02. Ulang tahun Neyo

68 4 10
                                    

Pada hari ini, Reya bangun seperti biasa dan melupakan kejadian sekilas aneh, yang terlihat kemarin malam di balkon nya.

Ia melihat Handphone nya dan dia melihat jam berada pada pukul 05:30. Dia berjalan ke arah kamar mandi, sebelum itu seperti biasa ia mengambil seragam nya dan handuk.

Lalu ia segera pergi mandi, ia langsung turun ke bawah untuk mengambil sarapan nya, ia akan memakan nya di sekolah hari ini.

Saat ia mencapai bagian meja makan, ia melihat kedua orang tua nya masih berada disini, ia berjalan dengan malas.

"Kenapa kalian belum pergi?" tanya Reya dengan acuh.

"Kami menunggu mu sayang," jawab Nita.

"Untuk apa?" tanya Reya dengan bingung.

"Pagi ini kami akan pergi segera, jadi kami akan mengantar mu ke sekolah" jawab Erik dengan tenang.

Reya mengangkat alis nya dan berkata "Tidak perlu, aku akan pergi sendiri"

"Tapi .... " perkataan Nita terpotong oleh tatapan dingin anaknya, pada saat itu ia merasa bahwa sebagai orang tua ia sangat sangat menyesal, ia sangat menyesal karna tidak pernah 'merawat' Reya dengan benar sejak kecil, ini kesalahannya.

Reya mengambil rotinya dan pergi dari rumah nya, ia telah menaiki motornya dan pergi ke sekolahnya.

Sampai disekolah ia didatangi oleh Cassanova sekolah nya. Neyo Kare, Neyo menghampiri Reya dengan senyum, jujur sebenarnya Reya adalah Primadona Sekolah karna Kecantikan nya yang seperti Peri dan menurut anak anak sekolah ia adalah wanita paling sempurna yang diciptakan Tuhan. Wajah nya tidak seperti manusia dibumi, wajahnya sangat sempurna.

"Reya" panggil Neyo.

"Apa?" tanya Reya dengan acuh.

"Ehm, bisakah aku mengundang mu malam ini dipesta ku? Kumohon datang lah" kata Neyo dengan nada memohon.

"Jam?" tanya Reya kembali.

"Tujuh malam" jawab Neyo berkata dengan tergesa gesa.

"Oke" setelah mengatakan itu Reya langsung meninggalkan Neyo, teman teman yang bersama Neyo takut.

"Apakah kau benar benar akan menembak nya nanti malam?" tanya salah satu sahabat nya.

"Tentu, aku harus!, aku sudah lama ingin bersama nya" jawab Neyo dengan tegas.

"Kenapa kau sangat yakin? Bukan kah dia sering sekali menolak mu bahkan terakhir kali nya kau .... " perkataan salah satu teman Neyo tidak selesai karna teman nya yang lain menutup mulut nya, Neyo menatap nya tajam.

"Aku akan lebih berusaha mendapatkan nya!" kata Neyo dengan tegas!

Neyo dan teman-teman nya kembali ke kelas mereka tanpa memperhatikan sekitar mereka, tanpa sadar ada yang merasa marah dengan pembahan Neyo dan teman teman nya itu.

.
.
.
.
.
.
.

{{Skip}}

.
.
.
.
.
.
.

Sore menjelang malam, 06:20 a.m
Rumah Reya

Reya memakai baju khusus pesta nya, ia terlihat benar benar seperti peri dengan gaun feminim nya itu, dapat dilihat bahwa Wajah cantik Reya adalah wajah alami tanpa menggunakan make up sedikit pun.

Reya hanya memakai liptint agar membuat bibir pucat nya tampak kemerahan walaupun hanya sedikit. Ia berjalan dan menaiki mobil nya, ia tidak bisa menggunakan motor karna gaun nya akan terangkat jadi ia menggunakan mobil sport nya, ia baru berumur 15 tahun, tahun ini tetapi itu tidak membuat nya menyerah untuk menggunakan Motor dan Mobil, dapat dikatakan bahwa ia sudah terbiasa.

Ia langsung menuju ke pesta itu dengan menggunakan mobil sport nya, dan melaju dengan kecepatan diatas rata rata, setelah sampai ia langsung memasuki parkiran yang tidak berada jauh dari pesta, semua orang melihat ke arah mobil sport nya, walaupun tidak berada di dekat pesta, mobil sport itu begitu mencolok untuk tidak dilihat.

Saat Reya keluar dari mobil tersebut, para pendatang pesta begitu terpanah dengan keadaan nya, Reya terlihat seperti peri!

Cantik, itu semua yang berada dipikiran semua Pria, mulai dari yang lajang juga yang sudah mempunyai pasangan. Pria yang sudah mempunyai pasangan tidak begitu tidak tau malu sehingga mereka dengan cepat mengalihkan pandangan mereka kembali ke pacar mereka.

Reya berjalan dengan perlahan, mereka seperti melihat peri yang turun, wajah nya sangat cantik, itu kecantikan yang tidak normal!

Reya berjalan ke arah Neyo yang masih membeku, Reya mengucapkan satu kalimat dan itu membuat Neyo senang, sangat senang .

"Selamat ulang tahun, Neyo" suara lembut Reya membuat Neyo seperti diangkasa. Ini pertama kalinya Reya mengatakan hal lembut pada Neyo biasanya hanya akan ada kata dengan nada acuh yang keluar dari mulut nya.

Belum lagi karena kata kata itu plus dengan penampilan Reya sekarang membuat Neyo semakin jatuh kedalam pesona Reya lebih dalam.

Sedangkan Reya, sang pelaku, tidak sadar bahwa kata kata nya akan membuat tindakan dashyat dari Neyo.

"Terima kasih, Neya" jawab Neyo dengan senang.

"Hm, sama sama" sekarang Reya kembali ke tindakan acuh tak acuh nya. Tapi Neyo tidak memperhatikan nya.

"Hai sayang, siapa dia?" tanya seorang wanita paruh baya, itu adalah Mama Neyo, Rita.

"Ini temen Neyo ma, yang sering Neyo ceritain" jawab Neyo dengan senyum lebar nya. Rita melihat senyum anak nya juga ikut tersenyum, ia dengan ramah menyambut Reya.

"Halo cantik," sapa Rita dengan senyum tulus.

"Halo tante" sapa Reya dengan sedikit senyum kaku nya, Reya tidak bisa tersenyum dengan benar, bahkan dia akan kaku jika tersenyum.

"Masuk ayo, Neyo udah nungguin kamu loh daritadi," ucap Rita yang membuat Neyo malu, tapi Reya mengabaikan nya.

"Mah.." protes Neyo pada mama nya. Rita hanya tertawa melihat anak nya disini.

Reya tersenyum kecil melihat pertengkaran kecil antara Rita dan Neyo. Dia berpikir, Andai dia bisa begitu, tetapi akhirnya ia menghapus pikiran nya dan menggeleng gelengkan kepala nya.

Rita melihat itu, ia bertanya "Kamu kenapa Reya? Kamu pusing?"

"Enggak kok tan, enggak" jawab Reya dengan terburu buru.

"Owh oke deh, ayo buruan" kata Rita.

Mereka masuk kedalam dan terlihat bahwa ruangan itu sudah ramai dengan anak anak remaja, ada yang mengundang orang tua, yang mengundang orang tua orang tua itu adalah papa mama Neyo. Rekan bisnis mereka.

Neyo naik keatas panggung nya dan menjadi sorotan, ia memegang Mic agar semua orang bisa mendengar.

"Terimakasih bagi kalian semua, Om, Tante dan temen temen Neyo, makasih udah dateng ke Ulang tahun nya Neyo, Neyo seneng banget sebelum ulang tahun nya Neyo dimulai Neyo ingin bilang sesuatu ke kalian semua ...." ucapan Neyo terhenti sebentar ia berjalan ke arah Reya dan mengambil tangan Reya lalu menuju kembali ke panggung bersama Reya.

"Neyo ingin sekali mengatakan, bahwa Neyo ingin mengucapkan sesuatu yang melambangkan perasaan Neyo saat ini, perempuan disamping Neyo, Reya. Neyo ingin mengatakan ...." ucapan Neyo terhenti kembali dan membuka sebuah kotak.

"Reya, maukah kamu menjadi pacar ku?" Tanya Neyo, sesaat rasa nya waktu berhenti. Reya menjawab ....

~~

Lowerest AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang