2 0 2 0 ; RINDU DARI SURABAYA

78 26 12
                                    

perpisahan bagai kalimat menjorok kedalam yang mengawali paragraf panjang. menyusun rindu-rindu rancu segersang pilu. menyusun sesal-sesal akal yang kekal.

jarak bagai koma yang menjeda dan memisah. dia mencipta gundah dan gelisah. mencipta tangis yang selalu pecah.

mencintai mu tak semudah mengarang kalimat, diakhiri titik tanpa perlu tangis rintik.

mencintai mu tak semudah menyusun paragraf, hanya perlu empat kalimat tanpa perlu merasa sekarat.

mencintai mu tak semudah membaca buku, dapat ditamatkan tanpa perlu merasa dicambuk kehilangan.

aku tak pernah tau dan paham. kita tak pernah tau dan paham. kita pernah mati-matian berusaha sejalan. lantas, kini mati-matian saling melupakan.

aku pernah bangun disepertiga malam. berharap Tuhan menunjukan jalan selain perpisahan, jalan selain takdir yang memutuskan memisahkan.

aku pernah menghabiskan seluruh kewarasaan, menangisi mu menjadi-jadi, merindukan mu menggebu-gebu. aku pernah, dan kini masih.

Ganendra, jadi lah manusia yang bahagia. yang tawa nya membuat iri pelangi saking berwarna. yang lelucon nya membuat semesta terbahak meski hanya omong kosong belaka.

Ganendra, janji bahagia. jangan seperti ku yang bagai orang gila.

—sedang dihantam rindu.

KASALARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang