Vote commentnya jangan lupa yaa💞 karena itu adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh penulis💞.HAPPY READING💙
********
''Jangan pernah meragukan seseorang yang mempunyai rasa tanggung jawab yang besar, hanya karena sikapnya yang tidak sempurna.''
~ Zian Putra Abinaya ~
🐝🐝🐝
"Ssttt, Bu Niaa otw kelas!" seru Fendi.
"Udah sampai mana Fen jalannya?" tanya temannya, karena saat ini Fendi sedang memantau Bu Nia dengan teropong.
"Bentar lagi njir sekitar-" belum selesai Fendi menjawab.
Sudah terdengar suara sepatu sedang berlarian sangat heboh. Ternyata, mereka sudah melihat Bu Nia dari jangkauan yang lumayan dekat. Fendi sialan!! Kasih informasinya ngga akurat~ umpat semua temannya.
Fendi meringis, melihat tatapan tajam teman sekelasnya."sorry," ucapnya tanpa suara.
Semua penghuni kelas XI IPA 5 berlarian masuk ke dalam kelas dengan tergesa-gesa. Ada yang berteriak karena tali sepatunya terinjak, ada yang sibuk pura-pura membaca buku, ada yang sibuk berdandan agar bisa mengimbangi wali kelasnya yang cantik, dan ada yang berteriak karena tidak bisa masuk kelas. Ya iyalah ngga bisa masuk. Salah siapa sekali masuk kedalam kelas, lima sampai enam orang, ya ngga bakalan muat, dan setelah satu diantaranya lolos masuk, yang lainya terjatuh di depan pintu, karena terdorong dari belakang.
BRUK!
Akhh
Antonnn
Ssttt
Ada suara yang mengitrupsi mereka untuk diam sebentar.
Hening!
TAP!
TAP!
TAP!Terdengar suara pantofel mendekat.
"Telat sudah mereka menyelamatkan diri," batin semua anak XI IPA 5.
"Heh! Kalian lagi pada ngapain?! Tiduran kok didepan kelas," heran Bu Nia—wali kelas dan juga guru bahasa Indonesia.
"Bangun kalian!" titah Bu Nia.
Semua anak yang masih tengkurap di depan pintu segera bangun dengan sangat cepat. Setelah bangun, mereka melangkah masuk kedalam kelas. Namun, baru selangkah menyentuh lantai kelas-
"Suruh siapa kalian masuk?! Ha?!" bentak Bu Nia.
"Emang saya sudah memberikan perintah untuk masuk kelas?! Belum kan? Kalian semua saya hukum! tanpa terkecuali, SEMUANYA," lanjutnya dengan tegas.
"Bu, yang berada di dalam kelas ngga ikut dihukum kan Bu?" tanya Abel sambil mengangkat tangannya.
"Yeee yang di dalam kelas ngga ikut dihukum, wleee," sorak Zian meledek sambil menggoyangkan pinggulnya dengan sesekali memeletkan lidah kepada temanya yang masih di depan pintu.
Bu Nia hanya diam melihat kelakuan anak didiknya ini.
"Saya bilang, SEMUANYA. sudah saya katakan tadi tanpa terkecuali. Artinya semua anak kelas XI IPA 5 saya hukum!" jelasnya lagi dengan menekankan kalimat 'semuanya'.
Anak-anak yang berada di dalam kelas menatap cengo Bu Nia setelah ia berhenti berbicara. Apa lagi ekspresi Abel dan Zian yang air liurnya hampir menetes saking terkejutnya. Setelah beberapa menit, semua teman-temannya menahan tawa saat melihat ekspresi Zian yang terlihat begitu lucu, karena kelakuannya saat meledek tadi yang seketika langsung terdiam. Cocok dengan pepatah Sudah jatuh, tertimpa tangga pula.
Sial!! umpat Zian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My AYY
Teen FictionGadis manis dengan lesung pipit dikedua pipinya menjalani hubungan dengan sosok kembar tampan di sekolahnya. Hubungan mereka dilengkapi dengan keromantisan dan kebohongan. Waktu berjalan dengan begitu cepat, hingga sampai di mana kebohongan itu ter...