• quarta parte •

1 1 0
                                    


Syra keluar kelas dengan tergesa-gesa karena takut diikuti sama si gendut Joerdy. Ditengah jalan menuju kantin, netra Syra tak sengaja menangkap keberadaan Faras kakak kelasnya yang sedang berbelok ke arah lorong perpustakaan. Hati dan kakinya sangat tak sinkron saat ini, hatinya bilang ingin kekantin namun kakinya malah melangkah mengikuti Faras menuju perpustakaan. 

" Eh tadikan gue mau ke kantin bukan ke perpus " Syra bergeming saat melihat Faras dan penjaga perpustakaan sedang berbincang-bincang. Ia langsung saja berjalan melewati mereka dan menuju rak novel, ia duduk dilantai, menyudut pada sisi lain rak. 

Kriukk kriukk (ceritanya ini bunyi cacing di perut) 

Syra keasikan membaca sampai tak menghiraukan bunyi cacing diperutnya yang sedari tadi meronta-ronta ingin diberi makanan. Faras yang tak sengaja lewat pun menghampiri Syra lalu sedikit membungkuk untuk mensejajarkan wajah mereka,karena Syra tadi duduk dilantai. Siapa sangka mantan Ketua Osis ini malah mengajak Syra si Siswi baru berbincang. 

" Kasihan tuh cacingnya kelaparan. Masa lebih memilih baca buku ketimbang ngisi perut " 

Syra kaget bukan main, ia langsung berdiri dengan spontan. Ia pun spontan mengatakan dua kata dengan sangat dingin seperti gayanya. 

" Suka-suka gue " ah bohong jika Syra tidak salting akibat keterkejutan yang mendadak tadi, ia pun sedikit memanjangkan kata-kata nya yang terdengar seperti omelan seorang ibu-ibu. 

Kriukk kriukkk

Ditengah-tengah keseriusan Syra mengomel, perutnya malah berbunyi kembali. Yang benar saja, ia rasanya ingin terjun dari atas rak saking malunya. 

" Dasar perut, gue lagi marah juga. Malah bunyi-bunyi " Syra terdiam dan mengutuk perutnya dalam hati

Faras memegang pergelangan tangan Syra dan langsung menarik nya menuju pintu keluar perpustakaan. Di depan pintu perpustakaan,Syra langsung tersadar dan menepis tangan Faras. Ia tak sadar jika sedang ditarik orang tak dikenal. 

" Gausah sembarangan pegang tangan orang " kali ini Syra menekankan setiap perkataannya dan lebih dingin dari yang tadi. Ia pun berlalu pergi duluan meninggalkan Faras yang terdiam. 

Ditempat lain di waktu yang sama. Alyra masih setia dengan senyum-senyum tidak jelasnya. Ternyata, tadi saat ia meninggalkan Syra dipagi hari untuk memintai nama kakak kelas, ia langsung berjalan menuju kekelas XI Mipa 1, ia sengaja agar bisa bertemu dengan Bas. Ketos yang sedang menjabat disekolah serta dihatinya. 

Flashback

Kakinya melangkah menuju meja Bas, namun saat sudah sampai, tiba-tiba saja perutnya sakit dan seingatnya ia tak sarapan dengan baik. Ia pun tak sadar jika meminta bantuan lebih dengan Bas. 

" Ekhem, permisi kak. Nama saya Alyra. Boleh minta 12 nama temen kakak? Perut saya sakit jadi gabisa jalan lama-lama " 

Sangat tak terduga! Bas menerima permintaan Alyra hanya dengan alasan klasiknya. 

" Mana kertas sama pena? " Bastian melirik kearah Alyra dan mempersilahkan dia duduk disampingnya dengan kode menepuk-nepuk kursi di sebelahnya sembari menunggu Bastian menuliskan nama. 

Alyra langsung senyum-senyum tak jelas sambil menunduk agar tak terlihat oleh kakak kelas lain. Saat ia menunduk,Bas memberikan kertas tersebut dan langsung berkata dengan sangat dingin.

" Udahkan? Masuk, bentar lagi waktunya habis " Bastian berkata dengan sangat dingin, tapi Alyra yakin ada perhatian yang terselip di dalam ucapannya. 

Disinilah Alyra sekarang, duduk dikursinya sambil melihat pemandangan diluar jendela dan alasan kenapa ia senyum-senyum tak jelas dari tadi. Sedangkan Syra berada dikantin dan berfikir dengan gusar sambil terus memegangi pergelangan tangannya.

||-||-||-||-||-||-||-||-||-||-||-||-||-||-||-||-||

Di waktu yang bersamaan, Faras si kakak kelas sedang berjalan menyusuri koridir menuju perpustakaan, wajah nya tampak tak biasa dengan sedikit kerutan di dahinya. Ia sedang berfikir keras. 

'apa-apaan sih gua anjir, main tarik tangan anak orang gitu aja. Apa gua minta maap aja ya sama tu anak? Haduh gatau deh malu gua. Tapi aneh sih dia berani nepis tangan gua gitu aja hem.. ' 

Didalam hati, Faras sedang mengutuki dirinya sendiri yang sedikit kurang ajar. Ia berjalan sambil melirik setiap lorong di koridor ini, karena beberapa koridor terdapat di tengah sehingga memiliki celah (lorong kecil) untuk perbatasan antara kelas satu dengan kelas lainnya. 

'udah gua tebak, pasti Syra ada dilorong sepi. Karna setelah yang gua teliti, dia pasti gasuka keramaian' 

Syra sedang duduk bersila sambil menyender ditembok sambil melahap roti isi yang ada di tangannya, benar saja bahwa Syra tak suka akan keramaian. 

Syra yang sedang melahap roti pun tak sengaja melihat ada seseorang lelaki mendekat kearahnya, yaitu Faras. Syra langsung tersedak dan buru-buru memutar tutup botol air minumnya agar bisa mengurangi sedakan nya. Namun, bukannya memutar kearah membuka botol, Syra malah memutar ke arah sebaliknya. 

Faras dari kejauhan bisa melihat situasi Syra dan mempercepat langkah kakinya. Ia mengambil alih botol dari tangan Syra dan memutar nya dengan cepat. Faras langsung membantu Syra untuk meminum air agar tak tersedak lagi.











.
Old storyteller never die, they disappear into their own stories.
.
Next? Janlup VotMent-nya:))
Author bakal up 1 Minggu 3 Kali siapp?? Wait for my story.
.
.
.
.
.
With Love, RA 💀💋

Alyra & SyraWhere stories live. Discover now