• tertiam partem •

4 3 0
                                    


Day 2 MOS

" Cek..cek.. Assalamu'alaikum epribadeh! Dengar-kan suara saya? Nah untuk siswa/i kelas X yang baru welcome di ini sekolah,kenalin saya ketua osis kalian,panggil ajah Kak Benic. Sekarang hari k-2 kalian MOS,jadi silahkan semuanya kelapangan untuk menjalankan kegiatan selanjutnya,sekarang! "

Suara khas itu terdengar sangat bersahabat. Beruntung mereka mendapatkan kakak osis yang super friendly.

Semua siswa/i berlari-larian untuk mendapat barisan depan di lapangan. Karena konon katanya,anak-anak SMA KUSUMA BANGSA pada gils-gils alias keren. Maklum,pada butuh asupan cogan dan cecan buat jadi gebetan.

Kelas XI-XII memang disuruh masuk barengan dengan MOS kelas X. Katanya,itu sudah seperti dulu. Alyra yang sudah hampir sampai di depan pintu sesegera mungkin mengerem langkahnya. Tapi na'as,bukan keberuntungan Alyra hari ini kalau sampai ia menabrak salah satu siswi yang tersisa di kelasnya.

" Ckk! Kalau jalan dengkul itu di pake " ujar siswi tersebut dengan sedikit menyindir ke arah Alyra

" Elu! Ya Tuhan,kapan gue nggak marah-marah sama ini anak " ujar Alyra geram. Pasalnya,siswi yang ia tabrak tersebut adalah Syra Askira,teman sebangkunya

" Alyra Lynelle. Nggak usah lebay! " desis Syra sinis lalu pergi meninggalkan Alyra sendirian

Di lapangan, semuanya sudah berkumpul. Tampak di depan barisan siswa/i kelas X kakak-kakak osis mereka sedang berdiskusi. Kira-kira yang ada di depan kurang lebih 15 kakak osis. Nggak kebayang betapa ramenya bukan? Apalagi bisikan-bisikan terpesona dari para siswinya dan tatapan kagum dari para siswa melihat kakak kelas mereka yang geulis pisan.

" Oke perhatian! Saya dan kakak-kakak lainnya sudah mendapatkan ide untuk kegiatan kalian selanjutnya. Jadi mohon untuk menaati peraturan dari kami. Melanggar? Point kalian akan dikurangi,inget itu! " ujar suara khas dari kak Benic. Ini adalah sisi lain dari sifat seorang ketua osis,yaitu Tegas!

Dari sisi kak Benic,terlihat cowok yang sejak dari tadi hanya diam mengangguk menyetujui omongan ketua osisnya. Bastian Leonardo yaps. Siapa yang tak kenal dengan wakil ketua osis tersebut. Dan cowok yang membuat salah satu siswi barisan paling belakang dari tadi kepanasan melihatinya.

" Hai semua! Kenalin nama saya Aghata Siren. Kalian boleh panggil kak Siren ajah. Nah,disini saya mau ngasih tau MOS hari k-2 kalian. Yaitu,menghapal 12 nama panjang kakak kelas kalian dalam waktu 10 menit! 5 menitnya untuk kalian cari dan 5 menitnya lagi untuk kalian hafal. Dan jangan lupa langsung kembali ke kelas masing-masing setelah mendapatkan 12 nama kakak kelas kalian " ujar Siren menjelaskan dan mulai dihitung mundur oleh salah satu kakak osis disana.

" 1..2..3..! "

Semua langsung berhambur bak semut mendapatkan stok makanannya. Syra dan Alyra entah kenapa mengulang kembali kisah awal mereka bertemu di lorong sekolah. Bedanya,sekarang Alyra mengikuti langkah kaki Syra di depannya yang berbelok ke kelas XI Ips 1.

" Lah kok dejavu? Kenapa sekarang gue yang ngikutin Syra? " tanya Alyra sesaat ia berada tepat di depan pintu kelas XI Ips 1. Syra yang belum melangkah masuk sontak melihat kebelakangnya,karena mendengar celotehan seseorang yang tak asing di telinganya.

" Apa lu liat-liat! " sembur Alyra saat melihat Syra menoleh ke arahnya

" Nggak jelas " balas Syra acuh baru melangkahkan kakinya ragu memasuki kelas kakak kelasnya tersebut.

Plukk..

" Kalau nggak PD bilang kali,awas biar gue yang duluan " ujar Alyra dengan gaya PDnya memasuki kelas. Alyra mendekati bangku barisan dekat pintu dari lima orang gerombolan kakak kelas di pojokan.

" Ekhem, p kak. Nama saya Alyra siswi kelas X Mipa 1. Minta nama lengkapnya dong! "

Tingkah Alyra yang berterus terang membuat gemas para kakak kelas yang berhadapan dengan nya saat ini. Hingga salah satu dari ke lima kakak kelas tersebut berucap,

" Boleh, asal kasih kakak id line kamu. Hahhaa, ngga kakak bercanda. Mana sini kertasnya. Nama kakak..."

Alyra mulai mencatat nama panjang mereka, dimulai dari kakak dibangku depan hingga kebelakang mendapat lima orang. Setelah selesai,Alyra mengucapkan terima kasih seklian flying kiss kemudian berlalu pergi mendekati Syra.

Di ambang pintu, Syra hanya berdiri diam mematung sambil memandangi perbuatan Alyra. Menurutnya sungguh PD sekali Alyra dengan beberapa kakak kelas tersebut.

Alyra menatap Syra sekilas, lalu memberikan kertas yang berisi nama-nama kakak kelas tadi kepada Syra. Tanpa berkata apa-apa, Alyra langsung pergi dari hadapan Syra.

" Ck, apa apaan sih dia, abis ngasih sampah kertas. Main cabut " begitulah kira-kira celotehan Syra sepanjang jalan menuju kelas lain. Seraya penasaran dengan isi sampah kertas ditangannya dan membuka kertas yang diberikan Alyra tadi, ia terdiam melihat isinya. Ada 5 nama panjang kakak kelas disana.

'Seriusan? Dia ngasih nama lengkap kakak kelas tadi ke gue?',batin Syra tak percaya.

Saking tak percayanya. Syra sampai tak fokus dan melaju tak tahu arah, sebab tiba-tiba saja ia kaget karena sudah berada di kelas XII Mipa 2.

Setelah berada didalam kelas, Syra langsung mengantongi kertas pemberian Alyra. Tanpa basa-basi lagi, tentunya agar tidak terlihat seperti orang bodoh. Syra langsung mendatangi beberapa kakak kelas dan menanyai nama mereka sampai 11 orang.

'satu lagi' fikir Syra, sembari matanya mencari-cari wajah kakak kelas yang tidak seram menurutnya.

Ada satu, wajah nya tak kelihatan sih. Buku yang menutupi wajahnya membuat kakak tersebut kelihatan sedang belajar. Syra tak tahu saja kalau kakak tersebut sedang menindih kedua tangannya yang berada diatas meja dengan kepala, seperti orang yang sedang tertidur diam-diam.

" Ah, permisi kak.. Saya mau nanyain nama panjang kakak " ujar Syra dengan suara yang super duper dingin. Mengambil keputusan untuk bertanya,walau agak malas.

" Eungh.. eh? Maaf,tadi nanya apa? " ujar Faras yang belum sadar sepenuhnya karena ia baru bangun dari alam mimpinya.

'Tidur? Masih ganteng. Btw ini kakak kelas kemarin?',batin Syra tak percaya

" Nama lengkap? " ujar Syra tenang menutupi kegugupannya

" Ouh.. Faras Satya " ujar kakak kelas tersebut tersenyum ramah

Sangat berbanding terbalik dengan respon Syra tadi. Ah, dalam hati Syra sangat bersorak-sorak ria karena Faras sudah melupakan kejadian di perpustakaan waktu itu. Dan lupa dengan dirinya.

Hampir habis waktu untuk mereka mencari nama kakak kelasnya. Dan seluruh anak kelas X pada sibuk berlari menuju kelasnya masing-masing.

Dikelas X Mipa 1. Kakak osisnya sudah menunggu sejak dimulainya waktu mereka memulai mencari nama kakak kelasnya tersebut.

" Sudah dapat belum? " tanya kak Siren selaku ketua osis

Dengan kompak semuanya berseru " Sudah kak! ".

" Okeh. Kalau gitu kakak kasih kalian waktu lima menit untuk menghafalnya,dimulai dari sekarang! "

Mendengar itu semuanya langsung menghafal nama kakak kelas yang sudah mereka dapatkan. Seraya mulut berkomat-kamit merapalkan mantra,g.

Tapi saat sedang fokusnya,mereka malah terganggu dengan suara besar yang berada di tengah-tengah barisan meja kelas. Tampak cowok berbadan gendut berkeringat karena menghafalkan nama yang tertera di kertas di depannya.

" Heh gendut! Bisa kecilin sedikit nggak sih itu suara? Gue nggak fokus " tegur seorang gadis yang berada di depan kursinya

" Iya berisik banget! "

" Nggak fokus nih gara-gara elu! "

" Sudah-sudah! Sekarang waktu kalian tinggal 1 menit! "

Kak Siren langsung menengahi perdebatan di kelas tersebut dengan memberi tahu kalau waktu untuk mereka menghafal hampir habis.










.
Old storyteller never die, they disappear into their own stories.
.
Next? Janlup VotMent-nya:))
Author bakal up 1 Minggu 3 Kali siapp?? Wait for my story.
.
.
.
.
.
With Love, RA 💀💋

Alyra & SyraWhere stories live. Discover now