Reya saat ini sedang berada di rumah nya, ia berjalan ke kamar mandi dan mengambil baju seragam nya, lalu mandi.
Setelah beberapa menit menghabiskan waktu dalam kamar mandi ia keluar dengan seragam nya, ia berjalan mengambil tas nya dan handphone nya, lalu memasukan handphone tersebut kedalam tas.
Ia turun kebawah untuk sarapan sebelum menuju kesekolah, satu suasana yang ada di ruang makan yang dikunjungi nya, hening. Ruangan itu hening, tidak ada seorang pun yang dijumpai nya, baik pembantu, orang tua, maupun penjaga. Mereka semua hilang seperti ditelan bumi.
Sebenarnya Pembantu dan Penjaga tersebut telah dihentikan karna umur mereka yang sudah tua, dan orang tuanya.. Mereka pergi kerja masing masing tanpa memperdulikan dirinya dari ia masih kecil, hanya penjaga dan pembantu yang merawat nya selebih nya orang tua nya tidak membuat apa apa selain menyekolah kan dirinya.
Dia berjalan ke arah meja dan menyiapkan roti bakar dan menyiapkan Selai roti, lalu dia memakan nya dengan hening tanpa berbuat apa pun lagi.
Setelah menghabis kan beberapa menit, Reya menyelesaikan sarapan nya lalu mengambil kunci motor nya. Mengunci pintu rumah nya, lalu ia menaiki motor milik nya.
Brum Brum
Motor Reya keluar dari halaman rumah, lalu dia dengan cepat menaiki kecepatan motor nya, sampai disekolah, reya memberhentikan motor nya dengan cepat meninggalkan bekas ban motor hitam di jalan sekolah.
Murid-murid sekolah seperti sudah biasa dengan keadaan reya berkendara seperti itu. mereka awalnya melihat ke arah Reya sebentar Lalu kembali bercerita dan bermain dengan teman teman mereka.
Reya memasuki area sekolah dengan gaya biasa nya-Trouble-ia berjalan ke arah kelasnya lalu memasuki dengan tenang, awalnya berisik seketika hening setelah beberapa saat keadaan kelas kembali berisik.
Teng Teng, [Bel Sekolah]
Bel sekolah telah berbunyi menandakan dimana sekolah itu akan memulai pelajaran, Guru guru mulai berjalan ke kelas jadwal mata pelajaran mereka.
.
.
.
.
.
.
.{{Skip}}
.
.
.
.
.
.
.Reya menjalani Sekolah dengan Tenang Hari ini, tidak ada masalah yang menimpa nya, Ia berjalan dengan tenang ke arah motornya, dan menaiki lalu menjalan kan motornya dengan kecepatan tinggi!.
Saat sampai dirumah, Reya melihat mobil kedua orang tuanya yang terpakir. Reya dengan malas jalan masuk ke dalam rumah.
Ia melihat kedua orang tuanya yang sedang serius mengerjakan File File yang dikirim kan masing masing sekretaris mereka.
"Jika masih ada pekerjaan kantor, sebaiknya kalian berkerja saja disana, untuk apa pulang?" kata Reya dengan malas.
"Kami pulang karna merindukan mu sayang, apa kau tidak suka kami berada dirumah?" kata ibu Reya {Nita} dengan lembut tetapi matanya tetap pada tablet bisnis didepannya.
"Perhatikan tindakan mu Reya, kami orang tua mu!" kata ayah reya {Erik} dengan tegas tetapi tidak mengalihkan pandangan nya, ia tetap focus pada benda di depan nya.
"Aku tidak perlu, kalian bisa bekerja sepuas hati," seru Reya lalu dia berjalan ke atas.
Kedua orang tuanya melihat Reya, mereka hanya menatap sebentar lalu pandangan mereka beralih kembali kepada benda di depan mereka.
"Kapan mereka akan berhenti?" gumam Reya tanpa sadar, kemudian dia melihat handphone nya membuka sebuah aplikasi orange.
Ia membaca banyak cerita Fantasi disana, disitu lah ia melepaskan rasa penat nya, ia terus membaca dan membaca, tak terasa waktu berjalan dengan cepat.
Jam sudah menunjukkan pukul 19:30, ia berjalan ke arah kamar mandi, sebelum itu ia mengambil pakaian tidur dan handuk nya, lalu ia pergi mandi.
Setelah Reya mandi, ia langsung menuju ke bawah, di bawah ia melihat kedua orang tuanya, orang tuanya hanya berdiam diri dan tidak ada yang memakan makanan di depan mereka, mereka menunggu Reya untuk turun dan makan malam dengan mereka.
Reya turun dan melihat keadaan itu, ia langsung mengambil bagian nya, ia mengambil piring, nasi, serta lauk pauk yang berada di meja nya.
Kedua orang tuanya melihat dan mereka juga mengikuti langkah Reya, mereka makan dengan hening, tidak ada yang berbicara, suasana sedikit canggung disana.
Setelah selesai makan dalam waktu beberapa menit, Reya langsung mengambil tindakan untuk pergi dari meja makan, tetapi sebelum ia melangkah keluar, ia dipanggil oleh Erik, sang ayah.
"Reya, kami akan pergi ke negara B untuk perjalanan bisnis" seru Erik dengan tiba tiba.
Reya berhenti di jalur nya. Ia berbalik menatap Erik dan meletakkan tangannya di dada nya dan terlipat.
"Untuk apa kau memberi tau ini padaku?" tanya Reya dengan nada acuh tak acuh.
"Kami hanya ingin memberitahu mu," seru Nita pada Reya.
"Beritahu? Bahkan jika kau memberi tau ku ... Apa gunanya?" kata Reya dengan sinis.
" .... " Erik dan Nita tidak mengatakan apa apa, itu membuat Reya mengangkat sebelah alisnya, kemudian ia mengangkat kedua bahu nya tak peduli, lalu ia berjalan berbalik naik keatas tangga dan menuju kamar nya.
Suasana dapur masih hening, Erik dan Nita saling menatap.
"Apa tindakan kita dulu ... tidak bisa diperbaiki?" tanya Nita dengan Kecewa.
"Itu kesalahan kita, seharusnya kita bersama nya dulu, dia sangat jauh dari kita sekarang," jawab Erik tanpa daya melihat istri nya.
"Tapi .... " perkataan Nita tidak bisa dilanjutkan, ia menunduk dalam diam, sementara Erik? Dia melihat ke pintu kamar Reya, setelah itu ia menghela nafas kasar.
"Huh, ayo pergi ke atas, mungkin dia bisa baik nanti." kata Erik menenangkan istrinya. Nita menghela nafas dengan pela, ia hampir terisak tapi tidak bisa membuka suaranya.
Malam itu dilewati dengan keheningan. Tidak ada yang berbicara pada malam itu, Reya melihat ke langit, ia duduk di balkon nya dengan tenang.
"Haha, aku hanya berharap bahwa dunia indah ku akan ada ... Tetapi kapan itu terjadi?" Reya berkata dengan asal, ia tidak mengatakan apa apa selanjutnya.
Ia hanya diam dan diam memandang bulan, seakan akan teman nya saat ini hanya bulan, sekilas ia melihat bulan itu berganti warna menjadi biru tua, ia sangat terkejut.
Ia menutup matanya dan menggeleng geleng kan kepalanya, dan melihat ke arah bulan lagi, warna bulan itu kembali normal, Reya percaya bahwa ia berhalusinasi tadi. Reya pikir ia sedang kelelahan jadi ia masuk ke dalam kamar nya kembali.
Ia ingin tidur tetapi ia tidak bisa tidur, sekali lagi ia melihat ke arah langit, dan menutup balkon nya, ia melihat ke arah handphone nya, lalu naik ke tempat tidur, memeluk guling nya, dan pergi ke alam mimpi.
Di luar balkon itu, warna bulan yang semula nya abu abu kembali menjadi bulan berwarna biru, cahaya bulan itu menyinari kamar Reya dengan terang, sangat terang.
Tetapi dimata manusia Fenomena itu tidak ada, mereka tetap melihat bahwa bulan itu tetap berwarna Abu abu.
Berbeda, Di tempat yang seharusnya manusia tidak ketahui, walaupun hidup dibawah langit dan bulan yang sama, mereka tidak pernah bisa saling terhubung, dan manusia yang bisa melihat cahaya biru bulan itu adalah mereka yang berasal dari dunia itu!
"Itu dia!" seseorang mengatakan itu dengan wajah datar, tidak ada yang mengetahui apa yang dirasakan pria itu sekarang!
~~
Hai, Author bawa balik Cerita baru, bagaimana? Ini masih awal sih, hehe.
Okok, jangan lupa liat part selanjutnya. Bye bye sayangg
KAMU SEDANG MEMBACA
Lowerest Academy
FantasyBertengkar dengan orang tuanya, ia kabur dari rumah dan memasuki Hutan Asal. Ia menjalani kehidupan di dalam Hutan itu dan tanpa sadar berjalan ke arah dunia lain. Dunia dimana penuh dengan sihir dan kekuatan, dunia dimana itu sama sekali bukan bumi...