03

531 85 23
                                    

Saat di sekolah, Minju sedang kesulitan membawa buku-buku tebal untuk diantar ke perpustakaan. Dan sialnya Kim Junkyu yang tadi juga di suruh mengantar buku malah pergi izin ke toilet. Tak terhitung sudah berapa kali Minju mengumpat.

"Eh ada adek ipar!" siapa lagi itu kalau bukan Hyunjin.

Minju memutar bola matanya malas, "ngapain sih di sini? Ganggu pemandangan tau gak!"

Hyunjin menghela nafasnya panjang, harus sabar sama adek ipar. "Jangan judes-judes sama kakak ipar sendiri. Mau gue bantuin gak? Mumpung tangan gue nganggur nih."

"Ngarep banget lo jadi kakak ipar gue. Palingan juga baru lima hari gue pastiin lo berdua putus." ketus Minju sambil berjalan pergi melewati Hyunjin.

Hyunjin jelas tidak terima dengan perkataan cewek judes itu. Dia lari buat ngejar Minju yang sekarang udah berdiri di depan perpustakaan. Hyunjin gak ngomong apa-apa, tapi tangannya udah sigap buat ngambil tumpukan buku yang dipegang Minju.

Cowok itu taruh semua bukunya sampai rapih, gak peduli sama Minju yang sekarang lagi ngomel-ngomel gak jelas. Selesai naruh buku, Hyunjin langsung menyeret Minju keluar perpustakaan.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu? Gue tulus sayang sama kakak lo." kata Hyunjin yang terlihat serius.

Melihat ekspresi Hyunjin sekarang malah bikin Minju pengen ngakak, "muka lo biasa aja kek, kayak lagi sidang aja."

"Gue serius, ju. Gue tuh udah lama suka sama kakak lo, jadi kali ini gue serius sama dia. Gak bakal main-main." jelas Hyunjin lagi.

"Lo pikir gue percaya? Buktiin aja ke kak Juw, baru gue percaya."

Minju berjalan pergi meninggalkan Hyunjin, kemudian kembali ke kelas nya. Baru beberapa langkah Minju menjauh, dia berpapasan dengan Junkyu yang sedang berdiri sendirian di koridor.

"Kenapa sih, gue sering banget nemuin lo berdiri kayak gembel gini?" celetuk Minju sambil berjalan mendekati cowok itu.

Junkyu menyengir lebar, "maaf ya, ju. Gue kebelet banget tadi."

"Ye. Kuy balik, di cariin guru ntar."

※●※

Sekarang ini adalah pelajaran pak Jackson. Walaupun guru itu terkenal dengan lawakannya yang lucu, namun mata Minju benar-benar sudah tidak kuat lagi untuk terbuka dan mendengarkan semua ke bacotan pak Jackson.

Maaf ya pak, saya tinggal tidur. Batin Minju sambil bersiap untuk memejamkan matanya.

Baru sedetik saja Minju berhasil memejamkan matanya, dan sialnya Junkyu yang duduk disampingnya malah melemparinya menggunakan gumpalan kertas.

"APAAN SIH?!"

"Kenapa Minju? Saya salah bicara?" sahut pak Jackson.

Minju mendongak menatap keseluruhan kelas, "hah? E-enggak pak. Tadi Junkyu usil ngelemparin kertas."

"Enggak pak! Tadi saya cuma mau bangunin Minju yang hampir tidur." protes Junkyu.

"Kamu mau tidur? Tega kamu ya, saya sudah capek-capek ngelawak biar kalian gak ngantuk." curhat pak Jackson.

Minju cuma menganggukkan kepalanya sambil meminta maaf. Tak lama setelah acara minta maaf, bel istirahat berbunyi. Minju ingin sujud syukur sekali rasanya.

Cewek itu keluar dari kelas yang langsung mendapatkan sambutan dari kedua sahabatnya itu. Mereka berdua berjalan beriringan ke kantin tepat saat Minju tak sengaja melihat Hyunjin dengan kakaknya yang sibuk mengobrol di depan kelas.

"Gue berani taruhan kalo hubungan kalian gak akan langgeng." gumam Minju pelan.

"Emangnya kenapa?" sahut Yujin yang kebetulan mendengarkan.

"Hah? Gak papa. Ayo cepetan ke kantin, keburu rame." Minju bergegas menarik keduanya.

"Yee dasar. Dia sendiri yang jalannya kek putri solo." sindir Chaewon.

Setibanya di kantin, mereka bertiga malah ketemu sama geng nya Junkyu. Cowok itu ngajak buat duduk bareng, Yujin ataupun Chaewon gak ada masalah, tapi Minju yang merasa ada masalah.

"Cari yang lain aja, ayok!" ajak Minju yang sedikit memaksa.

"Udah sih nurut gue. Mau cari di mana lagi? Tempat udah penuh semua." protes Chaewon.

Minju cuma bisa manyun sambil duduk di sebelah Jihoon. Untungnya gak ada Hyunjin disini, gengsi Minju tuh. Kemarin aja dia nyindir geng nya Hyunjin terang-terangan, tapi sekarang dia malah kena karmanya.

Chaewon sama Felix udah pergi buat pesenin makanan. Katanya sekalian biar bisa pdkt, dasar modusan Chaewon tuh. Sekarang Minju cuma bisa ngobrol canggung sama Yujin karena mereka duduknya berhadapan.

"Santai aja sama kita. Gak bakalan gigit kok." celetuk Jihoon yang sadar kalau dua cewek itu gak nyaman.

"Ish, males banget gue. Gak ada tempat kosong apa?"

"Gak ada. Masih untung gue mau nampung lo semua, kalo enggak kalian mau duduk di mana?" sahut Hyunjin tiba-tiba muncul yang langsung duduk disebelah Junkyu.

"Maaf ya mas nya. Kita tuh di ajak, bukan kemauan gue kalo kita duduk di sini." jawab Minju sinis.

"Kalo emang gak mau, kenapa masih duduk di sini?" sungut Hyunjin tak terima.

"Lo berdua ribut mulu. Lama-lama gue kawinin ya!" kata Junkyu.

"Najisun!" kompak keduanya.

Junkyu hanya bisa menghela nafasnya pelan, bingung kenapa dua orang itu selalu bertengkar. Di tengah keheningan, Yujin tiba-tiba bersuara..

"Gue kapan ngomongnya, ya?"

Minju mau ketawa tapi dia tahan, masih gengsi sama Hyunjin. Boro-boro ketawa, Minju benerin rambutnya aja langsung dilirik sinis sama cowok berbibir tebal itu.

"Rambut lo kutuan, ya? Pegang-pegang rambut mulu, heran gue." komentar Hyunjin yang sudah tak tahan.

"Urusannya sama lo apa? Tepak lo gambar hello kitty aja gue gak komen." ketus Minju kesal.

Jihoon sama Jisung udah ketawa kenceng banget. Masalahnya apa yang Minju bilang itu memang benar, gak tau juga dia cuma asal jawab atau memang tau. Junkyu yang berada di tengah-tengah mereka hanya bisa menghela nafas sabar.

Tak lama Felix dan Chaewon datang dengan nampan berisi pesanan teman-temannya. Felix jadi penasaran dengan obrolan mereka, karena seorang Lee Felix itu tidak boleh ketinggalan cerita penting.

"Gak asik lo pada, ngakak gak ngajak gue." protes Felix.

Jihoon pun menceritakan semuanya pada Felix, berakhir cowok itu tertawa terbahak-bahak sambil menatap Hyunjin. Melihat Felix tertawa, mood Hyunjin jadi down. Ada kepuasan tersendiri di benak Minju.

Selesai makan, Minju dan kawan-kawan mulai beranjak pergi. Tapi sebelum itu, Minju memberi tahu Hyunjin tentang sesuatu.

"Gue berani taruhan. Hubungan lo sama kak Juw gak akan lebih dari seminggu, camkan ini." katanya lalu pergi.

Hyunjin hanya berdecak sinis, "gak percaya gue."

"Tapi bisa aja, jin. Dia aja tau tepak lo gambar hello kitty." sahut Jisung yang mulai ngakak lagi.

"Kebetulan doang itu."

※●※

Kurang gemesin ya? Bingung aja biar ngefeel tuh gimana

Makasih banget buat kalian yang udah votment 😊

TBC

Give LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang