07

956 111 25
                                    

Di sebuah gazebo kayu di dekat kelas penyihir kayu dan tanah, Qioqie duduk dengan malas di sana. Walaupun ada larangan tak tertulis, jika anak seni beladiri tidak boleh masuk ke lingkupan penyihir. Tapi Qioqie tak menghiraukan larangan itu. Sambil memakan manisan yang dia buat di rumah, ia mengawasi kelas di sampingnya secara bergantian. Ia ingin tahu materi pelajaran yang di ajarkan guru dari penyihir tanah dan kayu.

"Ck biasa saja, aku kira penjabarannya akan meluas, kalau tahu begini aku tidak susah payah membuang waktu di sini.." gumamnya.
Ia pun beranjak bangkit dari tempat duduknya, dan pergi meninggalkan tempat itu dengan melompati dinding pembatas yang tidak jauh dari sana. Kelakuan Qioqie ini dilihat oleh pengajar di kelas sihir kayu.

"Ck anak berandalan ini, kelakuan nya makin lama makin menjadi" desahnya geram.

Sekarang Qioqie naik ke sebuah pohon dan duduk bersandar di sana untuk mengawasi kelas sihir api dan air, juga angin. Ck teori nya tidak beda jauh seperti tadi, ini membosankan! Apa di kelas lebih tinggi akan sama atau berbeda? Tapi..ia malas untuk berkunjung ke kelas sihir yang lebih tinggi, kelas sihir di bagi menjadi berbagai bagian dan tingkatan sesuai kemampuan mereka. Yang di kunjungi Qioqie itu tingkat pemula, jadi wajar saja ia bosan mendengarkan semua bimbingan guru di sana. Sedangkan dia sendiri suadah di tingkat menengah ke atas. Aich.. lebih baik dia keliling saja, dari pada dia tidak jelas di sini.

Qioqie pun beranjak pergi keliling akademi kerajaan, akademi kerajaan benar-benar sangat luas. Bangunan utama di kelilingi bangunan kecil yang memisahkan jurusan dan tingkat kelas, belum lagi dengan pulau-pulau kecil yang mengambang di sekitarnya. Tempatnya yang dia tinggali saja terletak jauh di belakang akademi dan di pulau kecil yang menyendiri. Banyak air terjun yang menghiasi pulau-pulau ini seperti lukisan yang sangat menakjubkan.
Ia tak menyangka jika ia akan terlempar ke tempat seperti ini, ini sudah belasan tahun. Qioqie mendesah panjang, apa yang ia alami, apa yang ia miliki dan kuasai seperti yang dia ciptakan di dalam game buatannya. Seorang yang tak terlihat akan tingkat kekuasaannya tapi dia mememilki semua element sihir di dunia antah berantah. Membuat game merupakan pekerjaan sampingan selain merupakan hobinya, walaupun ia juara dalam seni beladiri di dunianya dulu. Qioqie mendesah lagi, ia terus berkeliling di akademi kerajaan menjelajahi setiap sudut akademi. Dan akhirnya ia berhenti di depan sebuah bangunan megah menjulang tinggi di atas pintu ada papan nama Perpustakaan Wei. Ia pernah mendengar jika perpustakaan Wei ini sangat lengkap dalam ilmu kultivasi. Dengan semangat Qioqie melangkahkan kakinya memasuki perpustakaan itu dan di sambut seorang kakek tua sang penjaga perpustakaan.

"Selamat datang di perpustalaan kerajaan" sambut kakek tua itu.

"Terimakasih kek" ucap Qioqie sambil tersenyum.

" kamu bukan dari kelas penyihir?" Tanya kakek tua itu.

"Iya, memang kenapa kek?" Tanya Qioqie balik.

"Apa kamu tidak tahu peraturan Di akademi ini, bahwa anak seni beladiri tidak di perbolehkan masuk ke perpustakaan ini" jelas kakek itu.

"Hmmm begitukah? Tapi aku punya ini ( sambil menyerahkan lencana emasnya, jika ia telah membunuh lebih dari seribu binatang buas) bagaimana? Apakah saya masih tidak boleh masuk?" Tanya Qioqie santai.

"Ini..ini...mana mungkin. .." teriak kakek tua itu kaget. Ia tak percaya jika bocah laki-laki di depannya ini telah membunuh seribu binatang buas, apalagi setelah ia melihat rincian pembunuhan nya , ia lebih terkejut lagi. Tapi apa yang ada ditangannya sekarang adalah buktinya.

"Oke, kamu boleh masuk. Tapi hanya sekedar di lantai satu saja, lantai di atasnya membutuhkan tingkat kultivasi. Jika kultivasi di tingkat lebih tinggi maka ia baru bisa naik ke lantai atasnya"

"Oke kakek saya akan mengingatnya."

Qioqie pun berjalan masuk ke dalam perpustakaan, dan melihat-lihat sekelilingnya. Terkadang ia membuka beberapa gulungan kultivasi yang kebanyakan ditingkatkan awal. Ini tidak seperti yang ia harapkan, ia butuh tingkat yang lebih tinggi lagi.

Perbuatan qioqie tak luput dari pengawasan kakek penjaga perpustakaan. Di matanya, Qioqie hanya membuka-buka gulungan ilmu kultivasi tingkat dasar saja tak pernah benar-benar membaca gulung-gulungan itu. Si kakek hanya mendesah panjang, menyayangkan. Ia pun sibuk merapikan tumpukan buku-buku dan gulungan yang berserakan di mejanya untuk di tempatkan di rak sesuai dengan isinya.

Karena kakek penjaga itu sudah tak memperhatikannya lagi, Bo Qioqie pun melesat ke lantai atas dengan mudah. Penghalang itu tak bisa menghalangi nya sedikit pun. Itupun berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi lagi, karena apa yang ia cari tak ada di tingkat-tingkat awal.

Dan akhirnya ia menemukannya di tingkat ke sepuluh. Ilmu beladiri dan kultivasi tingkat atas yang bergabung. Dan ... tentang legenda burung poniex? Siapapun yang bisa membuat kontrak dan bisa mengendalikannya . Maka dunia ada di genggaman tangannya.
Catatan apa itu? Apa penulis itu gila? Dengan adanya tulisan ini, orang akan berlomba-lomba untuk mendapatkan burung poniex. Dan siapapun yang mendapatkan ia akan menjadi bahan incaran semua ras dan manusia serakah. Ck ck , jika itu dia. Maka ia akan menyembunyikannya dan tidak pernah menampakkannya. Dunia dalam genggamannya? Ck, itu konyol!

Qioqie tidak menyadari, jika ada orang yang mengawasinya dalam kegelapan. Semua gerak-geriknya telah di pantau dari tadi.

"Hach... tak ada yang menarik. Kenapa semua yang ada di sini sudah pernah aku pelajari sendiri sich.. sudahlah lebih baik kembali ke pondok, tidur. Huacch...benar-benar mengantuk." Qioqie pun melesat turun ke lantai dasar dan meninggalkan perpustakaan yang mirip pagoda itu.

Orang yang mengawasi qioqie sedari tadi pun keluar dari kegelapan, "dia menyembunyikan kekuatannya dengan sangat sempurna. Bahkan aku pun tak bisa mendeteksi apa kekuatan yang ia miliki. Dan... dia bisa naik ke lantai sembilan yang hanya bisa di masuki segelintir orang saja. Ck ck benar-benar menarik" gumam orang itu, seseorang berpakaian biru dengan seruling ditangan kanannya. Dia adalah salah satu murid dari akademi nirwana yang sudah lama di akademi kerajaan untuk memantau perkembangan akademi kerajaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Princess of PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang