04

1.4K 138 10
                                        


Semua orang di kediaman Xu Tayye berkumpul di aula keluarga,dari para pelayan hingga keluarga Xu Tayye. Yang terdiri dari istrinya Xia Lianie, putranya Tian Fangxi yang berumur lebih tua dari Qioqie satu tahun. Ck ck ck , Qioqie mengira jika Xu Tayye masih singgel tapi ternyata ia sudah punya buntut satu. Niat hati pengen di jadikan pacar tapi gak jadi.

"Kalian aku kumpulkan di aula ini ingin mengumumkan jika ada anggota baru di keluarga kita ini, ia aku temukan di pinggir daerah selatan dekat perbatasan, dan keluarga nya dibunuh oleh perampok. Jadi mulai hari ini ia aku angkat menjadi putra kedua ku, yang mana kami telah lama mendambakan anak kedua tapi belum di karuniai oleh yang maha kuasa. Jadi harap kalian menerima nya seperti kalian menerima putra pertama ku" jelas Xu Tayye.

"Xu Tayye, kenapa Tayye tidak mendiskusikan dulu dengan saya, saya tak pantas menerima kebaikan Tayye" kata Qioqio menolak.

"Apa kamu tak mau menjadi putraku?" Tanya xu Tayye.

"Tidak, bahkan itu sebuah karunia tapi...saya merasa...."

"Hei bodoh, seharusnya kamu bersyukur di angkat oleh ayahku, yang masih anggota kerajaan"potong Tian Fangxi cepat.

"Anggota kerajaan?"

"Kamu tak tahu jika ayahku ini adik kandung yang mulia kaisar?" Tanya Fangxi tak percaya, ayahnya adalah pangeran sekaligus jendral terkenal di seluruh negeri Yangdo, tenyata masih ada orang yang tak kenal kemasyhuran ayahnya.

"Ech, benarkah?" 😮 berarti Xu Tayye om nya dong?

"Sudah sudah, Qioqie apa kamu masih menolak?" Tanya nyonya Lianie lembut. Uuuh cantiknya istri Xu Tayye, pantas Xu Tayye tak memiliki selir.

"Emmmm begini saja, saya akan menerima tawaran Xu Tayye. Tapi untuk membayar kebaikan Xu Tayye saya akan menjadi penjaga rahasia buat tuan muda Fangxi, bagaimana?"

" Hei aku tidak butuh penjaga lemah sepertimu" tolak Fangxi.

"Xi'er, jaga mulut mu. Dia tidak seperti apa yang tampak dari luar." Tegur Xu Tayye.

" Oke, saya setuju. Kamu bisa menjaga xi'er di sampingnya, orang lain takkan mengira jika kamu seorang penjaga rahasia"

" Terimakasih, Tayye"
"Eee panggil ayah"
"Baik a..yah"  dengan kecanggungan.

"Ayah, dia tidak punya akar roh" Fangxi mencoba menolak lagi.

"Tidak, kamu bocah bau yang ceroboh. Dua hari lagi kalian berdua masuk ke akademi kerajaan untuk mengasah bakat kalian, dan kamu butuh seorang pengawas agar tidak berbuat seenaknya sendiri" putus Xu Tayye tidak bisa ditolak lagi.

Tian Fangxi hanya bisa cemberut tak terima.

Dua hari kemudian sebuah kereta besar keluar dari kediaman pangeran Tian Xuwei, menuju ke akademi kerajaan yang terletak di pinggir hutan Longzi. Hutan yang di penuhi hewan roh tingkat sedang ke bawah, biasanya untuk melatih para murid mengasah kemampuannya.
Banyak sekali kereta yang mengantar anggota keluarganya memasuki akademi kerajaan di ajaran baru ini. Para senior tingkat lima sebagai panitia menyambut kedatangan mereka dan juga menguji akar roh untuk menentukan kelas yang akan mereka masuki.
Tiba giliran Tian Fangxi dia mempunyai akar roh api, dan memasuki tingkat ke tiga. Ini termasuk jenius, maka dari itu ia tidak di masukkan kedalam pemula. Sedangkan Qioqie ia meletakkan telapak tangannya ke bola penguji tetapi tak keluar apapun.

"Itu sampah!"
"Ya betul, kenapa sampah ada disini?!"
"Keluar saja, merusak pemandangan saja!"
  Itu teriakan para calon murid yang lainnya.

"Hehe... maaf-maaf, saya mendaftar sebagai murid beladiri bukan sihir" kata Qioqie cengengesan.
"Kalau kamu mendaftar di beladiri, itu di sana tempatnya" tunjuk panitia lainnya ke arah tempat yang sangat sepi, hanya ada sembilan anak di sana.

"Hahaha.. terimakasih. Da...Kaka ganteng " kata Qioqie usil ke panitia yang wajahnya lumayan ganteng.

Tian Fangxi yang melihat kelakuan saudara angkatnya hanya bisa tepok jidat karena malu.

"Dia siapa?" Tanya seorang bocah di sebelahnya.
"Saudara angkat ku, Qioqie namanya" jawab Fangxi yang masih menutupi wajahnya dengan dua telapak tangannya.

"Hehe..dia anak yang muka tebal ya? Gak pemalu seperti anak-anak tanpa bakat lainnya, lihat! Dia bahkan mengajak teman yang lainnya mengobrol. Walau masih di kasih bahu dingin"
"Eh..benarkah?" Fangxi pun melihat ke arah Qioqie berada. Benar, Qioqie mengajak teman lainnya untuk bercanda tapi tidak direspon sama sekali.

Ketika Qioqie naik ke panggung penguji ia berdiri dengan tegak tak takut dengan shifu yang badannya tiga kali lipat dari tubuhnya.
Ternyata uji masuk dengan berduel dengan si shifu tersebut, sebelumnya tidak ada bocah yang lolos dari si shifu itu. Sebab calon murid sudah pingsan duluan sebelum adu kekuatan, beda dengan Qioqie yang bahkan pose tubuhnya menantang sang shifu.
Tanpa sadar Fangxi mendekat ke area tanding itu untuk melihat dengan jelas.
Keduanya pun saling menyerang, memukul menghindar saling bergantian. Qioqie yang dengan cepat menghindar serangan shifu di depannya, ia mencoba mencari celah untuk melancarkan serangan balasan dan...sekarang saatnya! Ia bersalto ke udara setinggi dua meter dan menghantamkan dua kepalan tangannya secara bergantian kearah shifu tersebut dan di akhiri dengan tendangan kakinya yang mengenai perut shifu dengan keras, dan terpental sejauh tiga meter menabrak papan pengumuman dan hancur.

Murid-murid yang masih di sana terpana melihat orang dewasa setinggi dua meter menabrak papan pengumuman hingga hancur, apalagi yang melawan si shifu itu cuman anak kecil berusia sepuluh tahun dengan tinggi seratus lima puluh centimeter. Uuugh, sangat kuat!

Dengan memegang perutnya yang kesakitan, shifu itu tertawa lepas. Ia tak menyangka ada bakat anak dalam seni beladiri, sekarang ia akan bisa berbangga di depan guru-guru sihir itu. Hahaha...

"Bagus! Sangat bagus! Kamu akan langsung aku jadikan murid resmi ku. Hahaha" ujarnya bangga.

"Terimakasih shifu..."
"Panggil saja shifu Bai"
"Terimakasih shifu Bai"
"Bagus, bagus hahaha.."
Yang lain melihat shifu Bai hanya mencibir, apa bagusnya seorang ahli bela diri tanpa sihir Roh?

Tapi.. tiba-tiba ada segerombolan besar bayangan hitam menyerang ke tempat pendaftaran ahli bela diri, ini terjadi di setiap penerimaan murid baru, jadi..bila ada Murid ahli beladiri pasti akan tewas sebelum masuk ke akademi. Sayang, tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Dalam sekejap mata banyak mayat bergelimpangan di area beladiri, itu perbuatan murid baru siapa lagi kalau bukan Qioqie. Shifu Bai menganga mulutnya lebar, tak percaya jika bocah kecil itu begitu kuat bisa membunuh lawan yang begitu banyak. Niat hati ingin memusnahkan cikal bakal beladiri, eh mereka sendiri yang musnah duluan.

"Shifu Bai, mereka siapa?" Tanya Qioqie mengagetkan kan shifu Bai.
"Nak ka..kamu siapa nama mu?"
"Dia saudara angkat ku paman Bai, namanya Qioqie" saut Fangxi. Ada nada bangga di dalamnya.
"Kapan kamu punya saudara angkat
?"
"Dua hari yang lalu"
"Oh...gawat cepat-cepat masuk ke akademi biar petugas kebersihan yang membereskan mayat-mayat itu" ajak shifu Bai panik.

Pembunuh-pembunuh itu utusan dari pemerintah, dari dulu kaisar tak suka yang namanya ahli beladiri tanpa adanya kekuatan sihir. Makanya banyak anak tanpa akar roh mati sebelum tumbuh dewasa. Dan ia takut bocah ini akan jadi sasaran sang kaisar.
Ketiganya pun pergi ke tempat terpencil di mana jarang orang yang memasukinya, ini adalah tempat pelatihan bagi murid tanpa akar roh yang di terima oleh akademi kerajaan.
Tempat ini betul-betul sepi dan terpencil.

"Shifu, berapa Murid beladiri sekarang?" Tanya Qioqie.
"Satu" jawab Mr Bai singkat.
"Eh, itu berarti hanya Qioqie saja murid bela diri ya?"
"Betul"
" Shifu.."
"Ah ya tuan muda Fangxi, kamu seharusnya ada di akademi utama di sebelah selatan, bukan di sini. Sekarang harap kembali. Biar to'er yang mengantarmu" lalu munculah macan tutul yang sangat besar dihadapan ketiganya. Dan membawa Fangxi kembali ke akademi sihir.

"Shifu, kamu juga bisa sihir?"
"Benar, kalau tidak aku tidak akan hidup disini. Sudah, sudah ayo kita masuk ke dalam" ajaknya.

"Baik shifu"

Keduanya pun masuk kedalam kediaman sederhana itu.

The Princess of PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang