10

310 44 6
                                    

"HYUNJIN?!"

Ketiga orang yang ada di sana langsung menoleh kearah suara lantang itu. Heejin dan Hyunjin menatap bingung, sedangkan Yoshi terkejut dan juga bingung.

"L-lo yang waktu itu, kan?" Tanya Yoshi tiba-tiba.

"Eh, iya gue. Lo ngapain disini? Lo sakit?! Jangan bilang mereka-"

"Gue ga papa kok. Lo gak papa, kan?"

"Sebenernya si-"

"Ekhemm!" Hyunjin berdeham keras, "gak ada yang khawatir sama gue nih ceritanya?"

Minju menatap malas cowok itu lalu memakai sepatunya lagi. Hyunjin yang dari tadi ngeliatin akhirnya tanya, "lo mau kemana?"

"Balik kelas lah, ngapain juga lama-lama disini?" Katanya mulai beranjak pergi dari uks. "Shi, ayo balik."

Minju keluar terlebih dulu, sedangkan Yoshi masih bingung antara harus menunggu Hyunjin atau ikut Minju.

"K-kalo gitu, gue duluan." Katanya pamit.

Ditinggal berdua sendirian dengan Heejin benar-benar terasa sangat canggung bagi Hyunjin. Karena sudah selesai diobati, cowok itu izin pergi dan langsung menyusul keduanya.

"Yoshi!" Hyunjin berusaha menyamakan langkah dengan cowok itu. "Cepet banget lo berdua jalannya. Sampe bengek gue, huft.."

"Yang katanya habis berantem, lari gak ada 1 km aja udah bengek." Sindir Minju yang sekarang ada didepannya.

Cowok itu terdiam sambil menatap Yoshi penuh pertanyaan. "Lo cerita sama Minju?"

"Gak boleh, ya?"

"Lo-" cowok itu menghembus nafas kasar sambil mengusap wajahnya.

Minju memutar tubuhnya menghadap kedua cowok itu. "Kenapa sih, lo harus terlibat sama cowok gila itu? Nambahin masalah doang."

"Emangnya kenapa? Malahan dia permasalahan nya, apa harus dibiarin?"

"Tapi nggak harus pake kekerasan!" Minju menaikan nada bicaranya.

"Maaf ya, gara-gara gue, lo berdua berantem kayak gini. Harusnya biarin aja gue di bully sama Jaemin." Kata Yoshi merasa tidak enak.

"Jadi, hama tadi namanya Jaemin?! Ck, muka doang polos, tapi kelakuan kayak iblis!"

"Hyunjin! Jaga omongan lo." Setelah itu Minju pergi begitu saja.

Hyunjin benar-benar tidak mengerti kenapa cewek itu tampak sangat marah. Apa yang salah dari perkataan nya jika itu memang benar?

Seakan tau isi pikiran Hyunjin, Yoshi hanya berusaha untuk positive thinking dengan Minju. "Mungkin dia lagi dapet, makanya marah-marah kayak gitu."

"Lo emang gak tau, Minju itu memang sering marah dan suka ngegas juga. Berarti kalo gitu.. ya udah yok, ngantin."

❇️❇❇

Ekspresi terkejut, antara kesal dan juga marah, itu yang Yoshi liat dari keempat cowok yang ada didepannya pas Hyunjin selesai cerita tentang kejadian tadi.

"Perasaan dari cerita yang gue denger, guru-guru pada bilang kalo Jaemin itu anaknya baik lah sopan lah, bla bla bla lah.." Jihoon memberi jeda ucapannya, "Tapi pas denger ini, rasanya gak mungkin banget."

"Gue juga pernah denger cerita itu dari bu Suzy cantik, hehehe." Sahut Jisung dengan muka tengil nya.

"Cari pacar sono! Guru aja mau diembat, heran gue." Sewot Felix tak terima.

Give LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang