3. Juda dan Cosplay

11 2 0
                                    

Ruangan itu menjadi terang saat tiga manusia itu masuk dengan hebohnya. Ralat, yang heboh hanya dua di antara mereka. Satunya lagi berjalan lunglai di rangkulan gadis berambut sebahu. Dia kehilangan gairah sejak bel pulang sekolah berdering. Dialah Juda.

Ia duduk menunggu di sofa ruangan sementara Shanon dan Tania mulai menjelajah ruangan berisi pakaian yang luar biasa banyak jumlah dan jenisnya itu. Ruangan yang pemiliknya adalah Shanon dan semua pakaian yang berjumlah ratusan itu hanya miliknya seorang. Maklum, ayahnya seorang konglomerat pemilik mall yang cabangnya sudah banyak berdiri di kota-kota besar seluruh pulau. Jadi, tidak heran jika lemari bajunya memiliki ruangan tersendiri seperti ini.

Ini bukan pertama kalinya Juda berkunjung ke kediaman Shanon. Justru ia sering terdampar di rumah Shanon saat tuan rumah itu memiliki pakaian baru yang cocok dengan Juda. Seolah Juda adalah boneka hidupnya. Tapi, anehnya Shanon membuat Juda nyaman dengan sesuatu yang akan mereka lakukan pada gadis mungil itu. Itu karena Shanon dan Tania tidak memiliki rasa iri sedikit pun akan dirinya. Mereka sepenuhnya tulus berteman dengan Juda dan memang sudah menganggap Juda sebagai adik mereka sendiri. Maklum, masing-masing dari mereka memang anak tunggal, jadi fakta bahwa mereka memiliki Juda, membuat mereka sebahagia itu.

"Zara, coba ini deh. Aku kemarin liat kostum dinosaurus sama pinguin ini. Kamu coba ya...!" Shanon sudah membawa dua buah gantungan yang memperlihatkan dua buah kostum lucu berbentuk T-rex dengan warna cokelat lembut dan juga kostum penguin berwarna hitam putih.

Juda segera berdiri dan meraih kedua kostum itu. Ia membawanya ke sebuah tempat kecil yang di dalamnya berisi cermin dari 3 sisi. Samar Juda mendengar kehebohan Shanon dan Tania.

"Tan, aku ada kamera baru. Kamu ambilin di kamarku sana! Biar konsepnya aku yang siapin." Suara Shanon begitu semangat.

Grusak-grusuk di luar ruang ganti terdengar heboh. Juda sudah biasa mendengarnya bahkan kini tidak lagi menghela napas lelah. Dia hanya sibuk memakai kostum yang mirip seperti piyama karakter tapi memiliki sedikit busa di bagian-bagian tertentu. Bagian kepalanya yang menempel pada pakaiannya berbentuk kupluk karakter yang memiliki telinga dan moncong dari hewan itu. Setelah memakai pakaian pertama, Juda mematut dirinya di depan cermin tiga sisi dan tersenyum kecil. Dia suka penampilannya yang berkarakter seperti itu. Setelah memakai sepatu kaki T-rex yang juga lucu dan besar, dia keluar ruangan.

Teriakan fangirl langsung mengisi gendang telinga Juda. Belum apa-apa pipinya sudah menjadi sasaran jari-jari lentik dan tubuhnya sudah dipeluk erat oleh dua orang penyaksi itu. Juda yang tadinya kaget sekarang menjadi terganggu. Inilah reaksi yang membuatnya menghela napas lelah melihat dua orang kakak kelasnya yang seperti anak kecil.

"Kak Tan, jarinya kotor jangan pegang pipiku! Kak Shan lepasin aku ngga bisa napas!!" Juda berkata galak dan itu efektif. Dia langsung menghela napas lega setelah mereka berdua melepaskannya.

Tania dan Shanon cengegesan di tempat. Masih gemas dan gatal ingin menyentuh Juda. Karena sudah terbiasa dengan kegalakan Juda, mereka langsung menyeret Juda ke sisi lain ruang ganti tanpa merasa bersalah dan menyuruh Juda berdiri di sebuah dinding yang sudah dihiasi ala Jurasic World.

Shanon sudah berdiri di balik kamera mahal bertripod. Ternyata mereka memang niat sekali karena sudah menyiapkan pencahayaan berupa papan putih yang memantulkan sinar lembut sehingga objek pemotretan terlihat keren. Dan ini adalah kesekian kalinya Juda menjadi model seperti ini. Bahkan dia punya pengarah gaya dan stylist tersendiri; Tania.

"Zara senyum yang lebar," Tania mengarahkan sambil gemas sendiri. Dia berdiri di samping Shanon yang belum ada satu menit, sudah menjepret berkali-kali kameranya karena ikut gemas dengan momen perpindahan Juda di studio kecil dadakan itu.

OPIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang