Dalam perjalan Jeeya tak henti-henti meracau hal-hal yang begitu aneh salah satunya bagaimana ia bercerita melihat banyak sapi yang bermain di jalan raya dan bagaiman bintang-bintang berubah menjadi bulan.
Jimin masih terfokus mengemudikan mobil sport mewahnya ini, Jeeya yang semula banyak berbicara kini terdiam dan terlelap.
Jimin menatap Jeeya sekilas dengan tangan yang masih setia memegang kemudi, tersenyum melihat bagaimana Jeeya melakukan hal konyol tadi. Ia sama sekali tidak marah akan hal itu yang membuatnya kesal justru Aery yang dengan seenaknya memberikan minuman itu pada Jeeya yang notabennya adalah gadis baik-baik, dan inilah yang terjadi.
Jeeya bergerak gelisah dan mengubah haluan tidurnya menghadap Jimin, Jimin mulai tak fokus dengan dirinya yang sedang mengemudi akibat ia yang tak sengaja melihat bagaimana dua gundukan kenyal milik Jeeya yang termpampang jelas.
Jimin memilih untuk berhenti pada pinggiran jalan agar tidak menimbulkan kecelakan bagi dirinya dan Jeeya nantinya. Jimin melepaskan jaket kulit yang ia gunakan menyisakan kaos hitam lengan pendek yang membuatnya nampak begitu tampan dan berkelas seacara bersamaan, Jimin memakaikan jaketnya pada tubuh kecil Jeeya yang sedang terlelap guna memberikan kehangatan sekaligus menutupi sesuatu yang membuat Jimin tidak fokus, kemudian membenarkan sedikit tatanan tidur Hana.
Tak sampai disitu, Jimin menurunkan dashbord mobilnya agar dapat membuat Jeeya tidur lebih nyaman. Tapi pergerakan yang ia timbulkan membuat Jeeya terbangun dan menatap Jimin yang tepat diatasnya.
"Kau tampan sekali" lirih Hana yang berhasil membuat Jimin terkejut.
"Tidurlah, kita akan segera sampai."
"Jim...." panggil Jeeya dengan suara rendah dan serak akibat cairan menjijikan tadi.
Jimin yang masih pada posisinya, berada tepat diatas Hana menatap Jeeya sendu dan penuh akan gairah yang membara setelah panggilan yang Jeeya berikan. Jimin laki-laki ingat! Ia tidak mungkin tidak tergoda sama sekali.
"Kau memegang dadaku, sakit Jim."
Jimin tak menyadari tangannya yang tengah menggenggam penuh gundukan itu dengan sigap ia melepaskannya dan kembali pada posisi semula sebagai pengemudi.
Keadaan terasa begitu canggung bagi Jimin, bagaimana seorang seperti Jimin bisa menjadi pemalu seperti ini terlebih lagi kepada Jeeya.
Siapa sangka Jeeya bangkit dari bangku yang ia duduki dan mulai mendekati Jimin. Mengikis jarak diantara mereka dan mulai mencari celah untuk duduk di pangkuan Jimin.
Tidak ada penolakan sama sekali antara kedua belah pihak, Jimin yang membiarkan Jeeya mendudukinya dan Jeeya yang membiarkan Jimin mencumbu serta mengecupi perbatangan lehernya hingga meninggalkan bekas yang tak akan hilang dalam beberapa hari.
Jalan yang tak sengaja Jimin pilih merupakan tempat yang sangat mendukung kegiatan mereka kali ini, sunyi tanpa hiruk pikuk kendaraan. Mungkin hanya beberapa kendaraan yang terlihat.
Jeeya yang semula membiarkan Jimin mengecupi seluruh lehernya kini beranjak menarik kaos hitam milik Jimin. Melepaskannya hingga menampakan pemandangan toples dari Jimin yang memiliki otot perut yang begitu kuat.
Jimin kembali mengarahkan bibir tebalnya menuju bibir plum milik Jeeya, menautkannya membiarkan mereka merasakan saliva masing-masing terlebih dengan sisa wiski yang ada didalam mulut Jeeya yang mampu memabukan meski yang tersisa hanya rasa pahit dilidah.
Tangan Jimin yang semula berada pinggang Jeeya kini berpindah naik mencari pengait resleting dress yang Jeeya gunakan. Kali ini mereka benar-benar setengah telanjang dengan bibir yang masih bertautan.
Jeeya melepaskan tautan bibir mereka secara sepihak dan mengarahkan bibir indahnya menuju perpotongan leher milik Jimin, membuat beberapa tanda kepemilikan disana. Jimin menurunkan dashboard kursi miliknya.
Gairah dan rasa ingin saling mendominasi tak terbendung lagi, tangan Jimin mulai menggerayangi setiap jengkal tubuh Jeeya membuat sang pemilik mendesah halus,
Dengan rambut Jeeya yang panjang dan ditambah lagi kaca mobil yang tak akan terlihat dari luar membuat siapa saja tidak mengetahui apa yang Jimin lakukan pada tubuh dalam Jeeya, memberikan tanda pada seluruh gundukan sang kekasih serta memberikan sensasi sengatan listrik untuk Jeeya.
"Aku menginginkanmu sekarang Jim" bisik Jeeya pada telinga Jimin.
[]
Ada apa dengan otakku ini yorobun ಥ⌣ಥ
Jadi disini aku juga mau memperjelas ya tentang berita yang mungkin udh lama terjadi juga, kalau salah satu member BTS ntah siapa buka yutub dan nemu beberapa ff yang mengandung hal yang 'itu' seperti suara² yang begitu yang membuat mereka tidak nyaman , sebenernya ff yang bergenre nc gitu bukan masalah karena itu karangan atau hanya fiksi semata meski salah juga karena mengandung unsur yang tidak² hanya saja jika diantara kalian ada yang membuat yang seperti itu tolong kurangi sedikit hal yang lebih menjelaskan ke arah itu dan yang terpenting sebelum membuat ff dengan genre itu harus cukup usia ya(^.^)
Aku disini sebagai author cerita ff yang terdapat genre seperti itu dan author ² lain yang berkarya diluar sana, disini menjadikan para member BTS hanya sebagai visualisasi atau gambaran tokoh dalam cerita ff bukan berarti apa yang kami buat mengenai mereka itu adalah fakta atau real sesuai perilaku dan kehidupan mereka yang sebenarnya.
Kesimpulannya aku harap kalian yang membaca ceritaku dan pembaca ff lain diluar sana bahkan para penulis kita bisa menjadikan ini pelajaran karena mungkin saja seseorang yang kita jadikan bahan inspirasi dalam membuat karya merasa tidak nyaman jadi aku juga berniat membuat alur ceritaku dengan gaya yang berbeda sekarang walaupun mereka tidak mengerti bahasa kita setidaknya aku juga tidak ingin membuat pembaca ceritaku membaca hal yang terlalu begitu, jadi aku sekarang akan lebih teliti lagi dalam memilah dan tidak terlalu spesifik dalam menerangkan hal yang seperti 'itu' aku pertama tau berita ini nangis merasa bersalah dan ada perasaan ga enak gitu karena aku juga nulis:) Karena aku sayang bangtan💜
Sekian dari aku semoga bermanfaat dan maaf bila ada salah kata ^~^
Sayang ARMY💜
INGET BINTANG DI TEKEN WOY 😆😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Could We?
Fanfic[Park Jimin Fan Fiction] Setelah enam bulan lamanya, Jimin kembali datang menghancurkan semua harapan dan menggores lagi luka yang telah lama sembuh. *** Sebelumnya Jimin adalah laki-laki paling menyebalkan yang pernah Jeeya temui namun ada saat di...