kesepakatan

25 12 3
                                    

Pov author

Sudah sebulan lebih abi pindah sekolah dan selama itu pula ia rajin mengganggu ana entah di sekolah atau di mana pun pokonya setiap ada kesempatan seperti sekarang ini.

"Abi!!! Loe ngapain disini sih?? " Kta ana dengan geram

"Yah anaya ini kan kantin masa sih aku gak boleh ke sini"

Anaya memutar bola matanya dengan malas "maksud gw lo ngapain disini di meja kita??? Kan masih banyak meja lain yang kosong!" kata anaya dengan menggebu-gebu.

"Gw gak ada temen nay,gw boleh gabung kan put?" putri yang sedang mengaduk ngaduk kuah basonya hanya bisa menatap abi dengan anaya bergantian,namun saat melihat kode dari sang sahabat dia langsung mengerti.

"Kayaknya nggak deh bi,soalnya gw lagi ada yang mau diceritain sama anaya" sambil ngelanjutin makan.

"Yaahhh,yaudah deh tapi ada syaratnya" kata abi sambil tersenyum jahil

"Apaan?" kata putri

"Eumm,gw mau pulang sekolah anaya nemenin gw jalan,gimana??"

"Uhuukk" anaya yang sedang memakan baso pun tersendak,putri dengan sigap memberikan minuman pada anaya "eh loe gila ya?,gak mau lah gw jalan sama dedemit kayak loe!" kata anaya sambil memasang wajah sebalnya.

"Haha gak papa lah dedemit juga kalo ganteng gini,iya gak put?" kata abi sambil menaik turunkan alisnya.

"Iya" jawab putri sambil terbengong.

"PUTRI IHH" Anaya pun tak tinggal diam dia melihat putri dengan garang yang dilihat malah nyengir.

"Hehe nggk kok anaya" putri menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ihh udah loe pergi abi!" namun abi tetap asyik memakan makananyh tanpa menghiraukan anaya

"ABIGAIL" masih tidak bergeming

"Huftt" ana menghela nafas "yaudah gw mau pergi sama loe tapi gak sekarang besok aja hari minggu sekarang gw cape" abi melotot merasa tidak percaya dengan pendengaranya "tapi inget sekarang loe pergi dari hadapan gw" dengan sigap abi berdiri.

"Siap bos,abi yang cakepnya ngalahin opa jungkook pamit sekarang" abi pun langsung akan beranjak pergi tapi dia balik badan lagi "jangan lupa besok yang cantik ya nanti abi jemput" dan langsung berlalu sambil tertawa keras.

Ana hanya geleng-geleng kepala melihat itu,saat melihat putri yang hanya mengaduk-ngaduk makanan nya ana pun heran.

"Put" putri tak juga kunjung menoleh.

"Putri" dengan sedikit guncangan pada lengan putri akhirnya ada respon juga.

"Eh iya nay??"

"Elo kenapa sih bengong terus dari tadi"

"Hehe nggak kok"

"Yakin?"ana merasa kurang percaya.

" iyah beneran hehe"putri tersenyum meyakinkan

"Yaudah ke kelas yu bentar lagi masuk" kata ana sambil berdiri,putri pun ikut berdiri,mereka pergi dari kantin bergandengan layaknya pasangan yang berbahagia.( haha sorry author gabut)

###

Selesai juga,makasih buat yang mau mampir jangan lupa vote and coment ya,see you😘😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serpihan Rasa (On Going + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang