tak tersisa satupun. Qioqie yang masih mendekap mayat niangnya jatuh pingsan. Burung Phoenix pun masuk kembali kedalam tubuhnya.

Bayangan putih melesat menghampiri tubuh kecil yang mendekap mayat ibunya, bayangan itupun mengambil tubuh kecil itu dan mengubur mayat wanita baya itu dengan cepat. Setelahnya ia melesat pergi dengan menggendong tubuh mungil Bo Qioqie.

💖💖💖💖💖

"Jaga dan rawat bocah ini dengan baik, aku ingin dia menjadi pengawal pribadi ku ketika ia sembuh dari lukanya"

"Baik Layye"

Pria berjubah putih itupun meninggalkan Qioqie pada pelayannya untuk di rawat luka-lukanya.

"Bocah, semoga kamu tak mengecewakan ku karena telah menolong hidupmu" gumam pria jubah putih itu.

"Bocah, semoga kamu tak mengecewakan ku karena telah menolong hidupmu" gumam pria jubah putih itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tuan berjubah putih. Tian Xuwei.

The Princess of PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang