Tiga belas

1.6K 144 10
                                    

Author pov's

"Apa pak?" Tanya belle

"Kakek kasih ini ke bapak waktu dia meninggal,mungkin sekarang waktu yang tepat untuk dikasih ke kamu karena kamu juga udah beranjak dewasa" Jawab galen sambil memberi belle selembar amplop yang berisi surat didalamnya

Belle membuka amplop dan membaca kata demi kata didalam surat itu,

Untuk: Belle
Belle, setelah kamu membaca surat ini,mungkin kamu sekarang sudah beranjak dewasa, kakek harap, kamu bisa menjadi yang terbaik versi diri kamu sendiri, kakek harap kamu bisa mencapai mimpi tertinggi kamu sejak kecil, menjadi seorang dokter tentara di angkatan darat bukan?raihlah mimpimu nak, kejar mimpimu itu,
Haduh, sebenarnya kakek ingin sekali menggendong cicit kakek dari kamu nantinya, tapi, harapan memang tidak selalu seperti apa yang kita mau, nanti, setelah kamu selesai membaca surat ini,dan jika memiliki waktu senggang, datanglah ke rumah nenek ya?kakek ingin memberikan apa yang selalu kamu inginkan sejak kecil

Dari: Kakek

Tes..tess..

Pipi belle dibanjiri oleh air matanya yang keluar tanpa seizin dari nya
Kenangan yang selama ini ia simpan, kenangan yang selama ini ia kubur dengan rapih, kini terbuka kembali..

Flashback on

Belle kecil sedang bermain boneka teletubis di ruang tengah keluarga
"Belle,sayang" Panggil kakeknya

Belle kecil segera berjalan ke arah kakeknya,meski dia belum lancar berjalan,dia tetap mencoba untuk berjalan meski selalu jatuh bangun

"Nanti, kalau kakek pergi, belle jangan nangis ya? Kakek selalu awasin belle dari jauh kok" Ujar sang kakek

Belle kecil terlihat menaikkan sebelah alisnya,
Sang kakek yang melihat hal itu terkekeh
"Ekspresi kamu itu terlihat meminta penjelasan dari kakek,dasar.. Kamu ini masih kecil belle, tapi sudah terlihat sifat dewasa didalam dirimu" Ujar sang kakek

"Aku engga mau jadi dewasa, jadi dewasa itu menyusahkan, sangat" Ujar belle kecil

Sang kakek menggendong tubuh mungil belle kecil lalu mengusak rambutnya
"Memang, jadi dewasa itu tidak mudah, dan juga banyak sekali cobaan yang dijalani, tapi kita manusia belle, tidak mungkin kan jika kita menetap diumur yang sama,hm?"

Sang kakek mencium pipi belle dengan gemas,

"Tidur siang manis" Ujar sang kakek lalu membawa belle kecil ke kamar sang cucu(belle)

Disana,
Dikamar ini, belle ditimang dengan penuh kasih sayang dengan kakeknya
Dimanja, meski belle kecil tidak meminta untuk dimanja

"Tidur yang nyenyang princess belle" Ujar sang kakek

Flashback off

Tes..tess

Terjatuh lagi air mata yang membasahi pipinya,
Semua kenangan bersama kakeknya, terputar kembali diotak gadis yang bernama belle itu

Jika boleh jujur, mungkin gadis itu ingin merasakan kembali pelukan hangat dari sang kakek, namun apa daya?
Dia, sang kakek sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya, dan tidak mungkin akan kembali

Belle menghapus air matanya kasar,
Dia tidak mau arjuna tau bahwa dia habis menangis nantinya,lalu akan mengadu pada kelvin nantinya

Belle pov's

"Tuhkan bener aja dia dateng" Gumamku pelan

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

My Doctor Is My Perfect Husband[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang